10.WORRY (?)

22 8 0
                                    


"SYA!!" Teriak pemuda diujung koridor depan kelas 11 ips.Kesya melihatnya dan berlari kecil kearah Bentala.(yaps yang manggil tadi itu bentala)

mereka berjalan beriringan menuju kelasnya, tak ada percakapan diantaranya.sampai Kelas,mereka mendudukkan tubuh dibangku mereka masing-masing. Naftsal yang melihat Kesya dari tadi tanpa ekspresi sama sekali,berniat menanyainya.

"Sya,lo ada masalah?" Rafshand dan lainnya yang mendengar,langsung memindahkan kursinya kedepan meja Kesya dan rakshyah.

Bentala juga ikut menanyainya "beneran lo ada masalah sya? Kalau gitu jangan takut buat bilang ke kita,kita ini sahabat!"

"Iya,kalau ada apa-apa bilang aja,sya" Rafshand menimpali.

Kesya hanya menatap teman-temannya dengan tatapan datar,lingkaran hitam diarea mata dan bibir sedikit pucat.menarik nafas kasar. "Kalian gak liat ni mata,gua?!"Sinisnya.

"Ya liat,mata lo ada dua" Ucap Bentala dengan serius.

"tapi Bentala ada benarnya juga,mata lo ada dua,sya"timpal Naftsal.

Kesya yang hampir prustasi menjawab dengan emosi yang tertahan "gua tau mata gua ada dua,ege! Tapi,bukan itu yang gua maksud. maksud gua,kalian gak liat ni lingkaran hitam dimata,gua?!"tunjuknya dengan jari telunjuk mengitari area matanya.

"Bwahaha, lucu banget kalau emosi" Bentala yang gemas langsung mencubit kedua pipi kesya.

"Apa sih ah! Sakit,babi" Ucapnya berusaha melepaskan tangan Bentala yang berada dipipinya.

"Jangan panggil baby sya,aku masih waras"Ucapnya tersenyum yang masih memegang pipi Kesya.

"Idih dih,najis banget gua liatnya" Ucapnya yang berhasil melepaskan tangan Bentala.

Yang lain hanya melihat keributan didepannya, mereka sudah capek, sudah biasa melihat hal seperti ini. "Emangnya kenapa mata lo jadi kayak gitu,sya?" Tanya Mahen yang penasaran.

Mendengar pertanyaan Mahen,Kesya jadi terlihat lesu dan menarik napas dalam-dalam kemudian membuangnya dengan kasar. "jadi gini,semalam Hafsa sakit perut sampai demam. Terus dari jam 2 dinihari,dia batuk terus dan berakhir sampai setengah 5 pagi.makanya gua gak tidur lagi,sebelum gua mau berangkat, sekolah.gua sempatin mengecek suhu badannya yang ternyata masih panas. Makanya gua jadi lesu dan mata gua kayak gini" Jelasnya panjang lebar.

"Terus kenapa gak bawa kedokter,sya? Apa dia sudah makan? Minum obat? Keadaan perutnya gimana? Masih sakit atau tidak?" Panik Rafshand dan tanpa sadar.ia,sudah berdiri dari tadi.

Mereka yang melihat Rafshand dengan tatapan cengo.tak biasanya Rafshand jadi cerewet sampai panik gini.

"Kok.lo,yang panik,sih?" Akhirnya Rakshyah bersuara "atau jangan-jangan.lo,suka lagi sama,Hafsa?" Lanjutnya yang membuat Rafshand tak berkutik.

"Bener shand?" Ucap kesya mengintimidasi.

"Gua,gua gak tau sya.gua beneran suka atau tidak.tapi,setiap gua liat dia.jantung gua berdetak lebih kencang,serasa ingin keluar.apa ini yang dinamakan cinta?"Rafshand mengakuinya dengan sedikit menunduk.

"Kalau menurut gua ni,ya.itu artinya lo masih hidup shand"Cercah Nabastala.

Rafshand langsung Membombsstic side eyes,yang lain hanya tertawa melihatnya.

"Itu tandanya.lo,beneran punya rasa suka sama dia shand," Mahen berucap mengakhiri tawa.

"Wah gilaa,gua gak nyangka cowok sedingin kutub utara jatuh cinta sama cewek yang super jahil dan super random kek,Hafsa" Bentala yang sedikit kagum.

"Kalau gitu,gua ke kelas Hafsa dulu,suruh Zera izinin Hafsa" Ucap Kesya yang beranjak dari tempat duduknya dan perlahan-lahan meninggalkan kelas.

Disisi lain,Zera sedang menunggu kedatangan Hafsa sejak tadi. Namun hasilnya Hafsa tak kunjung datang. "apa jangan-jangan Hafsa gak masuk sekolah,ya?kalau gitu gua ke kelas kak Kesya aja tanyain,Hafsa" Putusnya.

baru saja.ia,ingin bangkit dari duduknya Kesya sudah lebih dulu menemuinya. "Ehh! Kak Kesya, ada apa?" Tanyanya sedikit kaget.

"Izinin Hafsa,dia sakit perut berujung demam" Ucapnya to the point.Lalu,meninggalkan zera yang terdiam.tak ingin mendengarkan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya dari gadis itu.

"Apa jangan-jangan Hafsa sakit karna kemarin makan nasi goreng pedas itu,ya? Kalau iya aku jadi merasa bersalah sama Hafsa" Gumamnya dengan resah.

"Ya sudah pulang sekolah nanti aku jenguk Hafsa,deh.sekalian singgah disupermarket beliin Hafsa buah"ucapnya kembali duduk.

                              -----ooOoo-----
                                    

"Hafsaaaaa" Zera yang berlari meneriaki Hafsa.Kebetulan ia,melihat Hafsa duduk disofa ruang tamu sambil memakan sup buatan bundanya.

Hafsa tersentak dan mengalihkan tatapannya kearah sumber suara.kemudian,membulatkan matanya. "Zeraaa" Ucapnya menaruh mangkok diatas meja dan berlari kearah Zera.

"Jangan lari-lari kalau gak mau nyungsep" Ucap Kesya yang baru memasuki rumah dengan diikuti ke-enam temannya.

"Loh kok ada teman-teman,abang?" Tanya Hafsa heran "abang punya tugas sekolah,ya? Kalau gitu Hafsa sama Sera kekamar aja ya" Ucapnya ingin mengambil kembali sup yang berada diatas meja.

Baru selangkah,Kesya kembali bersuara "abang tanya, emang kamu punya tugas sampai Zera kerumah?"

Hafsa kembali berbalik "Mmm gak ada bang, eh emang ada tugas,Zer?" Tanyanya pada Zera.

Zera yang ditanyai pun menjawab seadanya "gak ada Hafsa"jawabnya jengah.

"Lah terus kalian ngapain,kesini?"tanyanya polos.

"O'on banget sih adekku" Ucapnya dengan menepuk-nepuk tangannya "ya jenguk kamulah Hafsaa,masa  jenguk abang" Lanjutnya kesal.

"Oh,jenguk Hafsa.eh,kalau gitu duduk dulu abang-abang " Hafsa mempersilahkan teman-teman kesya untuk duduk.sedari tadi mereka hanya melihat dia dan Kesya bercakap-cakap kek orang bodoh.

Hafsa dan Zera pergi kedapur untuk membuatkan minuman sekalian menyimpan mangkok bekas supnya,tadi.kebetulan bundanya sedang pergi belanja bulanan.jadi,dia dan Zera saja yang buat.

Selesai membuat minuman mereka berdua kembali ke ruang tamu membawa delapan buah gelas berisi jus mangga dengan Zera membawa dua toples cemilan.

"Nih,minum ya bang.gak boleh ada sisa harus, habis"Ucapnya dengan senyuman dan menduduki kursi disamping Zera.

Rafshand yang melihatnya seperti itu, langsung memegang dadanya mengecek detak jantungnya yang hampir copot. 'Disaat seperti ini,malah berdetak dua kali lipat nih,jantung' batinnya.

Mahen yang melirik Ragshand,langsung tersenyum tipis "oh iya,nih buah buat kamu.tadi,kita singgah di supermarket beliin ini buat kamu dari,Rafshand"

"Waahhhh,makasih bang,Rafshand" Ucapnya tersenyum senang dengan mengambil parsel dari tangan Mahen.

Hal itu memicu perhatian Rafshand "Sama-sama" Balasnya.lalu,mengambil segelas jus dan menengukknya untuk menghilangkan kegugupannya.

"Oh iya,sampai lupa.nih,parsel susu kotak dari kita, kata kesya kamu suka susu coklat makanya kita beliin" Nabastala memberikannya pada Hafsa dan diterima dengan baik olehnya.

"Harus dihabisin gak boleh ada,sisa" Ucap Mahen mengembalikan kata-katanya yang tadi.

"Hahaha iya-iya,Bang mahen jangan mengcopy kata-kataku juga dong" Ucapnya dengan tawa.

"Sa,obatnya sudah diminum belum?" Peringat Kesya yang baru saja turun dari atas,setalah mengganti pakaiannya.

"Udah dong,kan bunda yang ingatin"

"Oh baguslah.kalau gitu,jadi panasnya sudah turun dong?'kan sudah bisa cerewet" Ledeknya.

"Iya dong"

Mereka semua asyik bercakap-cakap,bercanda sampai tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Hafsa.

Pemandangan yang tidak pernah Zera bayangkan.melihat Kesya yang cuek dan Rafshand yang dingin tertawa lepas hari ini, berbanding terbalik saat di sekolah.
Akibat asyik bercanda tawa,mereka semua tak sadar sejak tadi~




                                -----ooOoo-----



















BROTHER'S || KESHA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang