12. Things Happen

86 25 25
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆















"An?" Suara Milo terdengar dari luar kamar "kamu masih kesel? Aku minta maaf" ada jeda

"Ana, aku tau kamu belum tidur" Milo mendesah "kamu dari dulu susah tidur kalo lagi kesel.

Ayok ngobrol bentar sama aku.

Ana, plis?

Aku bawa uduk McD"

Ana mencibir mendengar Milo yang merasa bisa menyogoknya hanya dengan nasi uduk dan suara ala soft boy nya, CIH!!.

"Strawberry floats,

Chocheez nya æcake,

Haagen Dazs"

Damn it, Milo benar-benar tahu kelemahannya. Ana mencengkram selimut dengan kuat. Bertahan Ana, ayok kasih Milo sedikit pelajaran biar nggak selalu seenaknya!!.

"Besok lagi aja, Mil" suara Hatma terdengar "biarin Ana tenang dulu"

Ada keheningan selama beberapa saat sampai suara ketukan kembali terdengar,

"Chat aku kalau udah lebih tenang" diam lagi " tapi jangan lama-lama marahnya, nanti aku kepikiran"

"Aww, sakit, Mas!. Nggak usah main kasar!" Milo mengaduh lalu ada cekcok sebentar "Pokoknya An, maafin aku ya?"

"Iye, udah" Hatma sepertinya habis kesabaran "pulang sono, lo juga harus istirahat!"

"Hmm,"

"Langsung tidur!!"

"Duh, Iya. Bawel banget yang ditinggal Mba Sera."

"P.E.R.G.I. S.E.K.A.R.A.N.G!!"









☆○●♡●○☆










"Hai, An!"

"Morning, An,"

"Nice outfit, An!"

"Kelas pagi?"

Ana memulai paginya dengan segala jenis sapaan saat berjalan dari parkiran menuju kelas. Dia sempat kebingungan karena intensitas keramahan mereka yang meningkat sampai pertanyaan dari orang yang lebih blak-blakan menyadarkannya,



"Kok lo bisa ada di tim Milo?"



Haha, kenapa dia bisa sampai lupa kalau artisnya itu lumayan terkenal di kalangan anak muda.

"Udah lama kerja bareng Milo?"

"Kok kayaknya lo lumayan akrab sama geng nya juga?"

"Mereka masih jomblo nggak?"

Dan seperti nyala api yang diberi bensin, pertanyaan yang lebih frontal langsung berdatangan memenuhi gendang telinga Ana. Beberapa orang malah mendekat untuk mendengar lebih jelas membuatnya tersenggol dan agak limbung.

Brat From HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang