24. TRAGEDI

166 12 0
                                    

Pagi ini Keynara bersekolah seperti biasa. Sesampainya di kelas gadis itu menatap bangku di sebelahnya, bangku yang biasa di duduki Diana sekarang di tempati oleh orang lain.

Keynara memperhatikan sekeliling dan menemukan Diana duduk di pojok belakang. Diana sedang berbincang dengan teman sebelahnya tanpa memperhatikan Keynara.

Keynara menunduk lesu. Mau sampai kapan Diana mendiamkannya seperti ini?

Disisi lain, Diana sebenarnya sedikit melirik ke arah Keynara. Dia tau perubahan wajah Keynara yang berubah murung dan sedih tapi dia memilih acuh. Keynara saja bisa tega merebut perhatian Dirga darinya. Lalu kenapa dia harus perduli dengan perempuan itu?

"Lo berantem sama sahabat lo itu?" Tanya Dara, perempuan yang duduk di sebelah Diana.

Diana menoleh lalu berdecak, "mana ada sahabat yang nusuk dari belakang?"

"Maksud lo?"

"Lo tau kan kalau gue udah lama suka sama Dirga? Keynara juga tau itu tapi dia malah caper ke Dirga." Diana memutar mata malas.

"Lo tau darimana kalau Keynara caper ke Dirga? Gak mungkin cewek cupu kaya dia berani tebar pesona ke Dirga."

"Zolanda yang kasih tau gue. Selama gue gak ada, Keynara berani caper ke Dirga. Bahkan Zolanda punya foto mereka lagi berduaan!" Diana mengepalkan tangan ketika bercerita. Raut wajahnya sangat nampak menggambarkan kalau dia sangat kesal.

"Hebat juga ya dia. Bisa deket sama Dirga sekaligus jadi salah satu mainan Kaivan."

Diana menatap Arin bingung, "maksud lo?"

"Lo gak tau? Beritanya udah ke sebar di satu sekolah. Sekarang Keynara keliatan sering nempelin Kaivan kemana-mana. Denger-denger beberapa hari yang lalu ada yang lihat mereka berdua pulang bareng,"

Diana mendengus kesal. Padahal baru beberapa minggu dia pergi ke luar negeri, dan sekarang dia sudah melewatkan banyak hal.

"Dasar perempuan murahan. Nyesel gue udah temenan sama dia bertahun-tahun!"

Tak lama kemudian terdengar notifikasi dari ponsel Diana. Gadis itu langsung membaca pesan yang di tujukan untuknya dan tersenyum miring setelah membaca pesan itu.

*****

Jam istirahat berbunyi. Semua orang berhamburan keluar kelas. Seperti biasa, Keynara lebih memilih tinggal dan memakan bekal yang ia masak tadi pagi di apartment Kaivan.

Keynara menghentikan aktivitasnya saat merasakan seseorang berdiri di depannya,

Keynara mendongak. "Diana?"

Diana terlihat ogah-ogahan menatapnya. "Katanya lo mau jelasin semuanya kan? Gue tunggu nanti pulang sekolah di halaman belakang!"

Keynara mengerjabkan mata berulang kali, tanpa berkata-kata dia mengangguk cepat. Senyum lebar langsung terbit di bibirnya.

"Aku seneng banget karena akhirnya kamu mau dengerin aku Din."

Diana memutar mata malas. "Hmm, gue mau ke kantin. Lo mau ikut?"

Keynara menggelengkan kepala. "Kamu duluan aja Din. Aku di kelas aja,"

"Oke. Gue tunggu nanti, awas kalau lo sampai gak dateng."

"Iya."

Setelah itu Diana melenggang pergi dan menyisakan raut lega di wajah Keynara.

Keynara merasakan getaran ponsel di saku roknya. Gadis itu segera mengangkat panggilan dengan tergesa,

"Iya, Kai?"

"Lo dimana?"

"Di kelas."

DEVIL OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang