7. Saya tidak ingin kembali ke laboratorium

218 33 7
                                    

Publish: Rabu, 20 September 2023.

Rajin bat gwej update, 2 kali seminggu jadinya ini 👁️👄👁️☝️

Rajin bat gwej update, 2 kali seminggu jadinya ini 👁️👄👁️☝️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Leonia menatap Vincenzo dengan mata pirus yang bergetar, sorot memelas dan kecewa tergambar jelas, tapi mulut tidak tampak akan mengeluarkan kata menuduh.

Baru tadi malam di lift Vincenzo berkata tidak akan membiarkan orang-orang membawanya ke laboratorium, tapi mengapa sekarang mereka tiba di depan bangunan macam ini.

"Saya tidak ingin kembali ke laboratorium," ujar Leonia lirih, mengulang dengan suara ikut bergetar.

Vincenzo menghela napas singkat, berdiri di depan Leonia. "Leon, dengarkan aku. Tempat ini bukan laboratorium," katanya menyangkal.

Sorot mata Leonia goyah dalam waktu sepersekian detik, beriak dari kepanikan. Wajah Vincenzo satu-satunya yang masuk ke indra penglihatan saat ini, seakan manik kuning perunggu itu adalah pusat dunianya.

"Bukan laboratorium?" tanya Leonia memastikan lagi.

Vincenzo mengangguk yakin. "Ini rumah sakit," ujarnya memberitahu nama bangunan itu.

"Aku sudah berjanji sebelumnya, kan? Orang-orang itu tidak akan menemukan kita." Melanjutkan dengan nada membujuk lebih rendah, meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.

Leonia menunduk diam beberapa saat, seolah menimbang-nimbang harus percaya atau tidak, meskipun perasaan cenderung ke arah percaya pada kata-kata Vincenzo.

Cahaya terik matahari siang membuat orang-orang di sekitar mengerutkan dahi menatap dua anak itu, terutama Garmon dan Samuel yang rela menunggu. Untuk sekarang Leonia adalah hal yang harus diperhatikan lebih banyak, tidak bisa dilepas-tangan begitu saja.

Bagaimanapun, Leonia adalah percobaan yang berhasil hidup setelah lima tahun menjadi bahan eksperimen. Perlu dipastikan apakah aman menghirup udara bebas. Tidak memiliki dampak ekstrim setelah keluar dari tabung. Dan, tidak membahayakan posisi ataupun nyawa Vincenzo sekarang maupun nanti.

Jangan sampai terlepas, karena sesuatu yang tidak bisa diprediksi mungkin akan terjadi, terlebih rahasia semacam ini tidak boleh jatuh ke tangan orang lain.

"Aku juga akan masuk, jadi kamu tidak sendiri," kata Vincenzo menambahi saat Leonia tidak kunjung bicara memberikan reaksi.

Pandangan gadis itu akhirnya terangkat kembali dari ujung flatshoes hitam yang menjadi alas kaki, menatap Vincenzo sudah tidak tampak secemas sebelumnya.

Vincenzo kemudian menatap Garmon dan Samuel setelah mendapatkan respons yang diinginkan, mengangguk sebagai isyarat mereka bisa melanjutkan langkah.

Dibalas anggukan singkat sebelum lanjut berjalan memasuki area rumah sakit terbesar di Napoli itu. Langkah sengaja lebih pelan, sesekali dua pria dewasa itu menatap Leonia yang mengikuti selangkah di belakang Vincenzo, seperti anak itik di ekor induknya.

Schiavo Del MafiosoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang