1

4K 248 20
                                    




Tatapan matanya tak pernah lepas menatap Zayyan dengan memuja, tawa riang yang selalu membuat jantungnya berdebar, kegugupannya saat berada didepan kamera dan tingkah kekanakannya yang tak sesuai umur, apapun itu dia menyukainya. Jika itu Zayyan.

Mata indah yang selalu membuatnya betah berlama-lama menatap mata yang selalu berbinar saat melihat kue manis yang mengandung banyak kalori itu, demi apapun dia sangat menyukai mata itu. Mata cantik yang berhasil mencuri hatinya. Dia jatuh cinta, cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah ada di antara mereka.

Tak tau bagaimana ini bermula, tapi perasaan yang salah ini terus muncul memenuhi hatinya.


"Sing?" kibasan tangan didepan wajahnya membuyarkan lamunannya tentang Zayyan.

Menatap Lex yang berdiri dihadapannya. "Apa?" jawab Sing malas.

"Kau baik-baik saja?"

Sing mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan Lex. "Ya, Aku baik-baik saja."

"Kau yakin?"

Sing mengangguk.

Lex menghembuskan nafas lega melihat anggukan Sing, "Syukurlah kupikir kau stres karna jadwal yang padat ini, kau tersenyum seperti ini sedari tadi." kata Lex sambil menirukan Sing yang tersenyum seperti orang idiot.

Hanya cengiran yang dipaksakan Sing tunjukkan, terlalu malas meladeni Leader nya itu.

Lex mendudukan dirinya disebelah Sing. "Aku akan keluar sebentar, baru saja manager menghubungiku, dia menyuruhku ke agensi." ucap Lex sambil memakai sepatu yang sejak tadi ia bawa. 

Sing berdecak melihat kelakuan Lex, "Kau pikir sepatumu itu bersih? Kau mengotori karpet mahal ini, minggir!" hardik Sing mengabaikan ucapan Lex.

"Sopan sedikit terhadap Hyung mu ini." tangan Lex mencoba menggapai kepala Sing.

Sing secepatnya menghindar sebelum usaha Lex berhasil. Dia langsung menjaga jarak dari Lex sejauh mungkin, ia benci seseorang mencoba memegang kepalanya. 

Lex mengeleng kepala pelan seraya tersenyum kecil.

"Ada apa?" penasaran kenapa Leader mereka pergi ke agensi diwaktu malam seperti ini. Jika tidak terlalu penting bisa besok saja, tak perlu malam ini juga. Mereka sudah cukup lelah dengan jadwal yang padat, seharusnya manajer mereka lebih perhatian.

"Entahlah, mungkin membahas comeback kita nanti." Lex berdiri setelah selesai memakai sepatunya. "Mungkin aku akan pulang terlambat, kalau lapar kalian bisa memesannya, aku mungkin akan makan bersama manajer nanti."

"Hmm," jawab malas Sing, "Hati-hati dijalan Hyung." ucap Sing dengan wajah datar.

Lex tertawa kecil mendengar perhatian Sing padanya. "Ya." jawabnya disertai lambaian tangan dan flying kiss, Sing melakukan hal yang sama membalas Lex. 

Lex tertawa yang membuat Sing juga ikut tertawa geli. Merasa konyol dengan tingkah mereka.

Suasana diruangan itu hening setelah Lex pergi, Sing menatap kondisi dorm mereka yang sepi. Para member tengah istirahat dikamar mereka, semua merasa lelah setelah promosi comeback yang mereka lakukan. Ia juga merasa lelah, tapi keinginan nya berguling dikasur nya yang empuk harus ditunda karena rasa takut Sing terhadap Zayyan.

Zayyan marah kepadanya, Sing tau apa yang ia lakukan itu salah, Sing juga marah kepada dirinya sendiri. Dia tidak bisa mengontrol dirinya. Terlalu mengikuti nafsu sehingga melakukan hal yang sangat dia sesali sekarang.

EROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang