Chapter 42 : Einar

114 19 4
                                    

Kamar Zino yang kini dipenuhi 12 orang dari tim 17, tampak hening. Tatapan mereka tertuju pada Joshua yang sejak tadi tampak gusar, namun hanya bisa diam duduk di kasur milik Sean.

" Mau coba mencari Zino? Kita bisa cari tahu kira-kira dia kemana kan?" tanya David, perlahan duduk di sebelah Joshua.

" Tidak bisa. Anaknya nekat. Dia bisa saja menghapal struktur planet Mars, lalu teleportasi kesana," sahut Joshua semakin gusar.

Joshua sangat mengenal Zino. Jadi dia kira-kira bisa tahu apa yang dipikirkan laki-laki kelahiran bulan Oktober itu. Dan soal teleportasi ke Mars itu bisa saja dilakukan oleh Zino kalau dia nekat.

" Coba beritahu dulu apa yang kalian sembunyikan. Daritadi aku benar-benar hanya berdiri sebagai orang bodoh disini," ucap Zidan kesal.

Zidan sejujurnya peduli dan berniat membantu dua orang teman satu timnya ini, walaupun mereka tidak bisa dibilang dekat. Terlebih lagi, dia dan Joshua tidak pernah benar-benar satu pendapat atau sepemikiran sejak berada di satu tim.

Tapi kalau dia disuruh membantu tanpa mengetahui permasalahannya kan Zidan jadi bingung sendiri.

" Katakan dulu permasalahannya dimana, dan aku janji akan membantu," ucap Zidan.

Joshua melirik Zidan sekilas, berpikir keras apakah dirinya harus memberitahu mereka perihal Zino dan rahasianya. Joshua takut kalau mereka nantinya justru ada di pihak musuh dan dia salah mempercayai seseorang.

" Kau takut mempercayai kami ya? Wajar sih, kurasa ini hal yang sangat rahasia makanya dia tidak mempercayai kita," ucap Marvel.

" Tapi sulit membantu mereka kalau kita tidak tahu apa-apa," sahut Hexel.

Sean terdiam sejenak. Dia melirik Joshua yang tampak frustasi, memikirkan bagaimana jalan keluar yang benar untuk menolong Zino. Dia tahu sulit bagi Joshua yang sudah menjaga Zino sejak lama untuk mempercayai orang luar soal rahasia Zino.

" Kalau begitu aku bongkar soal rahasia 10 keluarga besar," ucap Sean yang mengundang tatapan mereka, termasuk Joshua.

" Rahasia apa?" tanya Stefan bingung.

" Zino baru memberitahuku tadi, dan niatnya ingin memberitahu kalian tadi," ucap Sean.

Joshua menatap Sean tidak percaya," apa yang tidak kuketahui? Apa yang Zino katakan hanya padamu saja?" tanyanya.

" Ini soal..... William barusan. Zino bilang William diserang karena Rodriguez sudah melanggar janjinya dan itu adalah janji dari 10 keluarga besar pada seseorang," ucap Sean.

" Loh? Tunggu! Janji apa? Aku tidak ingat keluargaku ada janji seperti itu," tanya Marvel.

" Mungkin..... Hanya Miller, Rodriguez, dan beberapa keluarga lainnya yang masih ingat dan tahu soal janji ini. Sisanya sudah tidak tahu entah saja kapan. Tapi dulu..... 10 keluarga besar lah yang terlibat dalam perjanjian ini," ucap Sean.

" Perjanjian apa? Zino memberitahumu soal itu?" tanya Joshua.

" Tidak. Dia..... Dia belum memberitahuku soal perjanjian itu. Katanya dia mau membuat aliansi dulu," ucap Sean.

Mereka masih bingung karena semuanya masih teka-teki. Mereka butuh Zino, tapi tidak tahu laki-laki itu sekarang dimana. Ingin membuat rencana pun tidak bisa karena apa yang mereka hadapi nantinya hanya diketahui oleh Zino.

" Mau meminta bantuan PEMA? Kurasa Kak Neal atau Kak August bisa dimintai tolong," saran Hexel.

" Aku berusaha meminimalkan orang-orang dari 10 keluarga besar untuk membantuku," ucap Joshua yang diikuti helaan napas kasar oleh Zidan.

The FighterWhere stories live. Discover now