16. a feast for sore eyes

109 23 43
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆









*lanjutan chapt kemaren














"Guys, kalian yakin mau ikut training juga sama mereka?"

Sera dan Leah mengangguk dengan antusias, "Kapan lagi anjrit punya trainer spek dewa kayak sekarang!"

Leah setuju dengan Sera, "Betul, mana ada 5!"

Jake mendengus dengan sebal. Padahal bukan sekali dua kali dia mengajak Ana dan Leah untuk ikut dengannya ke gym, tapi ekpresi Leah tak pernah seantusias ini. Huh!!, dia menatap sengit setiap alat yang ada dalam ruangan. Mulai mencari kekurangannya.

"Kalo make buat sendiri tuh bae nya nggak usah segede ini, banyak minesnya terutama soal listrik dan peralatan yang jadi terkesan wasted…"

"Studio ini emang dimaksutin buat banyak orang kok," Terry muncul bersama Hatma dan yang lain

"Studio ini emang dimaksutin buat banyak orang kok," Terry muncul bersama Hatma dan yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dulu rumah gue selalu rame dikunjungin sepupu yang usianya gak jauh dari gue"

Jake mengangguk, mulai mengerti kenapa ada orang mau membangun gym sebesar ini di rumah pribadi kalau yang memakai hanya sendiri.

"Personal trainer?" tanya Jake

"Gue pake dari Engene Gym & Fitness,"

Senyum Jake terbit dan melebar, "Good. Trainer mereka memang bagus dan profesional" katanya sambil mengajak Terry bersalaman "kok kita nggak pernah ketemu?"

Terry mengangkat bahu, "Karena lo lebih suka pake ruang vip?"

Betul juga, Jake memang kurang suka sesi latihannya diganggu para gadis yang tujuan utamanya ke gym hanya untuk content, flirting and flings. jadilah dia menggunakan fasilitas vip room yang tersedia.

"Kalau tujuan utama gue kan emang narik fans baru, jadi di ruangan umum. Kecuali kalo lagi mau serius baru gue pake yang lebih privat" Terry bercerita dengan senang hati, membongkar maksud dan tujuannya tanpa merasa canggung

"Anyway, yang bakal latih kita hari ini juga dari sana. Lo pasti kenal dia,"

Jake antusias, "Siapa?"

"Gue," seorang pria berbadan kekar dengan senyum lebar memasuki ruangan

Brat From HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang