28. Meredith & Sang Peri

21 1 1
                                    

Now playing: 🎶 Safe & Sound - Taylor Swift

Btw, aku ada sedikit kesulitan untuk menulis bab ini karena harus nyari suasana yang pas untuk bagian ini. Tapi semoga aja tulisanku ini bisa sampaikan kepada kalian, ya.

Jangan lupa beri vote dan komentar :)

Selamat membaca!

***

Vermont, Amerika Serikat.
2013.

Baginya, musik adalah salah satu perantara sebagai pencari inspirasi. Jemarinya terus menari diatas keyboard untuk membuat kata demi kata.

Gadis berambut pirang itu menyibak rambut poninya sebentar. Menatap pada layar dihadapannya lalu menyimpulkan bibirnya dengan senyum, merasa puas dari hasil tulisannya.

Ia memiliki daya imajinasi yang kuat. Konon suatu saat nanti, ia ingin menjadi seorang penulis terkenal.

Awal mula ingin menjadi penulis itu ialah ibunya. Di setiap pulang kerja, ibunya selalu menyempatkan diri untuk menulis di buku catatannya.

Pernah juga gadis itu memintanya untuk melihat isi buku catatan ibunya. Tapi ibunya malah melarangnya, sehingga membuat gadis itu menangis. Sebagai gantinya, ibunya bakal menceritakan tentang negara mana yang pernah mengunjunginya setiap sebelum gadis itu tidur.

Dor!

Tiba-tiba saja, terdengar suara tembakan seketika. Kaget. Gadis itu langsung beranjak dari tempat tidur, menghampiri ke jendela untuk melihat ada apa di luar sana.

Karena posisinya ada di lantai atas, jadinya ia bisa melihat hampir seluruh rumput-rumputan dan juga daun-daun yang berguguran. Untuk kota terkecil di Amerika Serikat, musim gugur dan semi adalah musim favoritnya. Karena ia senang melihat daun atau bunga yang berwarna-warni dibandingkan dengan salju.

Ia berjalan turun melewati tangga lalu keluar meninggalkan rumahnya. Suara tembakan itu kembali bersuara. Meski sedikit takut, ia pun tetap penasaran. Ia tetap terus berjalan sambil mengikuti suara itu.

Langkahnya menuju kearah halaman rumahnya. Terdapat banyak pohon cemara dan semak-semak yang berwarna hijau-kekuningan. Suara itu masih menggema di sekitarnya.

Sampai akhirnya, ia menemukan sumber suara itu. Ada seorang wanita yang mengenakan jas abu-abu, blus biru yang dimasukkan ke dalam jeans high waist itu, sedang membidik dengan senapan riffle yang dipegangnya. Tatapannya begitu fokus ke pusat lingkaran di depannya. Kemudian, jemarinya menarik pada pelatuk itu.

Dor!

Dengan refleks, gadis itu merunduk lagi sambil menutup telinganya. Karena mendengar suara lain, sehingga akhirnya membuat wanita itu menghentikan kegiatannya. Ia pun melirik kearah gadis kecil itu di dekat pagar kayu itu yang dianggap sebagai pembatas area.

"Mom..."

"Oh, Meredith!" kaget ibunya. Senapan yang dipakainya kini ditaruh diatas meja. Ia berjongkok lalu berhadapan dengan anak semata wayangnya. "Bagaimana kamu bisa ada disini? Dimana ayahmu?"

SECRET CODEWhere stories live. Discover now