Chapter 20

1K 97 14
                                    

Hai!
Siapa rindu saya?

Kalau rindu sini baku timpuk kuyy

»»----><----««

Duak!

"Wahh.. Aku benar-benar hampir gila!"

(y/n) bergumang sambil menatap nanar dinding yang baru saja ia jadikan tempat pelampiasan amarah sekedar untuk mempertahankan kewarasannya.

Kejadian yang baru saja terjadi teringat kembali dipikirannya, hampir saja ia membunuh sosok alien yang menjadi partner sementaranya itu.

"Anu.."

Suara kaku mengintruspsi itu membuat pikiran (y/n) kembali teralihkan pada dunia nyata.

"Maaf (y/n) aku tidak bermaksud membuatmu kesusahan, hanya saja ini pertama kalinya aku menyentuh peralatan memasak!" jelas sang partner terlihat gugup dan merasa bersalah.

"Hei!"

Satu kata intrupsi itu membuat siapa saja yg mendengar akan terdiam kaku.

Suara itu terdengar seperti akan melahap segala hal di sekitarnya.

"Bisa tinggalkan aku sendiri?" ketus (y/n) tanpa memandang kearah alien di belakangnya.

"Ta-tapi.."

Gadis bumi itu menghela napas lelah, ia sedikit melirik wajah penuh rasa bersalah sang partner.

"Ini bukan sepenuhnya salahnya,"

Musicbot yang sedari tadi diam akhirnya bersuara, terlihat sedikit rasa malas untuk ikut campur hal ini, tapi kalau diliat-liat nyawa alien di depannya sedang dipertaruhkan saat ini.

"Lalu ini salahku?"

"Hei, apa kau tega dengan melihat muka anjing itu?"

Diliriknya sang partner dengan telinga anjing imajiner tersebut, cukup bisa dikatakan lucu bagi siapapun yang melihatnya.

"Hahah.. Benar juga saking anjingnya ingin ku jadiin barbeque saat ini juga!" gumang (y/n) mengeluarkan aura membunuh

"Emang bisa gitu ya?"

"Y-ya harus bisa!"

"Lu ternyata tololnya sampe ke tulang njir!"

Ramen yang melihat namun tidak mendengar perbincangan bodoh antara tuan dan babunya itu semakin merasa bersalah.

Lihatlah kerutan diwajah dan ekspresi penuh dendam yang diberikan oleh (y/n) benar-benar menguras iman dan takwah dari jelmaan mie itu

"Urghh.. Baiklah aku pergi, jangan lupa dua jam lagi kita akan lanjut ke ujian terakhir dan sekali lagi aku minta maaf (y/n)," jelas Ramen pergi dengan rasa bersalah.

Kedua insan yang ditinggalkan itu saling tukar pandang melihat punggung sang alien yang hilang dibalik belokan lorong markas.

"Kau membuatnya terluka!"

"Kau memihaknya?"

"Setidaknya nilai lo masih ketolong di B- njir, bersyukur napa?"

"Itu kalau dia gak berulah bakal dapat setidaknya A!"

"Itu juga kelakuannya masih ba-atas wajar?"

"Hahaha.. Masih batas wajar?"

Tawa penuh kegelapan itu mengalun memenuhi ruangan.

Musicbot tahu dia pasti salah bicara hanya demi menyelamatkan seorang nyawa alien muda yang baru ia temui hari ini.

Memang waktunya bersama (y/n) masih seumur sebiji jagung, ralat seminggu saja belum sampai tapi ia tahu dengan pasti bahwa sang gadis bukan manusia sembarangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boboiboy Sister In TAPOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang