ONESHOOT FANFICTION ELEMENTS √ [END]

TauIce~ •Kembalilah sahabat sejati•

Sepasang sahabat memang bisa berjanji untuk selalu bersama
Namun,apakah bisa ia menepatinya..

Sepasang sahabat memang mengerti
Apa yg kita rasakan,apakah ini yg dinamakan perhatian..

Aku merasa nyaman bersama dengannya..
Sekali lagi aku ingin bertanya padamu..apakah kau mencintaiku sobat..

Mungkin orang menganggapku aneh karna
Menyukai sahabat sejatiku sendiri..
Apakah masih bisa di sebut sahabat
Jika dia sedang berjalan perlahan menjauhi kita..

Inilah kisahku dengan orang yg kucintai,
Atu lebih dikenal sahabatku..

Yg bernama.....

Taufan~

********* _***********

_________________start__________________

"Hai ice..apa kabar.." sapa seseorang kepada pemuda yg sedang tertidur di kursinya.

"Engh..hehe..taufan..apa kau baru saja datang?" tanyanya."iya.."jawab taufan lalu duduk samping ice karna memang bangku nya disitu.

"Hari ini ada ulangan.." ucap ice sembari mengeluarkan buku matamatika dari tasnya.
"Oo...Eh..APA! ULANGAN MATEMATIK!!" ucapan taufan terhenti ketika ice menyentil dahinya.

"Sepertinya kau melupakanku yang bisa membantumu ya?..." ujar ice.

"Hehe...thanks ice...jadi pengen peluk~deh~~" ucap taufan lalu memeluk ice dengan erat.

"Weyy...lepas..aaa..sesak...taufan.." jerit ice ketika dijumpai pelukan maut taufan.
Sedangkan sang empu hanya terkekeh tanpa dosa.

Skip

"Oke..karna itu..rambut dinamakan rambut..terimakasih..dan..karna sudah bel..marilah kita semua menjalankan rutinitas terwajib kita nomer satu..yaitu.......isilah perut kalian...udah...sekarang bubar....hush hush...pergi kalian para syaitonn...."

'Guru sengklek' batin para murid didalam hati.

"Ice..ngantin gk.." ucap taufan mengajak ice."heh..aku sedang mempunyai banyak soal biologi,tolong bantu aku taufan..kau kan pandai dalam pelajaran ini.."pinta ice dengan mata berbinar.

Memang taufan sangat pandai di biologi,namun ice hanya pandai di matamatik.
Taufan pun mengajari ice dengan senang hati.

"Baiklah..jadi begini..bla bla bla bla..." ucap taufan menjelaskan.
Karena terlalu serius menjelaskan,taufan tak sadar jika wajahnya terlalu dekat dengan wajah ice.