Lima

692 66 0
                                    

Time Square Mall, Seoul.

Yeri keluar dari mobilnya dengan terburu-buru lalu berlari ke arah pintu masuk mall tersebut.

"Dimana posisi orang itu sekarang Joy-ssi." Ucap Yeri pada earphonenya seraya berjalan dengan cepat.

"Di tengah-tengah kerumunan festival music itu." Jawab Joy yang tengah memantau cctv melalui komputer yang telah diotak-atik oleh Jisoo.

"Dia mengenakan Hoodie hitam." Lanjutnya.

"Ada banyak orang mengenakan Hoodie hitam Joy-ssi." Balas Yeri mendengus, membuat Joy baru sadar dan terkekeh setelahnya.

"Aigo mianhe, arah jam 11. Seorang gadis ber hoodie hitam dan mengenakan celana jeans putih itu." Ucap Joy.

"Dia?." Gumam Yeri lalu berjalan mendekat kearah wanita itu.

"Berhenti Yerim-ah!!." Teriak Joy.

"Ada apa?." Tanya Yeri seketika berhenti dan kebingungan.

"Kamu lihat gelagat gadis itu. Dia sepertinya sedang ketakutan dan sesekali melihat ke atas. Aku curiga ada yang mengawasinya." Jawab Joy serius, seketika membuat Yeri tersadar akan gerak-gerik gadis itu.

"Seorang pria dengan jaket bomber berwarna navy dilantai 2, arah jam 12 Yerim-ah." Lanjutnya.

"Berpikir Yerim, berpikirlah." Gumam Yeri.

"Oke!." Serunya ketika mendapat ide membuat orang-orang disekitarnya melihatnya aneh.

Yeri berjalan menuju kamar mandi, lalu dengan sengaja ia mematik api dari korek apinya dan diarahkan ke fire detector mmebuat alat itu seketika berbunyi keras dan orang-orang dengan panik berlarian keluar.

"Bagus!." Seru Yeri lalu berlari keluar dan mencari gadis itu.

Dan gadis itu masih berada disana dengan wajah kebingungan. Melihat keatas pria yang memantau gadis itu tengah berdebat dengan seseorang entah karena apa. Dengan segera ia berlari ke arah gadis itu dan menarik lengannya.

"Ayo lari, ada kebakaran disini." Ucap Yeri dengan wajah panik dibuat-buat, membuat gadis itu terkejut bingung.

"Tunggu." Ucapnya lirih.

"Apa lagi? Disini terjadi kebakaran, kamu mau terbakar juga? Nyawamu itu sangat berharga maka sayangilah dan ayo pergi dari sini." Balas Yeri dengan ekspresi serius membuat anak itu menatap lekat Yeri dan mata berkaca-kaca.

Yeri segera menarik gadis itu keluar dari mall dan membawanya menjauh dari mall itu.

"Ada apa?." Tanya Yeri seketika berhenti ketika mendengar suara Isak tangis gadis itu.

"Ak..aku." ucapnya tetapi langsung menjauh dari Yeri.

"Jangan dekat-dekat denganku!." Teriaknya membuat Yeri dan orang-orang disekitarnya terkejut.

"Hey, tenanglah. Ada apa denganmu?." Ucap Yeri menenangkan.

"Aku membawa bom, pergi...pergi dari sini!." Teriak gadis itu lagi, membuat orang-orang terkejut lalu berlarian dari sana.

"Yeri, akan ada tentara penjinak bom yang membantumu. Beliau sedang dalam perjalanan kurang lebih 5 menit lagi sampai di lokasimu. Jadi tolong tenangkan anak itu, atau pria yang mengawasinya menemukannya." Ucap Joy disebrang sana.

"Hey, dengarkan aku eoh? Kamu harus tenang. Kamu bilang tadi bom? Aku tahu." Ucap Yeri berjalan mendekat ketika anak itu terdiam terkejut mendengar ucapannya.

"Menurutmu mengapa aku membawamu dari pria itu dan mempertaruhkan nyawaku ketika bom itu bisa saja meledak disaat aku menarikmu tadi?." Tanya Yeri menatap tepat dimata gadis itu, dan dengan perlahan menyentuh bahu gadis itu lalu dibawa kedekapannya, seketika membuat gadis itu menangis keras.

Black Hole [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang