Chapter 27 : The Winner

132 21 2
                                    

Tim 2 tanpa Sean berlari mengikuti tumbuhan penanda milik William. Mereka bisa mendengar suara pertarungan Sean dan makhluk-makhluk itu yang mulai melemah. Tanda kalau mereka sudah semakin menjauhi Sean.

" Kau yakin kita harus meninggalkan Sean?" tanya David pada William.

" Tidak. Tapi Sean yang meminta langsung, kurasa dia tahu kita tidak akan bisa menang," ucap William.

" Kak Joshua, bukannya bisa menggunakan teleportasi? Ayo bawa kita langsung keluar," ucap Dylan.

" Bukan begitu cara menggunakan teleportasi, kalau bisa dari awal aku sudah menggunakannya," ucap Joshua.

" Aku harus tahu pasti letak posisinya, sementara aku tidak hapal wilayah disini," lanjutnya.

Joshua juga bukannya tidak mau menggunakannya hanya karena Sean yang sedang dalam bahaya. Walaupun membenci 10 keluarga besar, bukan berarti menjadikannya sosok yang jahat dan membiarkan mereka mati.

Joshua dari tadi diam untuk menghapal jalan keluar jadi dia bisa berteleportasi setelah menolong Sean. Walaupun dia sebenarnya tidak tahu apakah waktunya sempat atau tidak.

" Jadi tidak mungkin ya?" tanya David.

" Bukan tidak mungkin, ini aku sedang menghapal jalan. Kalian diam dulu, aku harus konsentrasi supaya-"

Ucapan Joshua terhenti saat mereka berpapasan dengan Hexel dan Zidan yang tampak berlumuran darah. Sepertinya baru saja terjadi pertarungan diluar sebelum mereka berhasil sampai di lorong bawah tanah ini.

" Kalian selamat! Untung saja, aku dan Zidan baru saja ingin menyusul," ucap Hexel.

Zidan mengernyit saat melihat anggota kelompoknya yang tidak lengkap," mana Sean?" tanyanya.

" Itu..... Dia bilang dia akan mengurus makhluk-makhluk disana. Jadi kami disuruh pergi," ucap David.

" Sial! Dia mau mati ya?! Ayo kita kembali, kita harus menolongnya," ucap Zidan.

" Aku tidak ikut, aku harus keluar,"

Zidan berbalik dan menatap Joshua tidak percaya. Yang lainnya pun juga menatapnya begitu, mereka menghakimi Joshua yang tampak tidak berniat menyelamatkan Sean.

" Kau- aku tidak tahu apa masalahmu, tapi Sean anggota timmu," ucap Zidan.

Joshua menghela napas kasar," iya, aku tahu. Aku hanya berjaga-jaga. Aku sedang menghapal jalan keluar dari sini, jadi nanti saat aku sudah sampai aku akan membawa kalian berteleportasi," ucapnya.

Mereka langsung merasa bersalah karena sudah berpikir untuk menuduh Joshua yang tidak-tidak. Padahal niat laki-laki itu baik.

" Berapa banyak orang yang bisa kau bawa sekaligus?" tanya William.

" Tidak tahu, aku coba semaksimal yang aku bisa. Kalaupun tidak bisa bawa semua, aku bisa bolak-balik," ucap Joshua.

" Baiklah, kami akan ke Sean sekarang. Kau segera keluar, tadi aku dan Hexel sudah mengalahkan penjaga diluar lorong ini," ucap Zidan.

Joshua mengangguk. Dia segera berlari kearah yang berlawanan dengan teman setimnya. Tujuannya saat ini adalah segera keluar dan memastikan keadaan diluar dulu. Baru setelahnya, dia akan berteleportasi menolong teman setimnya yang ada di markas bawah tanah.

Joshua berhasil keluar dan mendapati beberapa pria tergeletak tak sadarkan diri di rumah milik Pak Hans. Dia segera berlari keluar, mencari keberadaan anggota timnya yang lain.

Brukk!

Joshua baru saja akan memaki siapapun yang menabraknya di keadaan gentingnya ini, jika saja dia tidak melihat siapa yang menabraknya. Refleks, Joshua langsung memeluk tubuh Zino yang baru saja menabraknya tadi.

The FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang