16

5.2K 338 9
                                    

"Minggir minggir" ucap Oniel pada orang orang yang menghalangi jalan.

Ambulance sudah tiba, dengan tergesa juga Zee di ambil alih oleh para perawat itu dan langsung pergi menuju ke rumah sakit terdekat.

Adel, Oniel dan Olla menghela nafas leganya walaupun mereka sangat khawatir dengan keadaan Zee saat ini. Trio ini juga mengikuti mobil ambulance yang membawa Zee dari belakang.

Di sisi lain Shani tergesa gesa berjalan ke arah toilet tempat kejadian tadi, ia tau informasi dari salah satu siswa sekolah ini tadi saat mengantarkan Christy. Shani dibuat sangat sangat kaget ketika melihat Zee yang akan di bawa oleh ambulance.

Dan siswa itu memberi tahu Shani bahwa kakak dari Zee masih ada di toilet.

"Gracia" panggil Shani saat melihat Gracia menangis sedang di tenangkan oleh orang yang berada di sana.

"Kak, tolongin kakak ini ya dari tadi dia gamau di ajak pergi dari sini" ujar salah satu siswi yang ada di sana.

Shani mengangguk mengiyakan. "Iya, makasih ya. Kalian semuanya boleh pergi" ujarnya dan orang orang disana pun meninggalkan tempat itu.

Dimana Raisa? Semenjak Zee di bawa oleh teman temannya Raisa pun dengan cepat pergi beruntung sekali dia, karena orang orang datang di waktu yang kurang tepat tidak melihat adegan saat Raisa menusuk Zee. Tapi jangan harap kamu akan aman Raisa.

"Gre" panggil Shani pelan sambil sesekali mengusap bahu Gracia, pandangan Gracia begitu kosong saat ini.

Gracia menatap Shani dengan seiringnya air matanya yang menetes. "Shan adek gue shan" lirihnya.

Shani mengangguk menarik Gracia ke dalam pelukannya dengan tangannya yang mengusap punggung bergetar itu. "Ssstt lo harus kuat gre, Zee butuh lo" kalimat itu Shani keluarkan semoga Gracia kuat ketika mendengar nama Zee.

Gracia melepaskan pelukannya dan dengan cepat ia berdiri di ikuti juga oleh Shani. "Gue mau liat Zee" ucap Gracia

"Iya iya tapi lo tenang dulu" titah Shani sambil merangkul Gracia keluar dari toilet.

Shani dan Gracia kini sudah menuju rumah sakit dimana Zee di rawat, sesekali Shani melihat Gracia yang dari tadi terdiam menatap kosong ke arah luar. Saat ini mereka hanya berdua di mobil milik Shani, tadi Gracia sempat menolak ajakan Shani untuk pergi bareng di karenakan Shani juga khawatir dengan keadaan Gracia. Akhirnya setelah beberapa menit cekcok Gracia menyetujui.

Shani mematikan mesin mobilnya setelah tiba di rumah sakit, ia keluar terlebih dahulu diikuti oleh Gracia. Dengan keberanian yang Shani punya ia menggenggam tangan Gracia bukan untuk apa apa hanya untuk menenangkan Gracia saja.

Tanpa berlama lama lagi mereka berdua pun berjalan di koridor rumah sakit, sesekali Shani melirik Gracia yang sangat lemas seperti tak ada kehidupan di sana.

Shani dan Gracia akhirnya sampai di depan ruang UGD, terlihat juga ada Adel, Olla dan Oniel yang sedang duduk berjejer di kursi.

"Gimana keadaan Zee?" tanya Gracia pada semuanya.

"Masih di tangani dokter ci, belum ada kabar" jawab Oniel mewakili.

Shani yang mendengar itu menghela nafasnya lalu mengajak Gracia untuk duduk. "Duduk sini dulu ya gre tenangin dulu diri lo, jangan sampe Zee liat lo sedih kaya gini" kata Shani dan Gracia hanya mengangguk lemas.

Gracia seakan teringat sesuatu ia pun mencari cari dimana handphone nya, tapi Gracia tidak menemukannya sepertinya tertinggal di dalam mobil karena saat ini ia tak membawa apapun.

"Cari apa gre?" tanya Shani yang melihat Gracia kebingungan itu.

"Handphone, lo bawa handphone ga? Gue mau nelfon anin" jawab Gracia, Shani mengangguk dan langsung memberikan handphone nya pada Gracia.

MY CICI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang