2. Anak pemilik sekolah

1.8K 478 491
                                    

"𝘼𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙙𝙞𝙨𝙪𝙠𝙖𝙞 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙪𝙖, 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙢𝙚𝙨𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖."

-𝙉𝙖𝙯𝙞𝙖 𝙒𝙖𝙛𝙖 𝙑𝙞𝙤𝙡𝙚𝙩𝙩𝙖-

Banyak typo bertebaran, harap maklum ya pren^^

Seorang pemuda berseragam sekolah SMA Bayangkara kini tengah duduk sambil menyenderkan punggungnya pada tembok kantin sekolah Bayangkara dengan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda berseragam sekolah SMA Bayangkara kini tengah duduk sambil menyenderkan punggungnya pada tembok kantin sekolah Bayangkara dengan santai.
Lalu tak lama datanglah dua pemuda yang lain dengan seragam yang sama.

"Bolos lagi nih kita?" Tanya salah satu pemuda yang bername tag Alvian.

"Hm."
Hanya gumaman yang keluar dari mulut pemuda yang masih menyenderkan punggungnya.

"Yaelah, Lo kalo nggak mau bolos masuk sendiri aja Al. Gue sama Caka mau disini aja. Mau makan bakso mang Ujang" Sahut Fajar.

Ya, mereka adalah Caka, Alvian, dan Fajar. Murid yang selalu membolos seperti Nazia.

"Makan bakso mulu Lo! Dibayar gak tuh?"

Fajar hanya cengengesan, lalu berteriak memesan bakso pada mang Ujang.

"MANG BAKSO NA HIJI! SAYURNA BANYAKIN. OIYA SEPERTI BIASA MANG NGANJUK DULU."

Alvian dan Caka hanya melirik Fajar.

"Nganjuk mulu Lo, gak malu?" Sahut Alvian.

"Urat malu dia udah putus dari lahir." Caka ikutan menyahut.

"Eh eta nyarios meni sangeunahna bangun hayang di tempeleng sapatu! Lamun urang boga duit moal Nganjuk atuh!" Sahut Fajar dengan nada marahnya.

"Kalo gak punya uang, minimal sadar diri jangan jajan. bego!" Sindir Alvian.

"Tuh mulut pedes amat ngab!" Sewot Fajar.

"Berisik kalian berdua!"

Fajar dan Alvian langsung terdiam saat Caka berujar dengan nada datar.

Lalu mang Ujang datang dengan membawa pesanan Fajar.

"Nih baksonya. Jangan lupa Minggu depan bayar!" Ucap mang Ujang.

"Siap mang." Jawab Fajar dengan memberi gestur hormat kearah mang Ujang.
Mang Ujang hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali melangkahkan kakinya untuk kembali ke tempat dagangannya.

"MAKASIH MANG." teriak Fajar saat mang Ujang sudah tak terlihat.
Fajar pun memakan baksonya dengan fokus tanpa menawari Alvian dan Caka.

"Minimal tawar-tawar kek kalo makan." Gumam Alvian dengan suara agak keras.

NAZIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang