14

107 15 3
                                    


Sesaat setelah kejadian di atap siang itu.
Sean hanya menatap kosong papan tulis nyang berisikan rumus-rumus yang sudah ditulis pak Tara, Gita yang duduk di samping Sean pun melemparkan tutup pulpen padanya

Tuk!

Sean tersadar dari lamunannya karena ada benda kecil yang terlempar padanya, saat melihat siapa pelakunya Sean hanya membalas kode yang diberikan Gita dengan gelengan yang berarti 'gue gak apa-apa'

Saat akan kembali fokus pada pelajaran, tiba-tiba suara ketukan pintu kelas terdengar dan membuat seisi kelas melongokkan pada sumber suara

Itu Bu Namira, guru BK sekolah nya

"Permisi pak Tara. Mohon maaf mengganggu pembelajaran nya, saya ijin membawa Sean ke ruangan saya boleh?" Tanya nya yang lagi-lagi membuat seisi kelas melirik pada Sean yang dirinya sendiri pun bingung apa yang terjadi

"Oh ya silahkan saja Bu Namira"

"Sean, kamu ikuti dulu saja Bu Namira nya ya, siapa tau ada yang penting"

Sean pun berdiri dari bangkunya berjalan keluar kelas mengikuti bu Namira yang sebelumnya sudah berterimakasih pada Pak Tara.

Saat mengikuti Bu Namira, Sean pun nampak berpikir apa kesalahannya sampai harus di panggil BK?

Saat sudah sampai di ruangan BK, disana sudah terdapat Kepala sekolah dan wali kelasnya. Lagi. Sean pun tambah kebingungan ada apa semua ini?

"Duduk lah nak" titah Bu Thana, wali kelas Sean

"Kamu pasti bingung ya, kenapa kamu sampai dibawa kesini?" Tanya Pak Harit, kepala sekolah GMM

"Betul Pak. Sebenarnya ada apa ya? Apakah saya membuat kesalahan?"

Bu Thana dan Pak Harit hanya tersenyum mendengar penuturan Sean

"Enggak kok, kamu gak bikin kesalahan Sean. Justru kami membawa berita bagus untuk kamu"

Sean diam di tempatnya dengan gugup sampai Pak Harit menjelaskan sampai akhir

"Jadi begini Nak. Dua minggu yang akan datang, tepatnya setelah class meeting selesai kita ada program pertukaran pelajar ke Seoul, Korea Selatan. Kita juga sebenarnya sudah ada 3 kandidat yang akan di berangkatkan termasuk kamu. Disana kamu akan belajar selama satu bulan kok, begitupun murid yang dari sana.."

".. lalu nantinya kamu dan ketiga temanmu yang kesana akan mengenalkan kultur budaya kita pada mereka dan cara belajar disini gimana"

"Dan untuk akomodasi tempat tinggal, uang makan dan tiket pesawat kami akan membiayai pulang pergi. Disana kamu akan di dampingi juga sama Bu Namira dan tutor dari korea" tambah Bu Thana

Sean masih terdiam mencerna apa yang di dengarnya

"Kalau kamu bersedia, hari senin kami akan segera mendaftarkan data nya. Kamu juga ada waktu untuk memikirkan nya Nak. Masih ada empat hari lagi. Dan untuk memberi kabar pada orang tua, bapak sebelumnya sudah menelpon ayah kamu. Dan beliau pun menyerahkan pilihannya sama kamu "

Bingung. Satu kata yang menggambarkan Sean saat ini.
Dirinya menggaruk pelipisnya yang tak gatal karena mendengar berita ini secara tiba-tiba, bahkan ayahnya sudah tahu.

Tubuh Sean tiba-tiba diserang hawa dingin menjalar di seluruh tubuhnya, bahkan sejak tadi tangan nya hanya di remas-remas tanda dirinya sedang gugup.

"Kalau begitu, boleh saya pikirkan lagi Pak, Bu? Saya sebenarnya kaget karena saya dapat berita jadi kandidat Pertukaran Pelajar, karena saya merasa tak cukup pintar"

"Jangan merendah nak, nilaimu diatas rata-rata setiap tahunnya. Silahkan ambil waktu untuk berfikir ya Nak. Jangan jadikan beban juga" ucap Pak Harit yang mendapat anggukan sopan oleh Sean

You Belong With Me (Re-Publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang