04. Cinta ini Melukai Seorang Ibu

126 17 5
                                    

04

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

04. Cinta ini Melukai Seorang Ibu

.

.

.

.

.

"Hai sayang. Sedang apa?"

"Aku baru selesai kelas, ini aku mau pulang. Cuman kayanya aku mau mampir dulu ke supermarket buat beli beberapa bahan makanan yang habis. Kamu mau nitip apa atau nanti malem mau makan apa?"

Zhang Hao menjepit handphone nya diantara telinga dan bahu, tangan kanannya penuh dengan beberapa buku dan tangan kirinya membuka pintu mobil.

"Apa aja yang kamu masak pasti aku makan. Eh, tapi hyung nanti malem kita makan di luar aja, yuk, ada restoran yang baru buka di deket kantor aku. Kata temen-temen disitu makanannya enak, ada masakan China juga."

"Boleh, deh. Ya udah dulu, aku mau jalan. Sampai jumpa di rumah Binnie."

"Huum. Hati-hati, sayang. Love you."

Baru saja Zhang Hao akan menyalakan mobilnya, jika saja tidak ada yang mengetuk kacanya. Matanya membola sempurna melihat siapa yang datang. Namja berdarah China itu langsung saja keluar dari mobil lalu membungkuk menyapa wanita dengan kulit wajah yang mulai mengeriput.

"Nyonya Sung."

"Bisa kita bicara?"

Meski ada rasa takut dalam hatinya, ia tetap menganggukkan kepala menyetujui ajakan dari ibu Hanbin. Berakhir mereka duduk berhadapan di cafe depan kampus. Dengan gaya anggunnya Nyonya Sung meminum teh hijau yang ia pesan, menggulirkan mata melihat sekeliling cafe tanpa ingin memulai percakapan. Mungkin wanita itu berniat memberi waktu untuk Zhang Hao mempersiapkan diri.

"Ada hal apa yang ingin nyonya Sung bicarakan dengan saya?"

Pertanyaan itu mengalun terendam oleh bisingnya pengunjung cafe. Satu menit berlalu pertanyaan itu tak kunjung mendapat balasan. Hingga dentuman kecil antara cangkir dan permukaan meja menjadi tanda bahwa wanita itu akan memulai tujuannya bertemu teman anak sulungnya.

"Zhang Hao."

"Nde?"

Tatapan penuh ketegasan dan keangkuhan itu seakan menusuk mangsanya. Zhang Hao bahkan tak sanggup membalas tatapan nyonya Sung. Kedua tangannya yang berada diatas paha meremat erat celana yang ia kenakan. Dalam hati Zhang Hao terus meminta agar Hanbin datang, walau nyatanya itu tidak mungkin.

Just Love || BinHaoWhere stories live. Discover now