Birthday Gift

939 62 8
                                    

Jeongwoo as Zain
Haruto as Rafasya

Sebenarnya kemarin itu hari ulang tahun suaminya yang bernama Zain yang ke 30 thn, iya suaminya baru memasuki kepala tiga. Namun karena suaminya kemarin masih dinas di kota Bandung sedangkan Rafa sendiri berada di jogjakarta, membuatnya tak bisa mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung melainkan hanya bisa lewat WhatsApp saja.

Walaupun suaminya disana sudah bilang nggak papa sayang, walaupun nggak bisa ngucapin secara langsung, tapi kamu udah ngucapin di WA  ajah mas udah seneng ko, walaupun seperti itu Rafasya tetap saja merasa tak enak hati.

Kemarin malam suaminya bilang, bahwa hari ini ia pulang ke jogjakarta, mungkin sampai sana malam pukul sembilan atau delapan malam, jadi hari ini dia akan membuat sesuatu yang spesial untuk menyambut kedatangan suami tercintanya.

Berkat mertua nya tadi pagi datang ke sini dan meminjam anak pertamanya yang berumur lima tahun untuk beliau bawa menginap dengan alasan mama kangen Lio, hari ini Lio sama mama ya?, jadi mau tidak mau harus merelakan anaknya dibawa oleh mamanya suami.

Pernikahan keduanya ini baru memasuki usia satu tahun, namun pada bulan Maret tuhan menitipkan amanah untuk menjaga dan membesarkan buah hatinya. Singkatnya Lio anak yang di temukan oleh rafasya sendiri di pekarangan rumahnya sebelum mereka menikah..
(Saya lupa menambahkan itu eheq, si Lio anak pungut😓😭)

.
.
.

Kini Rafasya tengah berkutat di dapur dengan tangan yang penuh dengan tepung, sepertinya dia ingin membuat sebuah roti ulang tahun dengan perisa cokelat, karena memang sudah dari awal adonan pun terlihat jika adonan itu berwarna cokelat.

"Nah.. tinggal di oven.. deh"

Rafasya memasukkan loyang berisi adonan kue ke dalam ovennya dan tangannya aktif memutar temperatur panas dari oven yang ia sudah sesuaikan.

"Kue nya paling lambat 30 menit baru jadi... mandi dulu kali ya? Terus pake kemeja putih deh.. hihi nggak sabar liat wajah mas Zain pas tahu aku udah nyiapin ini"

.
.
.

Setelah 20 menitan Rafasya mandi, kini ia tengah bercermin dan sibuk mengoleskan serum ke wajahnya dan mengoleskan lip tint berwarna merah itu ke bibirnya, sehingga membuat bibirnya yang memang sudah merah itu bertambah merah.

"Selesai.. saatnya angkat roti nya"

Setelahnya Rafasya keluar kamar dan menuju dapur untuk mengecek rotinya sudah jadi atau belum.

"Sebentar lagi jadi, sambil main hp deh ngabarin mas Zain udah jalan belum"

Mas Suami

Mas?
√√

Iya dek?
√√

Udah mau pulang?
√√

Ini mas udah di kereta dek
lima menit lagi jalan
√√

Beneran ya?
√√

Iya dek
√√
Kenapa sih? Kangen ya?
√√

Iya nih kangen:(
√√

Sabar ya sayang, oh ini kereta nya mau berangkat
√√

Hati hati mas
√√

Ting

Bunyi oven yang lumayan nyaring membuatnya berhenti memainkan ponselnya, dan segera mengangkat loyangnya dengan hati hati.

"Nah tinggal di hias deh..."

Tangannya sangat terampil dalam menghias permukaan demi permukaan pada kue nya, yang di diminasi warna cokelat dan warna merah, karena suaminya sangat suka cokelat dan red Velvet, maka dari itu ia memilih dua rasa itu.

"Nah selesai.. tinggal nulis selamat ulang tahun mas Zain , nah selesai!"

.
.
.

Jam dinding rumahnya menunjukan pukul tujuh malam, dirinya menunggu kepulangan suaminya sambil menonton kartun bocah botak di tv sembari memakan keripik yang ada di toples.

Ting tong...

"Waah pasti itu mas Zain!"

Dirinya berdiri dan berjalan dengan tergesa gesa menuju pintu keluar rumahnya dan langsung membukanya.

Ternyata benar itu suaminya, suami tampannya.
Dengan raut wajah yang bahagia Rafa memeluk tubuh suaminya yang dibalas pelukan erat oleh sang suami.

"Welcome home mas Zain "

"Makasih sayang.."

"Mas ayo masuk, Rafa punya kejutan buat mas"

"Oh ya?"

Rafasya mengangguk dan menuntun suaminya untuk mengikutinya ke arah dapur, tangannya mengambil kue yang berada di lemari penghangat, lalu meletakkan nya di meja makan dimana sang suami berada.

"Happy Birthday mas Zain... walaupun ultah nya udah lewat tapi tetep ajah ini masih suasana ultah hehe"

"Makasih cantik.., oh iya Lio mana?"

"Lio di rumah mama kamu mas"

"Kenap-- oooooh...."

"Apasih?"

Sebenarnya Zain sudah mencuri pandang ke arah istrinya sedari di depan sana, istrinya menggunakan kemeja tipis berwarna baby blue dan celana pendek se paha, dirinya memasang smirk andalannya dan menghampiri istrinya lalu dengan cepat memeluk pinggang istrinya.

Rafa tersenyum menggoda saat tahu bahwa sang suami telah sadar dengan apa yang ia kenakan saat ini, dengan nakalnya kedua tangannya itu ia kalungkan ke leher suaminya dan mendekatkan wajahnya ke telinga.

"Ayok buat adek buat Lio, ini hadiah dari aku... "
Rafasya kembali menjauhkan kepalanya dan menatap sang suami yang saat ini juga tengah menatap intens dirinya.

"Are you sure?"

"Eum.. ya.."

"Jangan minta berhenti, karena mas nggak akan berhenti sampai mas sendiri yang capek"

Oneshoot ; Jeongharu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang