14. Fake Fairy Tale

89 24 41
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆









Harap bersiap.

Chapt yang sangaat panjang dan lumayan rumit 😌

Barangkali nanti ada yang bingung,

Pria = mode photoshoot

Cowok = mode biasa
















"Ana,"

Ana tersentak saat seseorang menepuk bahunya secara tiba-tiba, dia menoleh ke belakang dan mendapati Aria sedang tersenyum cerah padanya.

"Hai,"

Ana mengerjap, menebak arti dibalik senyum Aria, "Hai juga, Mbak. Ketemu lagi kita…"

"Iya nih," Aria memindahkan rambutnya ke belakang masih sambil tersenyum "kamu apa kabar?"

"Puji Tuhan, baik," Ana melirik Aria ragu-ragu, "Mba ada photoshoot juga hari ini?" karena menurut jadwal yang didapatnya, tidak ada model wanita dalam pemotretan kali ini.

Aria tertawa, "No. Aku sama Milo emang suka dapet project bareng soalnya kemistri kita bagus. Tapi kali ini aku lebih ke mau nengok junior aku di agensi"

Haha, whatever. "Iya Mba nya kan cantik, Milo juga gak jelek-jelek banget lah, masih layak buat ketangkep kamera, terus di beautify lagi…"

Milo yang sedang mengobrol bersama pengarah gaya merasa sangat keberatan mendengar perkataan Ana. Dia langsung pamit lalu menghampiri gadis itu, menepuk pundaknya juga, "Coba bilang sekali lagi?" tantangnya, menaikkan sebelah alisnya sambil agak membesarkan mata.

Ana mendengus ketika mendengar kehebohan para kru yang terpikat pesona sok cool model di depannya, "Nggak usah sok kegantengan, Bram lebih kece dan Yoga lebih keren. Belum lagi kalo dibandingin sama Kala-Terry" Ana menggeleng dengan dramatis "you're nothing,"

Milo tertawa, agak panas, " say that again,"

"You.are.Nothing, Mil" Ana kekeh, tak mau kalah, sengaja memprovokasi dengan menekankan kata per kata

Milo maju, mendesak Ana sampai mentok ke kursi di belakangnya, menunduk lalu menatap gadis itu tepat di mata, "jangan lepasin pandangan lo dari gue" katanya "kita liat, apa lo masih bisa bilang I'm 'nothing' abis ini"

Bahkan Aria dan yang lain bisa merasakan aura lain dari seorang Milano Abra saat itu, Sera dan Hatma sampai maju untuk memisahkan keduanya untuk tidak membuat drama lebih jauh di lokasi.

Hatma menarik lengan Milo, "Ada yang rekam, behave. Lo abis bikin heboh kemaren goblok! Semua mata fokus ke kalian" katanya gusar

"Lo sendiri yang tanpa pikir panjang ekspose foto Ana. Kalau sekarang kesebar video kalian adu bacot lo kira Ana bakal bae-bae aja?"

Brat From HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang