Pangeran ke-2

98 9 0
                                    

"Tunggu Noble, kita belum mendapat ijin masuk kedalam coloseum, apa kau mau ke datangan kita di anggap sebagai tindak kriminal oleh prajurit kerajaan?"

Matthew bersusah payah menyeret tubuh Noble yang hendak masuk ke dalam arena pertandingan gulat berdarah-darah. Pemuda berambut ikal itu bahkan mengabaikan beberapa tatapan aneh dari berbagai pengunjung yang hendak menyaksikan para gladiator untuk bertarung di dalam sana.

Noble tak menjawab sama sekali perkataan Matthew padanya. Dirinya terus memaksa untuk masuk ke dalam coloseum.

"Hentikan Noble"

Kedua tangan Matthew di eratkan pada tubuh Noble membentuk lingkaran seperti sebuah pelukan, membuat tubuh Noble semakin susah untuk di gerakan.

"Lepaskan aku, aku ingin melihat di dalam sana"

Kesal Noble, kedua bola matanya membulat marah.

Matthew tak gentar mendapat tatapan amarah dari Noble. Justru dirinya malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Kalau kau masuk ke dalam sana, kau tidak akan sampai di ibu kota. Apa kau lupa apa tujuan mu sebenar nya untuk datang kesini?"

Ucapan Matthew sepertinya sedikit berhasil. Noble menghentikan aksi nya yang hendak memaksa masuk ke dalam coloseum.

"Memang nya kenapa?" Tanya Noble tak mengerti.

"Bodoh"

Baru saja Matthew hendak mengeluarkan suaranya, namun sudah di dahului oleh pemuda bertudung hitam.

"Siapa kau?"

Noble dan Matthew kompak berteriak secara bersamaan.

Pemuda bertudung hitam itu melepaskan kain yang sedari tadi menutupi fitur wajah tajam nya. Membuat Noble dan juga Matthew sedikit terkesima.

"Siapa dia?" Ucap mereka berdua bersamaan.

Sedangkan pemuda itu hanya tersenyum meremehkan.

"Dasar orang kampung"

"Hei jaga ucapanmu sialan"

SERVANTWhere stories live. Discover now