NAZIA [On Going]

16. Kerusuhan Keisya

Hai hai hai CEWEK SENGGOL BACOK UPDATE!!!
Jangan lupa sebelum baca vote dulu ya pren
Oiya follow juga akun Instagram ku @tiik.hii dan @wptikanurlaela109

Akun tik tok @wptikanurlaela_10
.
.
.
Kalau ada typo tandain!

Pukul sepuluh pagi, jam istirahat SMA Bayangkara dimulai. Bunyi bel yang terdengar membuat beberapa murid langsung berbondong-bondong menuju kantin maupun tempat yang lain. Begitu pula dengan Nazia yang berjalan keluar kelas bersama sahabatnya, Siska.

Tujuan kedua cewek senggol bacok itu adalah kantin. Tampak kantin sangat ramai, bahkan meja di kantin itu terlihat sudah penuh. Namun, di bagian pojok kantin terdapat meja kosong yang di khususkan untuk dirinya.

"Naz, Alvian kemana ya? Kok nggak ke kantin." Tanya Siska yang celingukan mencari Alvian.

"Lo pikir gue ibunya, hah?"

Siska mendelik, "biasa aja dong! Gue kan nanya baik-baik."

"Lo nanya sama orang yang salah, pea." Balas Nazia sedikit kesal.

BRUK!

"Aduh! Lo punya mata nggak sih, hah?" Teriakan yang keras itu membuat murid-murid lain yang berada di kantin menoleh seketika. Termasuk Nazia, cewe itu melihat keributan yang sialnya dimulai oleh Keisya, lagi.

"Maaf kak, aku nggak sengaja." Siswi itu berujar dengan gugup sekaligus ketakutan, terlihat badannya yang bergetar saat dibentak.

"Naz..." Siska menatap Nazia saat cewek itu tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arah kerumunan.

"Punya mata tuh di pake! Lihat! Kulit gue melepuh gara-gara kuah bakso Lo!"

"CK, cuma melepuh doang lebay banget." Celetuk Nazia dengan santai sambil melipat kedua tangannya, berjalan dengan langkah tegas saat para murid memberinya jalan untuk semakin dekat dengan Keisya.

"Apa Lo bilang?!" Teriak Keisya tak terima.

"Budeg? Mau gue ngomongnya pake toa, biar Lo kedengaran?"

Pertanyaan Nazia memang sengaja untuk menyulut emosi cewek titisan Dajjal itu.

"Lo!"
Keisya berdiri namun Andini, cewek yang tidak sengaja menumpahkan kuah bakso di meja Keisya menghalangi jalannya. Hingga tanpa perasaan Keisya mendorong dengan kencang tubuh Andini. Menyebabkan tubuh cewek itu membentur beberapa meja kantin.
Melihat itu Nazia menatap tajam, lalu berjalan cepat kearah Keisya dan tanpa segan dia langsung menarik kerah baju Keisya membuat Keisya terbatuk karena merasa lehernya tercekik.

"Kayaknya tendangan kemarin nggak buat Lo jera! Mau lagi?" Tanya Nazia dengan nada datar, sorot matanya tajam, tak lupa tangannya semakin erat mencengkram kerah cewek itu.

"U-huk, g-gue nggak t-takut!" Ujar Keisya terbata.

"Oh, kalo gitu-" Nazia mendorong tubuh Keisya seperti Keisya yang mendorong tubuh Andini.