5. Sisi Brengsek Bima

12 8 8
                                    

Happy Reading guys💙

_________

Bima : Raa, maaf hari ini aku harus latihan awal gak bisa nganter kamu pulang

Aura menghela nafas melihat pesan dari Bima. Tahu gini, tadi pagi ia bawa mobil sendiri. Kalau gak niat nganter pulang kenapa tadi harus jemput sih. Teman temannya yang lain sudah pada pulang dan Yuna baru saja pamit karena tahu Aura akan diantar Bima.

Padahal tadi Yuna nawarin bareng, kenapa sih Bima gak chat dari tadi aja kalo gitu kan gue bisa nebeng Yuna. Gerutu Aura dalam hati.

Aura : Oke gapapa, aku pulang bareng Yuna

Lain di hati lain di mulut, bilangnya sih gak papa padahal ia sudah gondok setengah mati pada Bima.

Akhirnya ia memesan ojek online dari handphonenya lalu berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggunya disana.

Saat sedang berjalan tak sengaja ujung matanya menangkap bayangan seseorang yang ia kenal, lalu ia menoleh ke sisi kiri dan melihat dua punggung orang yang mungkin ia kenali. Di sekolah ini mungkin banyak laki laki yang memiliki proporsi tubuh yang sama seperti Bima tapi tak semua orang punya jaket yang di kenakan Bima itu, ia yang membelikan jaket itu untuk kekasihnya saat hari jadi mereka ke satu tahun mana mungkin ia salah mengenali hal itu.

Tapi, siapa perempuan yang berjalan bersama Bima menuju lantai dua. Bukan kah semua lapangan ada dilantai satu? Bukan kah seharusnya sekarang Bima sedang latihan?

Please semoga pikiran gue salah

Itu Ruby bukan yah? Rambut sebahunya sangat Ruby sekali.

Tak ingin pikirannya semakin bercabang, Aura memutuskan untuk kembali berjalan menuju gerbang sekolah dan mendapati ojek onlinenya yang sedang kebingungan mencari penumpangnya.

Aura sempat meminta maaf pada gojeknya lalu naik pada motor itu meningglakan sekolahnya dengan pikiran yang masih menerawang pada kejadian barusan.

Seharusnya ia pergi membuntuti kedua orang itu kan dan melihat apa yang terjadi, dari pada menerka nerka apa yang mereka berdua lakukan. Tapi bisa saja ia salah lihat, mungkin itu bukan Bima, tapi...jaket itu?

Aura menggelengkan kepalanya guna menghilangkan pikiran buruknya, ia percaya pada Bima. Kalau pun benar itu Bima dan Ruby mungkin saja mereka kebetulan sedang menuju tempat yang sama. Aura terus merapalkan kata tersebut untuk menenangkan hatinya. "Kebetulan" seperti yang selalu Bima katakan bahwa keduanya sering bertemu secara kebetulan.

Tapi meskipun begitu hatinya tetap saja gundah, ia menyalakan handphone yang digenggamnya lalu mengetikan pesan pada salah satu teman yang kerap bersama Bima.

Aura : Ga, hari ini anak basket latihan?

Selang beberapa menit balasan dari Saga muncul.

Saga : Enggak Ra, banyak yang ijin jadi diundurin besok

______

Saga melihat semua itu. Aura yang menatap bingung punggung Bima dengan seorang perempuan menuju lantai dua, lalu gadis itu yang memilih pergi alih alih mengikuti keduanya dan melihat apa yang terjadi.

Saga menghela nafas berat, Bima itu teman karibnya ia sedikit tak menyangka Bima bisa melakukan itu pada Aura karena setahunya mereka berdua itu sangat saling mencintai bahkan sering dijuluki best couple oleh anak anak MHS.

Tapi akhir akhir ini, Ruby sering sekali berada di samping Bima bahkan saat laki laki itu latihan basket beberapa kali Ruby ada disana. Katanya mereka akan pulang bersama karena rumah mereka yang bersebelah dan ayah Ruby yang tidak bisa menjemput, katanya sebagai tetangga yang baik Bima yang menawarkan tumpangan itu dan sudah disetujui oleh Aura kekasihnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta di Kala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang