02. Cinta ini pun pantas untuk bahagia, kan?

128 16 3
                                    

02

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

02.
Cinta ini pun pantas untuk bahagia, kan?

.

.

.

.

.

Dulu Hanbin tidak pernah percaya adanya cinta, ia bahkan tak berpikir untuk memiliki pasangan hidup. Namun semua itu sirna ketika ia dipertemukan dengan sosok cantik berhati malaikat. Dan di detik itu ia mengakui bahwa cinta memang ada. Semua tentangnya berhasil membuat Hanbin terpikat, senyuman manis, mata bulat dihiasi bulu mata yang lentik dan bibir semerah buah ceri, benar-benar membuat Hanbin luluh. Bukan hanya parasnya yang menawan, namun kerendahan hati dan pribadi yang baik berhasil merebut seluruh hatinya.

Wanita itu begitu sempurna dimata seorang Sung Hanbin.

Hanbin begitu bersyukur bisa memilikinya sebagai pasangan, bahkan dengan beraninya ia berteriak pada dunia bahwa ia adalah lelaki paling beruntung karna memiliki wanita sempurna sepertinya. Hanbin selalu memamerkan miliknya pada semua orang termasuk sahabatnya sendiri, Zhang Hao. Meski Hanbin tahu sahabatnya itu terlihat muak dengan kegilaan cintanya, ia tetap menceritakan seluruh kasmaranya pada Zhang Hao.

Namja pemilik tatto didada itu bahkan berencana selesai kuliah akan langsung melamar kekasihnya, padahal jelas-jelas ia baru saja memasuki bangku perkuliahan. Pemikiran yang dikabuti hawa nafsu.

Jika masa kuliah Hanbin dipenuhi rasa cinta yang begitu besar, maka bagi Zhang Hao itu adalah masa dimana ia menahan rasa sakit yang teramat besar.

Bila saja ia bisa mengontrol perasaannya, bila saja ia tidak melibatkan perasaannya, ia tak akan pernah merasa sakit hati. Ya, seharusnya Zhang Hao tidak pernah menaruh hati pada sahabatnya sendiri, apa lagi mereka sama-sama seorang pria. Entah hal apa yang membuatnya jatuh cinta pada Hanbin, mungkin kah dari perlakuannya yang selalu memberi perhatian, padahal jelas-jelas itu hanya sekedar perhatian seorang sahabat, tapi dengan lancangnya Zhang Hao justru merasa terbuai.

Salahnya yang mencintai Hanbin.

Hingga akhirnya Zhang Hao memilih untuk menjauh dan mencoba membuang perasaan menjijikan itu. Ia tak mau pertemanannya dengan Hanbin hancur harnya karna timbulnya cinta.

Sialnya, semesta justru semakin mempermainkan perasaannya. Disaat ia mati-matian menjauh dan mengubur rasa cinta itu, semesta justru tetap menghadirkan sosok Hanbin padanya. Dan semenjak Zhang Hao memutuskan untuk tinggal di Busan, Hanbin langsung menyusulnya dan ikut tinggal disana. Namja itu bahkan lebih memilih jauh dari kekasih cantiknya daripada berjauhan dengan Zhang Hao.

Bodoh.

Semesta dan takdir yang merumitkan suasana.

Yang jelas bagi Hanbin, waktu itu ia menyadari satu hal. Tentang apa itu cinta yang sesungguhnya. Cinta yang memang sudah mengisi hatinya sejak lama. Dan cinta bukan hanya sekedar tentang dua insan yang saling terlibat perasaan semata.

Just Love || BinHaoWhere stories live. Discover now