6. Queen CR ++⚠️

2.5K 20 4
                                    

Ares langsung menyuruh Queen untuk turun dari motornya, sebab dia yang ingin mengemudikan nya.

Setelah itu Ares langsung memutar balik motor itu kembali ke markas.

"Kenapa kau putar balik? " Tanya Queen.

Ares tak menjawab. Sesampainya di Markas Ares langsung menggendong Queen, dia membawa Queen kedalam kamar khusus dirinya.

"Kenapa kau membawa ku kesini huh" Kesal Queen.

Ares mendudukkan Queen di ranjang lalu menidihnya.

"Menurutmu?. "

Sial suara serak Ares membuat Queen takut padanya. Dia menatap Ares yang sudah ada di atasnya.

"Baby" Ucap Ares dengan suara serak nya. Dia mulai mengendus leher Queen dan menghirup aroma gadis itu.

"Ares hentikan" Perintah Queen. Namun, Ares menghiraukan nya.

Ares menatap pada gundukan kenyal dan sangat besar itu yang ada didepannya ini, kemudian dia mulai meremas nya secara perlahan.

"Bahkan tanganku tak muat menampungnya"

"Eungh" Lenguh Queen.

Ares meremas nya dengan pelan dan memutar-mutar jarinya di puting Queen, yang membuat Queen refleg mengacungkan badannya.

Ares perlahan membuka tanktop itu lalu dia tersenyum Smirk karena Queen tak mengenakan bra.

Ares langsung melahap gundukan itu, dia terkejut kala merasakan ada sesuatu yang keluar dari sana.

"Sejak kapan baby? " Tanyanya.

"Eumm sudah lama" Jawab Queen.

"Dari pada kau membuang air susumu itu lebih baik kau berikan padaku saja" Ucap Ares.

Dia semakin bersemangat menyedot gundukan itu.

"Ahhh" Queen mengunpat kala dia tidak bisa menahan desahannya itu.

Setelah puas Ares kemudian mengubah posisinya menjadi duduk. Dia menatap Queen yang tengah ter engah-engah, dia begitu seksi sekarang iniini dimatanya.

"Shit" Ada sesuatu yang memaksa ingin keluar dari sangkarnya. Tetapi Ares tidak akan pernah melakukanya pada Queen.

"Baby milikku terbangun " Ucap Ares yang merebahkan dirinya disamping Queen.

"Salah kau sendiri" Jawab Queen.

Ares memegang tangan Queen kemudian mengarahkannya pada miliknya yang ada dibalik celananya itu.

"Puaskan dia baby, kau tidak perlu membuka celananya. Tapi jika kau tidak mau aku akan langsung memperkosa mu disini" Ancam Ares.

Queen mulai membelai milik Ares dari luar. Meskipun terhalang kain tapi Ares bisa merasakan betapa nikmatnya miliknya disentuh tangan kecil Queen nya itu.

"Shhhhh, yeah baby"

Queen terus mengusap milik Ares yang menurutnya sangat besar. Bahkan sedari tadi tidak mau tidur juga.

Queen mengusap dengan pelan, dia mengusap pucuk milik Ares yang membuat sang pemilik mengerang keras.

"Ouuhhh baby"

Queen membuka resleting milik Ares kemudian langsung mengocok benda itu. Sedangkan Ares terkejut kala Queen membuka miliknya itu.

"Ahhh kau sangat nakalhh babyhh"

Queen memainkan ujung milik Ares, jari telunjuknya bermain-main disana.

"Ahh fuck"

Queen semakin memperlambat jarinya yang memainkan ujung milik Ares sampai Akhirnya milik Ares bertambah besar.

"Ahhhh yeahh babyhh, aku mau keluar hh"

Dan yah sebuah cairan begitu banyak keluar dari milik Ares.

Ares membuka topeng milik Queen kemudian dia menatap Queen yang mentapnya bingung sambil menganga. Dan di situlah Ares membawa kepala Queen pada miliknya. Hingga miliknya masuk kedalam mulut kecil Queen.

" Telan cairan itu baby" Perintah Ares.

Kemudia Queen mulai menelan dan menjilat-jilat cairan yang ada pada milik Ares.

"Sudah baby nanti dia akan bangun lagi". Ares membawa kepala Queen menatap dirinya.

" Sudah kuduga kau orangnya. "

"Apakah kau tidak marah? " Tanya Queen.

"Tentu tidak Clara, kau bisa memberitahu anggota disini kalau kau adalah Queen, mereka sangat patuh padamu"

"Aku akan memberitahu nanti sebelum acara dimulai. Kau tau aku sangat takut pada anak buahku sendiri" Beritahu Queen.

"Why? " Tanya Ares.

"Mereka terkadang menatapku dengan tatapan nafsu" Jawab Queen.

"Bagaimana tidak baby, kau begitu sexy" Ungkap Ares, kemudian dia meremas kembali payudara gadisnya.

"Bajuku basah terkena Asi karena ulahmu huh" Kesal Queen.

Ares tertawa kemudian dia memeluk Queen dan menutup mereka berdua dengan selimut.

"Tidurlah baby"

precociousWhere stories live. Discover now