CH¹⁶

5K 465 166
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"Ini adalah kunci dari 150 kamar rumah susun ini. Bangunan ini menjadi hak milik atas namamu, Jeon Jungkook." Ujar Taehyung dengan pelan.

Jungkook menatap terkejut ke arah Taehyung, dia menggelengkan kepalanya dan mengembalikan kunci tersebut ke tangan Taehyung.

"Aku tak membutuhkannya Pak Tua. Apa maksudmu?" Jungkook mengernyitkan dahinya tak mengerti.

Taehyung tersenyum kecil melihat reaksi Jungkook yang begitu apa adanya. Dia membuka telapak tangan Jungkook lalu meletakkan kembali kunci-kunci tersebut di atas telapak tangan Jungkook.

"Bangunan ini sudah menjadi milikmu. Saya pikir kau dapat menggunakannya untuk teman-teman tunawismamu itu. Saya pun membutuhkan banyak pegawai buruh pabrik di industri kayu dan juga bahan bangunan yang ada di depan sana tadi." Jelas Taehyung membuat Jungkook membuka mulutnya lebar.

Dia mengerjap tak percaya ke arah Taehyung, dia menggenggam erat kunci tersebut sembari menggigit bibir bawahnya terlihat tercengang dengan apa yang diberikan Taehyung untuknya.

"T-tapi mengapa? Kau tak seharusnya melakukan ini untukku Pak Tua." Ujar Jungkook dengan kedua mata yang mulai berair.

Taehyung menghadap lurus kedepan enggan melihat Jungkook yang bersiap untuk menangis, dia berjalan pelan dan diikuti oleh Jungkook yang sedang menghapus air matanya.

Menatap Taehyung dengan tatapan sangat berterimakasih karena mendapatkan hal sebesar ini.

"Saya melakukannya untuk kepuasan hati saya sendiri. Saya merasa senang ketika bertemu denganmu yang mengingatkan akan masa lalu saya, dulu saya sering berangan angan dapat membantu mereka yang membutuhkan. Dan sekarang saya memiliki kemampuan untuk hal tersebut, melihatmu mempunyai keinginan mulia seperti itu——mengapa saya tak mewujudkannya?" Taehyung menoleh ke arah Jungkook dengan senyuman lembutnya.

Jungkook berhenti melangkah, dia menunduk dan air matanya semakin berjatuhan. Dia menyembunyikan wajahnya di balik lengannya, dia tak ingin Taehyung melihatnya saat menangis.

"Terimakasih. Terimakasih Pak Tua. A-aku akan memanfaatkannya sebaik mungkin." Cicit Jungkook sembari berusaha menahan isak tangisnya.

Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan bangga, dia merasa kehidupan Jungkook sangat menyedihkan. Ketika keluarga besarnya hanya memandangnya sebelah mata namun siapa sangka jika sebenarnya Jungkook adalah seorang remaja yang berhati besar dan mulia?

"Terimakasih. Terimakasih." Jungkook membungkuk berkali-kali ke arah Taehyung dengan air mata yang dapat dilihat oleh Taehyung berjatuhan di atas tanah.

Jungkook membungkuk cukup lama ke arah Taehyung sembari menghapus air matanya dengan kasar. Hingga dia berdiri dan menahan napas saat tubuhnya didekap erat oleh Taehyung.

"Senang bisa mewujudkan keinginanmu Jeon. Saya harap suatu saat kau dapat melakukan hal yang lebih dari apa yang saya lakukan. Kau anak yang baik di mata mereka yang menerima ketulusan hatimu." Ujar Taehyung dengan sungguh-sungguh.

Tubuh Jungkook merinding mendengarkan kalimat pujian dari Taehyung, dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Taehyung. Dia mencengkeram kuat pinggang Taehyung dan menangis dalam diam.

Pertama kali dalam hidupnya ada seseorang yang memandangnya berbeda dari kebanyakan orang terdekatnya.

"Terimakasih." Ujar Jungkook untuk kesekian kalinya.

Taehyung mengangguk kecil dan mengecup sayang puncak kepala Jungkook. Taehyung pun melepaskan pelukannya dan Jungkook segera menghadap kebelakang membelakangi Taehyung.

AGREEMENT S1 (Taekook/Vkook) END by FujoHere8Onde histórias criam vida. Descubra agora