BAB 7

283 10 0
                                    

Hah~

Sasuke menghela napas dalam. Pemuda itu sekarang tampak sedikit gerah. Dia sesekali berusaha melonggarkan dasi kupu-kupu yang dia pakai. Ya, siangnya habis dari pemakaman Karin malamnya Sasuke terpaksa mengikuti kedua orang tuanya untuk menghadiri sebuah acara. Seorang rekan bisnis Fugaku yang baru saja sukses membuka sebuah hotel mewah dan rekan bisnis ayahnya itu langsung saja merayakan kesuksesannya dengan membuat sebuah acara besar-besaran dan menjemput semua koleganya untuk datang tanpa terkecuali.

Tidak hanya dari rekan bisnisnya saja aktris serta aktor terkenal juga banyak yang di panggil untuk memeriahkan lagi acara. Karpet merah juga terbentang untuk mereka. Puluhan wartawan dari pelbagai acara televisi turut memeriahkan lagi suasana. Sasuke dan orang tuanya sendiri baru saja tiba. Pemuda itu mengedarkan pandangan. Mereka saat ini sedang berada di ballroom hotel yang telah di penuhi oleh orang-orang dari kalangan atas.

"Sasuke-kun tunggulah disini ya?" Sasuke menoleh begitu mendengar suara Ibunya. Dia menatap Mikoto dengan dahi berkerut.

"Kalian mau kemana?"

"Bertemu rekan bisnis." Fugaku mengusap tuxedo yang dia pakai. Pria dewasa itu tampak gagah dengan balutan tuxedo biru tua sama seperti anaknya.

"Jangan kemana-mana dan tetap disini." Perintah Fugaku membuat Sasuke memutar mata. Kalau tau akhirnya dia akan di tinggalkan sendirian disini lebih baik dia rumah saja. Untuk apa datang kalau akhirnya dia hanya duduk sendirian seperti orang bodoh.

"Kalau begitu lebih baik aku pulang saja." Jawab Sasuke membuat Fugaku berdelik ke arahnya. Mikoto sendiri langsung menghela napas lelah.

"Tidak bisa. Sasuke-kun," Mikoto memijat pangkal hidungnya.

"Tunggulah sebentar kami tidak akan lama." Lanjutnya lagi. "Kalau bosan cobalah untuk berkeliling."

"Tidak, terimakasih." Sasuke menolak ucapan Ibunya. Mikoto kembali menghela.

"Baiklah kalau begitu. Ayo pergi, anata." Mikoto memeluk lengan suaminya. Pasangan itu lalu pergi meninggalkan Sasuke yang duduk sendirian di meja bulat yang sudah di sediakan untuk mereka. Pemuda itu menghela. Dia lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling memperhatikan orang-orang yang sibuk berbicara. Ya, harusnya yang datang ke sini adalah Itachi namun karena pria mapan itu sedang berada di Itali untuk mengurus cabang bisnis mereka yang berada di sana. Jadilah Sasuke yang jadi korban. Dengan terpaksa pemuda itu akhirnya ikut dengan kedua orang tuanya.

Kembali menghembus napas. Sasuke lalu merongoh kantung celananya mengambil ponselnya dan memainkan benda pipih itu untuk menghilangkan bosan. Disisi lain di tempat yang sama. Sakura menurunkan ponselnya begitu ada orang yang melintas di belakangnya. Gadis itu sekarang tampak berbeda. Dia memakai wig hitam panjang dan berponi serta memakai softlens berwarna hitam agar tidak ada yang mengenalnya. Tubuhnya sendiri di baluti dress berwarna kuning emas. Ya, menyamar menjadi salah satu tamu tak di undang di tempat ini bukanlah hal yang sulit. Di tangan gadis itu sendiri sedang memutar-mutar gelas yang berisikan jus. Dan dia sekarang sedang berdiri tidak jauh dari senpainya. Mengawasi pemuda itu tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun darinya.

Sedetik kemudian iris yang di lapisi softlens hitam itu kini menajam begitu melihat seorang wanita berambut pirang sedang berjalan ke arah senpainya.

"Ya tuhan!" Sasuke menoleh begitu mendengar pekikan seseorang di sampingnya. Matanya menatap aneh wanita berambut pirang itu.

"Apa kau benar-benar Uchiha Sasuke?" Wanita berambut pirang itu meletakkan gelas wine di atas meja lalu menarik kursi di samping pemuda tampan itu dan mendudukinya.

"Siapa?" Tanya Sasuke membuat wanita tersebut cemberut.

"Kau benar-benar tidak mengenalku?" Tanya wanita itu balik. Dia tampak tidak terima. Bagaimana bisa orang seterkenal dirinya tidak di kenali oleh Sasuke.

YANDERE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang