3.CURIOUS (?)

31 8 0
                                    


"Aaarrrggghhh....Abangggggg!"

Mendengar teriakan Hafsa, Kesya pun buru-buru ke dapur melihat Hafsa, akibat, teriakannya yang luar biasa kerasnya.

"Apasih Sa, kena-"Belum selesai menyelesaikan ucapannya Kesya pun tertawa terbahak-bahak.

"AHAHAHAHAHAHA....Sa! lu ngapain naik di meja? hahaha" Kesya berusaha menahan tawanya dan bertanya kepada Hafsa. kemudian, disusul tawanya lagi.

"Aaaa Abanggggg!! bukannya nolongin malah ketawa haaaaaaa"

"Lagian siapa suruh naik ke meja kampret"

"A-anu itu, tadi ada tikus mau naik ke kaki Hafsa, Hafsa takut!"

"Beneran takut?"

"Iyalah...kalau enggak mana ada Hafsa naik keatas meja! aneh lu bang,"Ucap Hafsa yang ngegas.

"Ya santai dong kids, jangan ngegas"

"Lagian Abang ko gak nolongin, malah diam depan pintu? tolongin kek, gak kasian liat Adiknya diatas meja?"

"Oh mau di tolongin? Bilang kek dari 2 tahun yang lalu," Kesya berjalan menghampiri Hafsa yang sedang membutuhkan bantuan.

"Abanggggg! kalau 2 tahun yang lalu, ya, Hafsa gak naik meja! Mana bisa ngomong"

"Iya juga, ya."Sambil berfikir.

"Ya sudah, sini Abang bantuin turun, lain kali jangan naik meja! lari kek" Lanjutnya.

"Iya iya, ya sudah nggak usah ngomel-ngomel kayak ibu-ibu komplek juga kali Bang"

"Iya iya, Abang tau." Kesya yang mencoba membantu Adiknya turun dari meja.

Setelah membantu Adiknya turun dari meja, Hafsa dan Kesya kemudian pergi dari dapur dan menuju ke kamar mereka masing-masing.

                                -----ooOoo-----

dari ufuk timur matahari terbit seperti biasanya, menyinari bumi yang telah diselimuti oleh gelapnya malam.

"Pagi yang cerah"Ucap Hafsa.

Yaps, Hafsa terbangun sejak pukul 05.00 pagi untuk menunaikan sholat subuh. setelah melaksanakan sholat, Hafsa mandi dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah.

"Hafsa mengambil baju seragamnya dari dalam lemari"

"Alhamdulillah....akhirnya dah selesai, Sekarang tinggal turun kebawah"

Setelah bersiap-siap, Hafsa keluar kamar menuju Ke bawah untuk sarapan bersama Abang dan kedua orang tuanya.

Kesya yang melihat Hafsa menuruni tangga langsung berucap "Sa! cepat sini sarapan. nanti, telat"

"Aaa iya Bang" Hafsa yang buru-buru menuruni tangga.

Hafsa yang langsung duduk dekat Abangnya pun langsung mengambil roti dan mengoleskan coklat di rotinya. Jangan lupakan bahwa Hafsa sangat menyukai coklat.

Setelah mengoleskan coklat ke rotinya, Hafsa langsung memakannya dengan lahap sampai Kesya terheran-heran dengan tingkah Adiknya itu.

"Pelan-pelan aja Sa makannya, Abang gak akan minta kok, tenang aja"

"I-iya i-inii jukha uah peyaan-peyaan" Hafsa berbicara dengan mulut yang masih dipenuhi roti.

"Habisin rotinya dulu Sa, nggak usah bicara" Tegas Nisa.

"Iya Bun"

Keadaan sedang hening tidak ada percakapan lagi hanya ada suara dentingan sendok yang terdengar.

Setelah beberapa saat Hafsa dan Kesya akhirnya selesai sarapan.

"Alhamdulillah" Ucap keduanya.

"Bun! Kesya sama Hafsa berangkat ke sekolah dulu ya, Bun,"Ucap Kesya yang berdiri dan menyalami tangan Ayah dan Bundanya.

"Dah Bunda, assalamu'alaikum" Hafsa yang berteriak dan melambaikan tangannya.

Kesya dan Hafsa pun menaiki mobil yang dikemudi oleh Kesya.

Dalam perjalanan menuju sekolah kakak beradik itu hanya terdiam sejak tadi, tidak ada yang memulai percakapan. sampai akhirnya, mereka sampai disekolah tepat pukul 06.40.

Mobil yang di kendarai Kesya dan Hafsa memasuki gerbang sekolah. kemudian, berjalan menuju parkiran yang letaknya sekitar 3 meter dari gerbang.

Keadaan sekolah sudah ramai, parkiran sampai kantinpun dipenuhi siswa dan siswi.

Hafsa dan Kesya keluar dari dalam mobil yang mereka pakai. hingga, menjadi pusat perhatian banyak siswa maupun siswi.

"Ehh!? itu kan si Hafsa kan, ya?"

"Kamu nanyea?"

"Ya iyalah, apa lagi coba, kalau bukan nanya?" Jawab si kulkas alias Rafshand.

Ya, dia Shand 'Rafshand safaratzzafran' pemuda tampan yang bersifat dingin sedingin kutub utara, anak tunggal dari Rita dan Ciko. memiliki kulit putih, senyum manis, lesung pipit di kedua pipinya. tinggi 174, umur 18 tahun, kelas 12 di Sma Purnama Bangsa dan dia juga salah satu sahabat Kesya.

"Kok cantik"lanjutnya.

"Baru nyadar, brader? lo kemana aja?"sewot Bentala.

"Iya juga ya, gua kemana aja sampai nggak sadar?"Gumamnya.

Saking asiknya ngobrol, mereka sampai nggak sadar kalau dari tadi Kesya sudah ada didekat mereka.

"Ya makan–astaghfirullah"Bentala yang berbicara pun langsung menghentikan ucapannya. Karna terkejut dengan kedatangan Kesya yang tiba-tiba sudah berada dihadapannya.

"Eh Kesya....hehehe"Bentala yang cengengesan.

"Ngomong apaan, lo?"Tanya-nya

"Gak ngomong apa-apa kok, Sya"Balasnya.

Nah! yang satu ini namanya 'Bentala Atma Baswara' biasa dipanggil dengan nama Bentala/tala ini orangnya random, tampan, bibir berbentuk love, berkulit tan, dan suka jahil. Dia seumuran dengan Rafshand sahabatnya. Ia juga memiliki tinggi 175 dan suka menjahili Kesya karna ke ngegasan-nya. Bentala orangnya sangaaaaaaat ceria.

"Humm....ya sudah deh, ke kelas, yuk"Ajak Kesya pada kedua temannya siapa lagi kalau bukan Bentala dan Rafshand.

Dari tadi Rafshand diam memikirkan Hafsa yang pergi ke kelasnya 10 menit yang lalu. sambil, mengikuti kedua teman dihadapannya menuju kelasnya. Iyaps, Rafshand gak tau kalau Kesya memiliki Adik.

Tanpa sepatah katapun belum terucap dari Rafshand sejak tadi, Ia masih sibuk dengan pikirannya itu.

'Hafsa punya hubungan apa sama Kesya, ya?Sampai berangkat ke sekolah bareng? mereka pacaran Atau apaan gitu biar gua yakin sama hubungan mereka!' batinnya.

'Tapi, kalau beneran mereka pacaran gimana?Aarrrghhh!' Lanjutnya dengan frustasi dan menendang kursi yang ada di hadapannya.

Semua orang yang ada di kelas kaget akibat ulah Rafshand yang tiba-tiba menendang kursi. terutama Bentala dan Kesya yang reflek saling memeluk satu sama lain.

"Ehh babi!! lo ngapain meluk gua, bego?!"Kesya  yang ngegas langsung mendorong Bentala.

"Lo juga meluk gua bego!! enak aja ngatain cuma gua yang meluk" Balas Bentala tak kalah ngegas.

"Lo duluan bangsat!! ya gua kagetlah bego!! lo langsung tiba-tiba meluk gua, ya, gua reflek lah langsung meluk lo"Ucap Kesya tak Terima.

"Ya...tapi kan sama aja, ege" Bentala tak kalah ngegas

"Enggak, bego," Kesya menentang ucapan sahabatnya itu.

"Berantem yok!" Bentala  mengepalkan kedua tangannya dengan mengayun-ayunkan nya ke arah Kesya

"Yok, siapa takut" Kesya menyahuti ajakan Bentala dengan mengikutinya mengayunkan kedua tangannya

Kesya dan Bentala pun berdiri dan----




                            -----ooOoo-----



Jangan lupa vote and comment!! see you.




BROTHER'S || KESHA [REVISI]Where stories live. Discover now