Gombal ; awal pdkt

601 55 3
                                    


Jeongwoo suka sama Haruto, sebenarnya dari awal kelas 10 jeongwoo suka sama Haruto  namun baru kali ini ia memiliki niat untuk mendekati sang pujaan hati.

Jika ditanya 'kenapa nggak dari awal ajah pdkt nya?' pasti jeongwoo akan menjawab ' nanti ajah lah jangan buru buru, mantepin jiwa dan raga dulu baru gerak', yah seperti itulah. Bahkan adiknya yang masih di kelas 9 itu pun tak bisa berkata kata lagi.

Jeongwoo memang sering curhat dengan adiknya, sekolah mereka berada dalam lingkungan yang sama, karena masih satu yayasan pendidikan. Ketika bel istirahat berbunyi jeongwoo akan mampir ke kelas adiknya dan mulai curhat tentang haruto, sama kayak seperti ini

"Dek.. tahu nggak sih haru makin hari makin manis tau, Abang nggak kuat mau menyublim"

Sang adik yang mendengarnya pun menatap kakaknya dengan raut wajah jijik, benar kata orang orang kalau jatuh cinta bisa menyebabkan kegilaan sejak dini

"Hilih, tiap Abang kesini Abang selalu ceritanya itu itu terus tapi nggak ada hasilnya"

"Ya elah nggak ikhlas bener lu cil, tinggal dengerin ajah apa susahnya sih!"

Sang adik memutarkan bola matanya malas, menurutnya Abang nya ini terlalu lambat, nanti kalau kak haru di tembak orang lain baru nangis tujuh hari tujuh malam

Pernah waktu itu Junghwan memergoki abangnya yang lagi menangis di kamarnya sambil liatin ponselnya, sambil bergumam " hiks haruu.. kamu kok mau di deketin biawak macam bang Jaehyuk sih, hiks... mending sama gue Ru.. hiks jahat bener huhuhu" gitu, Junghwan yang denger itu langsung ajah tertawa terbahak bahak, lagian salah abangnya sendiri yang nggak gerak cepat.

"Bang.. menurut Juju nih ya.. abang cepetan ajak pdkt kak haru, takutnya keduluan lagi kayak waktu itu"

Jeongwoo mengangguk setuju dengan usulan adiknya, jeongwoo tak sangka adiknya yang seperti jamet ini pintar sekali.

"Bener juga cil, okeh doain Abang ya?"

"Siap bang!"

.
.
.

Haruto saat tengah memakan rotinya di kelas, karena kantinnya sangat ramai dia tak bisa duduk, alhasil dia hanya membeli roti dan susu kotak dan memilih makan di kelasnya saja.

Tiba tiba pintu kelasnya dibuka dengan kasar oleh teman satu kelasnya yang menurutnya sangat tengil, tapi sayangnya tampan.

Jujur saja haruto sedikit mengagumi teman satu kelasnya itu, tapi dia malu untuk sekedar mengobrol. Walaupun mereka satu kelas tetapi haruto tak pernah mengajaknya berbicara maupun mengajaknya bermain bersama, karena ia kira temannya ini sudah memiliki kekasih.

"Kamu ngagetin aku Jeong!"

Bibirnya mengerucut lucu menatap jeongwoo yang malah menatapnya dengan wajah yang menurutnya sangat tengil

Sedangkan Jeongwoo yang melihat pujaan hatinya mengerucut kan bibirnya lucu saat marah, ia memekik gemas dengan Haruto. Haruto anak bayi.

"Hehe maaf haru.., haru makan apa?"

Jeongwoo mendudukan dirinya di bangku samping haruto dan menghadap ke arah si empunya.

"Haru mam roti, jeongwoo mau?"

Ini yang jeongwoo suka dari haruto, ketika haruto mengobrol dengannya maupun dengan teman yang lainnya itu menggunakan bahasa bayi, 'mam' 'mimi' dan lain lain. Makanya banyak sekali orang yang suka dengannya, bahkan anak perempuan di kelasnya pun meminta haruto untuk memanggil dirinya dengan sebutan 'bunda'

"Jeongwoo udah kenyang, baru ajah ke kantin sekolah sebelah"

"Jeongwoo kesana nyamperin pacarnya ya?"

"Pacar?"

"Iya! Haru sering lihat jeongwoo makan dikantin sana sama cowo manis, itu pacar jeongwoo kan?"

Astaga.. jadi haruto mengira bahwa adiknya si Junghwan itu pacarnya? Mana mau jeongwoo dengannya, dia saja sudah berpawang.

"Astaga.. bukan sayang, itu adiknya aku.."

Blush

Pipi gembilnya memerah, entah karena malu salah paham atau... karena panggilan dari jeongwoo padanya, jeongwoo melihatnya. Dia menggigit bibirnya sendiri dan menahan diri agar tak kelepasan berteriak karena demi apapun yang ada didunia ini haruto sangat menggemaskan!!!!

"O-oh.. kamu nggak boleh panggil haru pakai 'sayang'!"

"Kenapa? Haru punya pacarkah?"

Kalau saja jawaban haruto 'iya, aku punya pacar', pasti ia akan menangis untuk waktu yang lama, lebih lama dari yang dulu. Namun jawaban haruto membuatnya bernafas lega sekaligus deg degan

"Enggak, tapi haru maluu"

"Haru pernah suka sama seseorang nggak?"

Haruto mengangguk membuat jeongwoo panas dingin, di otaknya penuh dengan tanda tanya 'siapa yang haruto suka?'

"Pernah!"

"Suka sama siapa?"

Bisa jeongwoo lihat pipi haruto kembali memerah saat dirinya menanyakan hal itu, haruto merasa pipi dan telinganya panas saat jeongwoo bertanya, ada apa dengannya?.

"Haru suka sama... jeongwoo"

Jeongwoo membelalakan matanya saat mendengar pengakuan dari sang pujaan hati, dirinya langsung mengorek telinganya dengan kelingkingnya , dan menampar pipinya sendiri untuk memastikan bahwa ini tak mimpi

Haruto yang melihat tingkah aneh temannya itu langsung menahan tangan besar temannya yang masih menampar dirinya sendiri itu, dan membawanya untuk ia genggam.

"Haru serius? Suka sama aku?"

"Eum! Jeongwoo tampan,baik hati,dan pintar!"

Sial. Jeongwoo malu.

"Kalau aku bilang... kalau aku juga suka sama kamu gimana?"

"Ya nggak papa hehe"

Jeongwoo bersorak kegirangan saat mendengar haruto juga menyukainya. Ia akan mulai pdkt saat ini juga.

"Izin pdkt ya?"

"Iya!"

.
.
.

Gombalan 1

"Haru.. haru tahu nggak bedanya bunga mawar sama kamu?"

Haruto menggelengkan kepalanya dan menatap jeongwoo bingung, kepalanya ia miringkan sedikit. Dan itu membuat jeongwoo merasa gemas.

"Bedanya kamu sama bunga mawar itu.. kalau bunga mawar itu cantik tapi berduri, sedangkan kamu cantik nggak berduri"

Haruto tersenyum malu mendengar jawaban dari jeongwoo, sedangkan teman temannya yang mendengar gombalan cringe dari jeongwoo membuat gestur tubuh seolah olah ingin muntah.

Gombalan 2

"Haru kamu tahu nggak persamaan kamu sama matahari "

"Enggak"

"Sama sama bersinar, kalo perbedaannya kamu sama matahari tahu nggak?"

"Enggak"

"Bedanya kalau matahari bersinar untuk semua makhluk hidup di dunia,sedangkan kamu bersinar cuma buat aku"

Lagi dan lagi, pipi gembilnya terus terusan memerah saat mendengar gombalan yang menurutnya geli tapi entah kenapa dia suka.

Cerita gombal edisi awal pdkt selesai sampai sini, nantikan cerita gombal edisi selanjutnya🗣️

Oneshoot ; Jeongharu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang