Part 29

1.9K 221 112
                                    

"Permisi, keluarga pasien yg bernama ashel?" Tanya seorang dokter yg tiba tiba masuk kedalam ruang rawat Anin

Semuanya yg berada didalam ruangan tersebut seketika menoleh kearah dokter itu

"Saya orang tuanya dok" Jawab Anin

"Bisa ikut saya?" Anin dengan cepat mengangguk

Anin berusaha turun dari brangkar rumah sakit dibantu oleh Shani dan juga Aldo perlahan lahan

"Aku tinggal dulu ya shan" Ijin Anin

"Iya nin" Balas Shani

Anin segera keluar dari ruangan mengikuti dokter yg membawanya keruangan IGD tempat putrinya itu berada betapa terkejutnya Anin saat melihat Ashel putrinya sudah sadar dari komanya

"A-ashel?" Ucap Anin tak percaya jika putrinya sudah sadar dari koma hanya dalam waktu singkat

"M-m-mom-my" Balas Ashel terbata-bata

Mata Anin seketika berkaca-kaca dan tak lama setelahnya buliran cairan bening mengucur deras dari kedua matanya itu

"Hiks hiks i-ini mommy sayang hiks" Anin langsung memeluk Ashel putri satu satunya itu

"Hiks k-kamu gapapa kan sayang?" Tanya Anin

"K-k-ak-i a-s-shel s-susah b-buat g-gerak mom-my" Jawab Ashel

Anin menatap kearah dokter yg bersamanya masuk kedalam ruangan ini

"Maksutnya apa ini dok hiks?" Tanya Anin

Dokter itu menarik nafasnya kemudian perlahan bercerita tentang apa yg dialami Ashel hingga kedua kakinya tak bisa digerakkan, Anin shock mendengar penjelasan dokter tentang apa yg terjadi kepada putrinya ini

"S-sarafnya ke-jepit dok?" Dokter itu mengangguk

"Maka dari itu bu, pasien mengalami kelumpuhan.. tapi tenang saja jika ingin sembuh ibu beserta pasien bisa melakukan check rutin kerumah sakit biar kita semua bisa membantu sekuat tenaga agar sarafnya kembali sempurna" Jelas Dokter itu

"Berapa lama dok kira kira sembuh dari kelumpuhan sementara ini?" Tanya Anin

"3 minggu hingga 4 minggu jika rutin check ke dokter bu" Jawab Dokter

Anin menatap kearah Ashel putrinya itu yg menahan tangisannya, Ashel seolah merasa menjadi beban bagi Anin mommynya ini

"M-m-maafin as-shel mom" Ucap Ashel disertai dengan cairan bening yg turun dikit demi sedikit dari pelupuk matanya

"Gpp sayang, mommy yakin kamu kuat.. kita lewatin ini sama sama yaa, gausa minta maaf ini musibah" Balas Anin

"B-b-bayi a-aku gimana mom?" Tanya Ashel

Anin menoleh kearah dokter itu lagi yg mana dokter ingin Anin memberikan penjelasan sebenarnya ketimbang harus menutupi apa yg terjadi

"M-maaf shel, b-bayi k-kamu-" Jeda Anin memberi kode gelengan kepala membuat air mata Ashel seketika mengalir deras

"Hiks hiks hiks b-bayi a-ku hiks hiks" Tangis Ashel semakin kencang

"Sabar sayang.. semua udh takdirnya kamu harus ikhlas" Anin juga ikut menangis merasakan apa yg putrinya ini rasakan

"I-ini kesalahan ashel mom hiks hiks, a-ashel terlalu banyak pikiran hiks hiks" Sesal Ashel

Anin menggeleng kuat "Ngga sayang, ini musibah.. udh ya shel mommy ga mau kondisi kamu drop lagi plis yaa" Mohon Anin

Anin menyeka air mata Ashel yg mana putrinya itu perlahan lahan berhenti menangis namun dadanya masih naik turun

"Mommy selalu ada disamping kamu, maafin mommy sayang.. maafin mommy" Ucap Anin mencium kening Ashel putrinya

My Happy Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang