BAB 41: KETAHUAN

2.5K 297 61
                                    

~ Happy Reading ~


Jeffrey tidak pernah merasa se-malas ini saat akan berangkat ke kantor. Dia merasa tidak semangat untuk pergi dan bertemu orang-orang kantor. Dan perubahan sikap nya itu nampak terlihat jelas di penglihatan sang istri.

Rosie bisa menebak kalau ada sesuatu yang terjadi pada suaminya, karena ini kali pertama nya melihat Jeffrey nampak tak bersemangat sebelum berangkat kerja. Cewek itu mendekati Jeffrey yang sedang menyantap sarapan dengan tidak bersemangat.

"Makanan nya jangan cuma di aduk-aduk doang. Aku udah capek-capek masak pagi-pagi loh, Jeff."

"Maaf sayang. Aku bukan nya nggak suka makanan kamu, tapi aku lagi nggak nafsu aja."

"Kamu nggak sakit kan? Atau lambung kamu kambuh lagi?" Rosie dengan telaten memeriksa keadaan suaminya. 

"Aku sehat, sayang. Aku cuma lagi nggak mood aja berangkat ke kantor."

"Kamu lagi ada masalah di kantor?"

Terdengar helaan nafas berat dari mulut Jeffrey. Cowok itu menyandarkan punggung nya di sandaran kursi.

"Kamu tau anak magang yang pernah aku ceritain itu?" ucap Jeffrey yang dibalas anggukkan oleh Rosie.

"Ada apa lagi sama anak magang itu, Jeff?"

"Kelakuan dia makin hari makin kurang ajar. Dia emang bukan anak yang susah di atur atau kesulitan ngerjain job desc nya. Tapi yang bikin kesal karena dia selalu berusaha deketin aku di manapun dan kapanpun. Waktu itu aku harus kasih nomor hp aku ke dia, dan mulai dari situ dia selalu ngirim chat ke aku."

Rosie yang mendengar cerita dari suaminya pun mulai merasakan firasat yang tidak enak. 

"Jadi maksudnya si anak magang itu kelihatan banget tertarik sama kamu?"

Jeffrey mengangguk. "Ke tebak jelas banget kalau dia emang kayaknya ada rasa sama aku. Padahal aku udah coba ngomong ke dia kalau aku agak sedikit terganggu sama tingkah dia. Tapi kayaknya dia nggak dengerin omongan ku deh. Temen-temen di unit aku malah dukung si anak magang ini ngedeketin aku. Jadi dia makin menjadi-jadi deh tingkah nya."

"Nggak bisa gitu. Kamu nggak boleh diam aja kalau dia makin menjadi-jadi. Jelasin aja apa adanya kalau kamu udah beristri dan punya anak satu. Kasih paham ke cewek bibit pelakor kayak gitu, sayang. Dan kamu juga harus teguhkan pendirian dan kesetiaan kamu."

Jeffrey yang melihat perubahan emosi istrinya pun merasa terhibur. Dia terkekeh geli melihat wajah cemberut Rosie yang masih saja terlihat cantik. 

"Iya sayangku. Rencana nya hari ini aku mau ngomong apa adanya ke dia. Biar dia bisa jaga sikap nya dan nggak ngedeketin aku sembarangan."

"By the way, cewek itu cantik nggak?" tanya Rosie dengan wajah yang penuh rasa penasaran.

"Dia cantik." jawaban Jeffrey membuat perubahan ekspresi di wajah Rosie begitu cepat. "Tapi secantik apapun dia nggak ada yang bisa ngalahin cantiknya Roseanne Athalia Mahesa."

Mendengar kata-kata manis keluar dari mulut Jeffrey barusan membuat ekspresi wajah Rosie kembali berubah, beda nya kini di wajah itu muncul semburat merah muda yang semakin menambah kecantikan sang dara.

"Kamu nggak pakai keahlian gombal kamu ke anak magang itu kan?" tanya Rosie sambil memalingkan wajah untuk menutupi semburat rona merah muda di wajahnya.

Jeffrey menarik dagu istrinya membuat wajah mereka berhadapan. "Aku nggak berani gombalin cewek lain soalnya istri aku galak banget. Aku takut di suruh tidur di luar kalau berani macem-macem."

[1] YOUNG PARENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang