9

1.6K 153 51
                                    








Sing mencuri pandang dengan sudut matanya kearah Zayyan yang berada disebelahnya.

"Zay.." panggil Sing pelan.

Zayyan menghidupkan radio mobil dan menguatkan volumenya, menghalangi adanya pembicaraan  lagi diantara mereka yang nantinya berujung pertengkaran. Kepalanya sudah terasa penuh, dia ingin cepat-cepat kembali ke dorm dan mendinginkan kepalanya.

Sing menghela nafas melihat penolakan tak langsung yang Zayyan lakukan.

Mereka hampir sampai, belokan diujung jalan sana yang menuju kearah dorm mereka sudah terlihat dekat. Sing menoleh kearah Zayyan yang sesekali mengusap air matanya dan mengelap ujung hidungnya yang berair. Mengeratkan genggaman tangannya dikemudi. Dia tak ingin malam ini berlalu begitu saja, dia akan mendapatkan maaf Zayyan apa pun yang terjadi, dia tak bisa berjauhan dengannya lebih lama lagi. Sing memutar balik mobil itu secara cepat menjauh dari area dorm mereka.

"Apa yang kau lakukan?!" Zayyan spontan berteriak pada Sing. "Berhenti Sing!"

Sing menulikan pendengarannya terus melajukan mobilnya.

"Putar balik Sing!" Zayyan mengambil alih setir dari Sing yang membuat mobilnya oleng. 

Hampir saja mobil mereka menabrak kendaraan yang berada didepan mereka kalau saja Sing tidak langsung mengendalikan mobilnya.

Sing menatap shock Zayyan yang senekat itu, hampir saja mereka mati.

Zayyan menutup mulutnya dengan telapak tangan, dia juga merasa shock dengan apa yang dia lakukan.

Teriakan dari luar kaca mobil mengembalikan kesadaran Sing dari rasa shock.

"YA! Brengsek! keluar kau!"

Zayyan menahan tangan Sing yang ingin membuka pintu mobil dan langsung dibalas tatapan tanda tanya dari Sing.

"Aku akan berbicara padanya." 

"Kau bodoh? Kau ingin mendapat masalah?" Jika Sing membuka pintu, Zayyan yakin akan terjadi perkelahian diantara mereka. Pria gendut dengan wajah menyeramkan itu terlihat tidak bersahabat. Dia tak ingin mereka berakhir di kantor polisi, dan esoknya media akan meliput berita tentang mereka.

Sing menatap kaca mobil yang terus di pukul secara brutal oleh pria itu lalu menatap Zayyan. "Lalu kita harus apa?" 

"Jalan."

"Apa?"

"Aku bilang jalan bodoh!"

Sing segera menghidupkan mobil dan menjalankannya, meninggalkan pria gendut itu yang terus memaki mereka dibelakang sana.


.


"Kau mengemudi kearah yang salah, putar balik Sing!"

"Kau tuli? Aku bilang putar balik!"

"Tenanglah Zay, aku tidak akan melakukan apapun padamu." Sing berujar lembut menenangkannya.

Zayyan menatap sangsi Sing. Bagaimana mungkin dia bisa tenang kalau Sing membawanya pergi secara paksa seperti ini. Dia takut Sing akan melakukan sesuatu padanya nanti, seperti saat itu.

EROSWhere stories live. Discover now