#6# (mature)

10.6K 663 10
                                    

Ini adalah scene malam pernikahan Dion dan Felix di chap #6#

Saya up kembali chapter ini sebagai permintaan maaf karena sudah tidak update beberapa hari,

Kalau bingung, bisa di baca kembali chapter #6#

!Mature Area!

Dimohon untuk kebijakan dalam membaca, bagi yang merasa belum cukup umur di mohon untuk mundur

Tanggung jawab di tangan masing-masing,
.

.

.

Beban berat di atas tempat tidur menimbulkan suara derit. Sosok yang lebih muda berada di bawah kukungan yang lebih tua. Tergesa melepaskan pakaian yang melekat indah pada tubuh dan menjatuhkannya begitu saja di atas lantai.

Mata biru berderang menatap begitu dalam omega di bawahnya. Siap menerkam kapanpun yang Ia inginkan sampai membuat omega memohon padanya.

Tangan terampil Dion menarik dalaman Felix, terdapat basah disana yang menandakan bahwa omega telah terangsang.

Dion kembali mencodongkan tubuh, meraup bibir tipis yang telah membengkak akibat ciuman keduanya di kamar mandi.

Keduanya berciuman cukup lama. Felix dibuat kewalahan dengan lihainya lidah Dion menyelusuri mulutnya. Badannya lemas dan kepala pusing, Ia membiarkan Dion untuk mempermainkan tubuhnya sampai pihak yang berada di atas puas.

Dion mengangkat kepala untuk melihat penampilan Felix tanpa sehelai benang pun yang begitu menggoda.

Kulit putih pucat, dengan dua pucuk merah muda di bagian dada. Kurusnya Felix membuat Dion dapat melihat tulang rusuk yang menonjol pada kulitnya. Terdapat bekas jahitan panjang di bawah perut, yang mulai memudar termakan oleh waktu.

"Kamu sangat cantik." Puji Dion. Mendekatkan wajah pada leher jenjang Felix untuk mengecup, meniup, dan menjilatnya yang memberikan rasa geli pada Felix.

"Itu geli." Gumam Felix, tidak menghentikan sedikitpun apa yang dilakukan oleh Dion. Pikirannya sudah mengarah seratus persen pada dirinya yang ingin membuat Felix penuh dengan anak-anaknya.

Tangan kanan di arahkan pada kemaluan Felix, dimana bagian itu sudah sangat basah.

Tubuh omega laki-laki merupakan tubuh yang sangat langka, dimana Ia memiliki dua alat reproduksi yang berfungsi sama baiknya.

Batang kecil yang sudah berdiri tegap serta lubang tengah dengan daging kecil di pucuknya telah basah kuyup.

Dion memberikan dua jari disana. Mengusapnya memberikan sengatan kecil pada Felix yang merasakan. Desahan tertahan Felix berikan, membuat Dion mengecup bibir sang omega lalu tersenyum.

"Jangan menahannya. Saya ingin mendengar suara kamu."

Felix menurut. Tidak lagi mengigit bibir untuk menahan suara yang keluar dari bibir. Semakin terpekik saat perlahan dua jari mendorong masuk ke dalam, menariknya sedikit kemudian mendorongnya kembali. Sesekali jari ditekuk dan menekan ke atas, ingin merenggangkan lebih lebar bagian bawah agar dapat menerima miliknya nanti.

Reaksi Felix sangatlah kuat. Tangan mencengkram linen tempat tidur merasakan aneh di sana. Cara Alpha merenggangkannya sudah cukup untuk membuat Felix melewati pelepasan pertamanya. Bagaimana jari-jari itu dengan lihai keluar masuk dan menyentuh area lainnya menggunakan ibu jari yang sedikit kasar.

Gerakan menjadi cepat dan kasar saar Dion merasakan jarinya mulai di remat erat oleh ruang hangat. Mengetahui kalau omega sudah hampir di ambang batasnya ditambah dengan erangan yang ikut terdegar semakin keras.

How My Papa And I Found Our FamilyWhere stories live. Discover now