2. Masih 11 Ipa 2

32 32 14
                                    

Aura dan yang lainnya masih berada di kantin, menyelesaikan acara makan mereka dengan obrolan obrolan seru yang sesekali di timpali oleh Vika dan lainnya yang berada dimeja samping mereka.

Mereka sedang mendengarkan keluhan Hanna tentang followers ig dan tiktoknya yang tidak bertambah.

"Lo bikin cover sama si Fadil aja Han nanti up di tiktok pasti banyak yang minat. Si Fadil kan gitu gitu banyak diminati kaum hawa." Ujar Una dari meja sebrang.

Hanna mendelik mendengar itu.

"Mereka mah bukannya bikin cover yang ada malah adu mulut sampe besok." Timpal Vika sambil menyuapkan baso terakhirnya.

"Nah bener, lo kalo mau ngasih saran yang bener dikit dong Na. Bisa mati muda gue se project sama dia."

Mereka tertawa mendengar itu.

"Ti ati benci sama cinta beda tipis." Aura tiba tiba berujar yang langsung mendapat lemparan tissu dari Hanna dan mereka kembali tertawa melihat raut kesal Hanna.

Oh iya Hanna tuh tipe cewek gemoy tapi galak, tingginya lebih pendek dari temen temen sekelasnya. Kulitnya putih dengan pipi cabi yang lucu, tak heran ia dan teman temanya senang sekali membuat Hanna kesal karena itu membuat mereka bahagia.

"Apa gue ajak Rei aja buat bikin vlog ala ala gitu yah." Ujar Hanna berbinar.

"Mana mau dia, nongol di ig aja kagak pernah." Sahut Izumi, si cewek jepang dikelas mereka. Di sekolah mereka tuh banyak yang wibu jadi gak heran banyak anak kelas lain yang caper sama kelas mereka cuman buat liat wajahnya Zumi. Tapi meskipun wajahnya cabi kiyowo kawai gitu, Zumi tuh mulutnya pedes gak sinkron sama wajah.

"Yang ada lo dijamu rumus fisika sama dia." Timpal Chaelse, cewek blasteran Jerman, Korea, Indonesia. Salah satu ikon Favorit di 11 Ipa 2. Anaknya cantik abis, humble, tipe cewek yang sosial butterfly lah.

"Yaudah gue duet sama lo aja Na." Seru Hanna pada Yuna.

Yuna mendelik. "Dih ogah, gak bisa nyanyi gue."

"Halah bohong, kemarin aja waktu gue nganter lo ke toilet gue denger suara lo bagus tuh."

"Yee namanya juga di toilet, suaranya menggema jadi kedengeran bagus."

Perdebatan itu terus berlanjut dengan ide ide gila dari Hanna yang lain. Aura hanya mendengarkan sesekali tertawa karena ide nyeleneh Hanna, sampai suara seseorang mengintrupsi tawa mereka.

"Ra."

Aura sangat mengenali suara itu, tanpa menoleh pun ia tahu suara itu milik Bima. Mereka semua melirik kearah Bima.

Aura tersenyum samar. "Ada apa?." Tanyanya.

"Bisa bicara bentar." Ujar Bima yang diangguki oleh Aura.

"Gue duluan yah, tolong bayarin." Ujar Aura pada teman temannya sambil menyimpan sejumlah uang diatas meja. Mereka balas mengaangguk sambil tersenyum.

Aura pergi bersama Bima kekuar kantin dan pemandangan itu tak lepas dari tatapan kelas 11 Ipa 2 tak terkecuali Rei dan Fadil.

"Gak mau dipepet aja Rei, daripada si Aura makan hati terus mending lo gantiin posisi si Bima tuh." Celetuk Juan tiba tiba.

"Nah bener." Suara Fadil mengompori.

Rei mendengarkan teman temannya tapi ia malas menyahuti.

Aura Laksmi Danuraja

Perempuan dengan sejuta pesona, mungkin ia tak secantik Chealse tapi caranya bicara, tersenyum bahkan suara tawanya membuat Rei jatuh cinta, dan mungkin bukan ia saja banyak yang jatuh cinta pada Aura hanya saja gadis itu sudah melabuhkan hatinya pada seorang Bima Raka Bumi. Si kapten basket berkarisma, idola para perempuan di MHS.

Cinta di Kala SenjaWhere stories live. Discover now