36. Terror🏀

336 18 0
                                    

"DORRRRR!"

Gilang dan Surya langsung terpelonjat penuh ketakutan karena Bella mengagetkannya dari belakang.

Anak-anak Alaska kini sedang berada di kantin. Mereka baru saja selesai melakukan latihan pagi hari. Karena kelelahan mereka memutuskan untuk makan dan beristirahat sebentar.

"Lo apaan sih Bel! datang-datang ngagetin kaya setan," kesal Surya.
"Badan gue sakit semua."

Bella tertawa kemudian duduk di samping Segara. "Masa latihan dikit aja capek."

"Eh, bolot, jangankan buat berjalan, gerak aja sakit," maki Gilang.

Bella yang kesal melemparkan kacang dia bawa, yang sukses mengenai dahi cowok itu. "Jaga mulut lo kalo ngomong sama cewek."

"Gue enggak lihat ada satu pun cewek di meja ini," tutur Segara.

Bugh

Bella memukul pinggang Segara yang membuat cowok itu kesakitan. Untuk seorang wanita Bella memiliki pukulan yang kuat. Cewek itu kesal karena terus di ejek.

"Sakit Bella!" pekik Segara sambil memegangi pinggangnya.

"Ya, lo mulai duluan!"

Ren tertawa melihat tingkah Bella, lalu meletakkan kembali es tehnya di meja. "Bella. L nya itu lanang."

Semua yang dimeja itu langsung tertawa terbahak-bahak. Bella merupakan satu-satunya cewek yang sering mereka ejek.

"Bella bersin aja kaya bersin om-om," ujar Gilang.

Bella menggebrak meja, wajahnya memerah, pipinya mengembung, ingin sekali melempar Ren dan Gilang ke neraka. "Woi, jahat banget sih lo berdua. Gue sumpahin mundul."

Segara menarik kembali tangan Bella untuk duduk. "Udah jangan marah-marah. Jadi cowok harus sabar!"

"SEGARA!"

Mereka kembali tertawa. Membuat Bella marah merupakan salah satu meredakan rasa lelah mereka.

"Eh, lo udah juara enak Bel, bisa lulus dengan tenang. Kita masih harus berusaha," kata Drian sambil meletakkan dagunya pada meja lelah.

"Juara mah gampang," kata Bella sambong.

Gilang mengerutkan dahinya kesal. "Ya soalnya lo udah menang bangke."

"Makanya kalian harus semangat. Gue waktu latihan juga sama, rasanya mau mati. Tapi berakhir dengan manis," ungkap Bella memberikan semangat.

Kemudian Bella melihat ke sekelilingnya sebelum akhirnya menoleh pada Segara. "Lea mana Ra? dari tadi enggak keliatan."

"Ngapain lo cari dia?"

"Gue gemes sama anak itu. Lucu sih," ujar Bella.

"Lagi beliin bakso."

Bella memundurkan kepalanya, sedikit kaget dengan perkataan Segara. Lantas cewek itu langsung menepuk bahunya. "Eh kok lo malah suruh-suruh dia sih?"

"Kita lagi capek Bel. Sekali-kali minta bantuan boleh kali," tutur Gilang.

Setelah itu Lea beserta Acha dan Riani pun datang, sambil membawakan bakso mereka. Kemudian mereka pun membaginya satu persatu lalu duduk satu meja saat itu.

"Eh, bentar!"

Baru saja Segara hendak menyeruput kuah baksonya, tangannya langsung ditahan oleh Bella saat itu juga. Membuat semua mata tertuju pada mereka berdua.

Lea yang duduk bersebrangan dengan Segara, memperhatikan kedua nya dengan mata yang bertanya-tanya.

Bella mengambil sendok tersebut dan mencoba rasa dari kuahnya. Terasa pedas.

SEGARA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang