1.SCHOOL

92 12 0
                                    

Di SMA Purnama Bangsa sepasang kakak beradik menulusuri koridor sekolah dengan tatapan lurus ke depan. Tak peduli apa yang siswa-siswi lakukan di kanan dan kirinya.

"RAKESYA PRAMANDA AL-GHIFARI AZGA
Atau biasa dipanggil Kesya/Sya. Pria tampan berumur 19 tahun, duduk dibangku 12 SMA. Tinggi badan 173 cm, tampan dengan bentuk wajah sedikit kecil, berkulit putih, dingin, badan yang tegap dan jangan lupa ia juga suka melukis.

sekarang Ia bersama adiknya yang bernama

"NAYYARA HAFSA KAYLA AZGAatau dipanggil Hafsa/Sa. Gadis manis berumur 17 tahun, duduk dibangku 10 SMA. Dengan Tinggi badan 160cm, berkulit putih, cantik, manis, jahil, humoris, ceria dan sedikit cerewet.

Tatapan keduanya terus fokus ke depan, tak minat melihat kanan dan kirinya itu seperti apa. Walaupun tatapannya lurus ke depan, bukan berarti telinga keduanya mereka tutup, ya.

Bisik-bisik siswa-siswi yang berada di Koridor. ada yang menatap kagum, ada yang iri, dan ada juga yang ghibah.

"Heh, liat deh. dia siapa sih? mengekor mulu sama kak, Kesya" Ucap gadis yang wajahnya terlihat menor, sangat tidak mencerminkan anak sekolah.

"Iya deh, kecentilan banget" Ucap kedua siswi yang berdiri dekat tiang koridor, dengan tatapan tidak suka. Namun, di lain sisi, mereka juga ada yang menyukai. Buktinya kedua anak ini.

"Aaaaaaaa, kak Kesya sama Hafsa auranya, adem banget"

"Iya adem, kalau liat mereka" kedua siswi ini mengidolakan kakak beradik itu, sampai histeris melihat keduanya.

"Dih, najis banget gua liatnya" Sorot matanya melihat kearah gadis manis itu, dengan raut wajah yang sulit di artikan. Dengan senyum smirk, mungkin.

Hal itu terdengar ditelinga sang kakak, Kesya yang tak terima adiknya Hafsa direndahkan seperti itu, dihadapannya. mengalihkan tatapannya ke samping, dimana jamur itu berdiri tak jauh dari tempatnya berpijak.

"Ekhem, lo ngomongin siapa? Hmm?" sambil menaikkan satu alisnya.

Dengan gelagapan si jamur ini menjawab, "A-aanu e-eeh, nggak ada kok, kak, hehehe" Ucapnya gugup tak karuan.

"Awas aja lo. gua denger lo bilang gitu lagi, habis lo" Ucapnya lalu pergi.

Gadis itu menghentakkan kakinya dengan hati dongkol.

Setelah mengucapkan kata-kata itu pada gadis berambut ikal, dengan wajah yang Di imut-imutkan. Membuat Kesya ingin melemparnya Hidup-hidup.

"Bang, tadi itu siapa?" Tanya Hafsa dengan menarik belakang Almet sekolah yang Kesya kenakan.

Mendengar pertanyaan dari Adiknya, Kesya lalu menjawab seadanya, dengan menghentikan kakinya untuk berjalan. "Oh, itu cewek? Nggak tau"

Satu alisnya terangkat mendengar jawaban Abangnya, yang tidak cukup meyakinkan dirinya. "Hah? Nggak tau gimana?"

"Kamu, nggak perlu tau, Sa" Balasnya kembali berjalan meninggalkan Hafsa yang masih diam di tempat.

"Oh, iya deh" ucapnya singkat. Lalu, kembali mengejar sang kakak yang sudah jauh meninggalkannya.

                                                                             ★☆★☆★☆

Disini, di depan kelas Hafsa. Kesya berniat mengantarkan adiknya yang super duper usil padanya.

"Sa, jangan usil ya sama teman kamu," Ujarnya mengelus pucuk rambut kepala Hafsa.

Merasa risih dilihat siswa-siswi disekitarnya, Hafsa langsung saja menghormati sang empu dihadapannya. "Aa iya bang, siap" Mengangkat kelima jarinya, dan menempatkan didekat alisnya, membentuk hormat.

BROTHER'S || KESHA [REVISI]Where stories live. Discover now