sesulit ini kah?

7 1 0
                                    

Dear Deary...
Aku bahagia mengenalmu
Aku bahagia menyelam cerita bersama mu
Aku bahagia ketika dirimu pun bahagia

Namun?satu hal yang tak ku faham
Ketika aku dihadapkan oleh pilihan
Dan dirimu yg jdi salah satunya
Sungguh rasanya aku ingin pergi agar semesta tak memiliki cara memisahkan kita.

Lumrah bagi manusia untuk merasakan kekecewaan
Hal yang bisa untuk luka karena percintaan
Apalagi diwaktu yang tak tepat

Andai kamu tau?
Ketika aku bahagia
Ketika saat itu aku membuat orang terkasihku bahagia
Aku ingin saat itu waktu berhenti
Agar apa?
Agar aku tak lagi merasakan kecewa
Juga tak memberi kecewa
Untuk siapa pun...

Myh.Al....

Ceklek....
Pintu terbuka menampilkan pria dgn senyum manis itu
"Bang leyo" aku berlari menubruk ia yang lama tak bertemu
"Bang lama banget si perginya "aku mengadu dengan mengerucutkan bibir
Leyo mengusap kepala sang adik dgn sayang.ia tak menyangka jika dipisahkan selama beberapa minggu saja sudah membuat nya rindu apalagi jika dipisahkan selama nya hanya karena suatu masalah yang sulit untuk usai.

Myhan menyandarkan kepala pada bahu sang abang,memeluk erat"ada yang mau kamu ceritain sama abang"tanya lembut leyo pada sang adik

Myhan mendongak menatap sang abang"g ada"
Jawab myhan seadanya
Yah,sejauh ini memang perasaan myhan memang sudah diombang ambing oleh kenyataan bahkan hingga ia tak tau cara kembali memahami perasaanya.

Saat itu...ketika orang tuanya memutuskan untuk bercerai sudah tak ada lagi rasa bahagia dihatinya
Saat ini hanya leyo yang ia punya dan mungkin Array saat ini juga bagian dri kebahagiaanya.
Ia harap Array tak memberinya luka
Yah semoga saja.

Setelah lama terdiam dalam keheningan leyo memulai pembicaraan
"Dek km udh punya keputusan,pindah ke rumah nenek atau ttp disini"
Myhan menghembuskan nafas dalam
"Kyk nya kita disini aja bang,aku blm siap pergi dari semua kenangan aku disini"lirih myhan

"Maaf bang ada satu alasan,aku g mau jauh dari array" myhan membathin

Leyo menghela nafas,memang tidak mudah dalam membujung sang adik.
Myhan bukan lagi anak kecil yg dgn mudah dirayu dgn hal hal kecil
Myhan telah berusia 17 thn sudah memasuki fase remaja menuju dewasa.

"Ya udh klo emng itu yg km mau"
"Ya udh klo gtu km tdr sekarang ya,tdi abang plng udh hari menjelang petang,skarang km istirahat sama bersih² dlu abang mau ke kamar"ujar lembut leyo dengan mengusap surai sang adik.

Myhan mengganggukan kepala dan menunjukan dua jari jempolnya.

Keesokan harinya...
Pagi menyapa dengan sinar jingganya yang menentramkan,mendekap seolah memberi kehangatan bagi insan yang merasakan.
Cahaya mulai malu malu menembus tirai kamar seorang tokoh myhan algistyna,ia membuka tirai kamar dan balkon kamarnya menghirup udara pagi juga melihat ufuk yang masih malu² tampak.

Adzan subuh mulai berkumandang,myhan memutuskan untuk menunaikan sholat subuh terlebih dahulu dan mungkin setelahnya ia akan siap siap untuk menyambut hari ini

Myhan mulai menuruni tangga dengan bersenandung kecil.
"Pagi bang"sapa myhan pada sang abang
"Pagi cantik"jawab abang tak kalah semangat.
Entah mengapa hari ini leyo merasa mood sang adik sedang baik.ia pun merasa bahagia akan hal itu.

Myhan memulai sarapan paginya,yah hanya roti cukup membuat nya kenyang.
"Dianterin abang"leyo memulai pembicaraan.
"Boleh"
"Ya udh abisin sarapan nya,abang tunggu diluar"
"Okay"

Myhan dan leyo memulai perjalanan menuju ke sekolah

Sampai di sekolah...
Myhan melepas helm di kepalanya
"Makasih bang"
Belum sempat menjawab ucapan sang adik,myhan sudah lebih dahulu pergi

"Dasar untung adek" gerutu leyo

Myhan melewati koridor sekolah nya dan bertemu kedua sahabat nya
"Myhannnn"kedua sahabat nya memeluk myhan erat
"Astaghfirullah"
"Ayo lets go!"
"Lets go kmn"?tanya myhan bingung
"Kelas dong,gmn sih lo"gemes sang sahabat kpd myhan
"Ih bntr ya gw mau nemuin arya bntr hehe"myhan menyengir
"Si paling bucin"cibir kedua sahabatnya.
"Kyk g tau aja lo,udh lah gw cabut" myhan menepuk bahu kedua sahabatnya dan melenggang pergi

Myhan mencari cari dimana array berada
Namun...jauh dari sorot matanya myhan menangkap sosok array yang sedang menggendong angel yg entah terjadi apa pada gadis itu.

Array tak menyadari jika myhan menatap nya dgn sorot terluka
"Sepeduli itu lo sama dia ar,itu yg lo bilang g deket"myhan memendam perasaan yang menyesakan direlung hatinya
"Gw harap lo g ngecewain gw ray"myhan mengusap air mata yg jatuh di pipi nya

Akhirnya myhan pun memutuskan untuk pergi
"Ray sekarang lo adalah bagian dari kebahahagiaan gw,apa ini cuma sementara,apa gw g berhak bahagia
Gw capek ray capek "lirih myhan menatap kosong ke dpn"

"Klo lo emng bukan di takdirin buat gw,klo lo emng bukan yg terbaik buat gw,gw bakal lepasin lo ray tpi nggak sekarang,apa sesulit itu"~myhan algistyna

Akankah Aku Bahagia?Where stories live. Discover now