12.

2K 134 1
                                    

Hari-hari dilalui Haechan dan Renjun tampak berbeda, mereka saling mendiamkan satu sama lain, membuat member dream bingung, mereka ini kenapa?.

Hari ini diruang latihan terlihat ramai, para member nct sedang latihan menyiapkan NCT NATION yang akan segera ada, walau tidak lengkap setidaknya mereka akan menampilkan yang terbaik.

"Tumben sekali Haechan dan Renjun tidak berdekatan" ucap Taeyong yang melihat interaksi anak-anaknya, tetapi tumben sekali dua anaknya itu tidak berdekatan.

"Aku tidak tau sejak terakhir kita foto bersama sikap Haechan hyung sudah berubah pada Renjun hyung" ucap Jisung yang sedang selonjoran.

"Masalah apaan coba yang mereka hadapin" Hendery menggeleng mendengar percakapan dua mahkluk didepannya.

"Mana aku tau, tanya Chenle saja si serba tau" ucapan Jisung membuat Hendery ingin tau segera.

"CHENLEE-YAA"

Hendery berteriak membuat para member dan staff yang lain menatapnya.

Taeyong sudah menutup wajahnya, dia malu. Sedangkan Jisung sudah ancang-ancang akan memukul kepala hyungnya yang satu ini.

"Aduhhh, kenapa dipukul sih" Hendery mengusap-usap kepalanya yang habis di geplak Jisung.

"Tidak usah berteriak juga, membuat malu saja" ucapan Jisung hanya dibalas Hendery dengan menjulurkan lidahnya.

"Kenapa ge?" Tanya Chenle yang baru datang kepada Hendery, gegenya.

Tanpa basa basi Hendery menarik Chenle agar duduk di samping Jisung yang sedang berselonjoran.

"Kenapa sih, sepertinya serius" tanya Chenle lagi.

"Memang serius, Jisung kau jangan selonjoran duduk dengan benar" Jisung yang mendengar itu lantas duduk dengan benar, adik yang baik.

"Kau tau tidak tentang Renjun dan Haechan yang tidak berdekatan kata Taeyong hyung" Taeyong mendelik, kenapa namanya dibawa-bawa.

"Heii, kenapa namaku kau bawa-bawa" Taeyong protes tidak terima.

"Karena kau yang menanyakan duluan"

"Sudah lah, back to topic saja" Jisung melerai hyung-hyungnya itu.

Ketiga orang yang memutari Chenle itu menatap dirinya seakan mereka memang ingin penjelasan, Chenle yang ditatap merasa dirinya tampan, tapi bukan itu sekarang dia harus menjelaskan kepada mereka-mereka ini.

"Mereka hanya salah paham saja, kalian pasti tau apa yang terjadi di sosial media kan? Saat salah satu konten dream di upload, disana terlihat Haechan hyung yang menjauhi Renjun hyung, katanya Haechan hyung sudah lelah dengan sikap Renjun hyung yang selalu menolak semua afeksinya sehingga haechan hyung menjauhi Renjun hyung"

"Puncaknya pada saat dream akan berfoto bersama terakhir kalinya, Haechan hyung terlihat tak ingin berdekatan dengan Renjun hyung dan Renjun hyung merasakan hal itu, jadi Renjun hyung meminta mereka berdua berbicara, aku melihat mereka berbicara di ruangan yang sepi dan tidak ada staff disana, aku tidak mendengar mereka berbicara hal apa tetapi saat Renjun hyung keluar dari ruangan itu, wajahnya memereh seperti orang yang menahan tangis, dan disusul Haechan hyung beberapa saat kemudian, seperti itu, kalian paham?"

Chenle menjelaskan panjang lebar dan semoga hyung-hyungnya ini paham.

"Aku paham dan cukup mengerti" Taeyong yang sedari tadi menyimak sudah akan memikirkan sesuatu.

Taeyong melirik kearah dua anak itu, Haechan yang sedang latihan karena dari tadi salah sedangkan Renjun sedang bercanda dengan winwin.

"Haechan!! Kenapa dari kau salah terus, kerjaanmu tidak jauh-jauh dari melamun, kau kenapa?" Tanya sang pelatih yang sudah lelah memberi tau Haechan.

Semua member yang mendengar teguran yang sedikit keras tersebut lantas memberhentikan kegiatan mereka dan menatap Haechan.

Taeyong yang melihat hal tersebut lantas bersuara "hyungggg, aku pinjam Haechan sebentar yaa, kau bisa beristirahat dulu, permisi" Taeyong berucap sembari menarik Haechan keluar dari ruang latihan.

Taeyong terus menarik Haechan hingga mereka berhenti pada lantai atas gedung yang terlihat sepi, hanya ada beberapa staff-staff yang lalu lalang.

"Hyung, kenapa menarikku sih" Haechan menghentakkan tangannya yang masih digenggam hyungnya yang satu ini.

"Kau kenapa? Dari awal latihan selalu melamun, hingga kau latihan sendiri pun kau masih melamun, ada apa?" Tanya Taeyong dengan nada tegasnya.

Haechan menunduk dirinya enggan menatap wajah Taeyong yang berada didepannya ini.

"Jika ada masalah kau bisa berbagi cerita denganku Haechan-ah, jangan dipendam sendiri" Taeyong berucap sembari memegang pundak Haechan.

"Renjun, hyung" Haechan berucap sangat lirih, hampir tidak terdengar, tetapi karena lantai yang cukup sepi Taeyong dapat mendengarnya.

"Kau ada masalah dengan Renjun?" Taeyong tau mereka ada masalah tetapi dia ingin mendapatkan jawaban langsung dari Haechan.

"Dia menjauhiku hyung" Haechan masih menunduk dalam menjawab, dengan suara yang lirih.

"Bukan dia, tapi kita, kita saling menjauh, aku hanya sakit hati dengan semua perlakuan Renjun yang menolak afeksiku hingga aku memberikan kata yang kurang enak didengar olehnya, singkatnya seperti itu hyung" Haechan menjelaskan secara singkat tentang dia dan Renjun.

"Haechan, seharusnya kau bisa bilang kepada Renjun dengan kata yang baik didengar oleh orang itu sendiri, jadi kalian juga sama-sama tak enak, kau yang merasa sakit hati dengan perlakuan Renjun, dan Renjun yang juga merasa perkataan kau kurang enak didengar"

"Jika kalian saling menjauh satu sama lain seperti ini, kapan masalah kalian bisa selesai, Haechan jika kau mau, minta maaflah kepadanya duluan walau kau merasa mungkin dirimu tidak bersalah, tetapi tidak ada salahnya kan? Ayo omongkan lagi masalah kalian ini, jangan saling menjauh, karena menjauh tidak bisa menyelesaikan masalah satu sama lain, ya?"

Taeyong menasehati Haechan, walaupun dia tau ini semua bukan sepenuhnya salah Haechan, ini juga ada salah pada Renjun.

"Hyung, aku salah, aku menjauhi Renjun" Haechan menatap Taeyong dengan mata berkaca-kaca.

"Ini bukan sepenuhnya salahmu, ini juga ada salah dengan Renjun, jangan menyalahkan dirimu, selesaikan masalah kalian ya?" Taeyong menepuk-nepuk pundak Haechan.

"Hyunggg, bantu akuu menyelesaikan masalah iniii" Haechan mengusap air matanya yang akan segera jatuh, dia tidak boleh menangis, dia harus menyelesaikan masalahnya dengan manusia imut itu.

"Emmm, bagaimana yaa, hyung tidak tau harus bagaimana"

Mereka saling terdiam beberapa menit hingga suara Haechan membuat Taeyong kaget.

"AHAAAA, AKU ADA IDEEE" Haechan yang berteriak membuat Taeyong kaget.

"Kau jangan mengagetiku" Taeyong menggeplak bahu Haechan.

"Hehehe maaf hyungg" lumayan sakit hingga Haechan mengusap-usap bahunya.

"Apa idemu?" Tanya Taeyong.

Haechan membisikkan idenya kepada Taeyong, Taeyong yang mendengar idenya tersebut memberikan senyum cerahnya, dia menyetujui ide ituuu.

Sekarang mereka akan melaksanakan mempersatukan Haechan dan Renjun lagi, walau Taeyong membantunya dengan rasa cemburu, tapi demi membernya ini tidak memiliki masalah satu sama lain, dia rela, walau harus cemburu, mari saksikan surprise mereka di part selanjutnya, hehe.





















____________________________________________________________--__________________

halooo, ada yang kangen tidakkk??
maaffff yaaa baru updateee, pengennya update kemarinnn barengan ama cerita yang lagi satuu, tapi ga sempet, huehuehue
terimakasih buat yang udah vote, komen, baca, dan ditambahin ke daftar perpustakaannyaaaaa.
kalo ada salah kata gitu komen yaaa, dan aku terima kritikan apapun kokk,
maaf kalo ada typo yaa.

thank you!!
TBC.

injunieee {renjun harem}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang