10. (END)

14 2 0
                                    

"Rigel, i miss you..." Ucap Bisma sambil memandang foto Rigel yang terpajang di figura yang ia letakkan di atas meja yang berada di kamar miliknya.

"Baru aja 1 hari kamu ninggalin aku".

"Bahkan setelah kamu pergi jauh, ortu kamu tetep gak peduli sama kamu".

"Kenapa dunia jahat sama kamu?".

"Aku gak janji kalau aku bakal tetep ngelanjutin hidup aku".

"Bisa aja nanti aku tiba-tiba nyusul kamu".

"Kita itu sama-sama anak broken home, jadi setelah kamu 'rumahku' pergi. Aku bakal pergi juga, aku gak punya siapa-siapa lagi. Pada akhirnya, gue cuma punya diri gue sendiri" -Bisma.

"Gue bahkan belum sempet bilang makasih sama kamu karena udah jadi 'rumah' buat aku. Thanks for everything, pretty. Makasih juga karena kamu udah mau berjuang dan bertahan lebih lama buat aku, walaupun pada akhirnya kebersamaan kita gak lama" -Bisma.

"Kamu akan selalu jadi orang favoritku di kehidupan ini, aku harap di kehidupan selanjutnya kita juga bisa bersama dengan waktu yang lebih lama. I always love you, my world" -Bisma.

Selain diri yang kacau, kamar dan rumah Bisma juga dalam keadaan yang sangat kacau. Banyak sekali pecahan-pecahan kaca di lantai. Selain itu barang-barangnya juga berserakan ke mana-mana. Benar-benar kacau sekali, seperti hidupnya.

Mata Bisma juga tampak sembab karena ia menangis sedari tadi malam. Padahal saat pemakaman Rigel, ia tak meneteskan air mata setetes pun.

Selain itu, Bisma juga kambuh menyakiti dirinya lagi seperti dulu sebelum ia bertemu dengan Rigel.

Sebenarnya Bisma juga sama seperti Rigel, ia juga anak broken home yang sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri dan sering menyakiti dirinya sendiri. Namun, setelah ia bertemu dengan Rigel, ia jadi berubah 190°. Ia jadi tak pernah menyakiti dirinya sendiri.

Tapi untuk sekarang tak tau apa yang akan terjadi pada Bisma jika tanpa adanya Rigel di sisinya.

...

"Cuyy, mampir ke toko bunga dulu kan?" -Nisa.

"Yoiii, mau beli bunga apa? Tulip? Mawar?" -Yuna.

"Mawar aja gak sih?" -Nisa.

"Warna?" -Yuna.

"Putih!" -Nisa.

"Bowlehhh! Hayukk, naik!" -Yuna.

Nisa pun langsung menuruti perintah dari Yuna. Ia dengan cepat naik ke jok belakang motor Yuna. Ya, Yuna yang akan menjadi tukang ojek, sedangkan Nisa yang akan jadi penumpangnya.

"TOKO BUNGA YANG MANA?!" Yuna sedikit menaikkan nada bicaranya agar Nisa dapat mendengarkan apa yang ia bicarakan.

"HAH?! OHHH, KE NEON FLORIST AJA!" Jawab Nisa dengan nada yang sedikit keras juga.

"OKEYY!" Yuna pun mengendarai motornya menuju toko bunga yang di maksud oleh Nisa.

Tak memerlukan waktu yang lama, akhirnya mereka berdua pun sampai di toko bunga yang di maksudkan tadi.

Mereka pun masuk dan bilang ingin membeli bunga mawar putih kepada Mbak-Mbak floristnya.

Setelah membeli bunga, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke makam Rigel yang sudah di sharelock kan oleh Bisma.

Aku, Kamu dan Jogja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang