22. baru tau

797 30 2
                                    

Mereka keluar dari unitnya. Ketika berjalan menuju lift untuk ke bawah tidak sengaja mereka bertemu dengan Damian. Tidak, Chloe sungguh tidak mengetahui jika Damian tinggal di apartemen yang sama dengannya.

"Chloe." sapa Damian, tatapan Damian tampak sangat mengintimidasi. Chloe yang disapa pun diam sejenak, dan tidak bereaksi apa-apa.

"Wait. Are you okay? Muka kamu pucet." ucap Damian membuat langkah Chloe kembali terhenti, dan begitu pula dengan Jonathan.

"Lo apain dia brengsek?!" Damian sudah berancang-ancang untuk menonjok Jonathan.

"Lo apaan sih, Dam? Ini bukan ranah lo buat ikut campur urusan pribadi gue." Chloe menghalangi tubuh Jonathan. Dan setelahnya dia menggandeng Jonathan untuk berjalan menuju lift, mengabaikan Damian yang ada di lorong unit apartemen itu.

Ketika sudah memasuki lift Chloe berdiri tepat di sebelah Jonathan sambil memijat keningnya. Dia sangat capek, capek fisik dan capek batin. Entah mengapa, masalah selalu datang dekat-dekat ini.

Jonathan yang sadar akan aktivitas Chloe memijat kening pun dengan cepat memeluknya dari samping. "Mau makan dulu?" tanya Jonathan.

"Gue sama sekali nggak tau kalo Damian tinggal disini. Once again, sorry ya Jo."

"Aku nggak tanya itu."

"Gue cuman kasih tau. Supaya nggak salah faham lagi."

"Makan ya." tanya Jonathan, karena wajah Chloe yang terlihat sangat pucat.

"Nggak usah, mama nungguin." bersamaan dengan itu pintu lift terbuka, mereka berjalan beriringan menuju basement aprtemen.

"Mama uda pulang, dia baru hubungin aku." titah Jonathan.

"Yauda, gue nggak usah pulang dulu kalo gitu." Chloe menghentikan jalannya.

"Nggak, Chloe. Kita harus tetap pulang." kata Jonathan menahan tangan Chloe yang sepertinya akan kembali ke unit apartemen-nya.

"Yauda deh." Chloe menuruti apa kata Jonathan dan melanjutkan berjalan menuju mobil. Lagi pula mereka tidak semestinya begini terus. Kalau dia tetap batu bagaimana bisa memperbaiki masalah yang sedang menimpanya.

Mobil sudah berjalan membelah jalanan kota Jakarta yang terlihat sedikit ramai malam ini. Chloe terdiam didalam mobil, pandangannya lurus ke depan. Dan tidak jarang juga dia memijat dahinya.

"Kamu sakit kan? kenapa nggak bilang?"

"Gue nggak sakit."

"Bullshit. Obat yang didapur obatnya siapa?"

"Gue cuman capek."

"Dengan kamu nggak ngomong sama aku, itu buat aku ngerasa gagal jadi suami."

"Gimana gue ngomong ke lo kalo kita aja lagi nggak baik, lo seharusnya bisa mikir."

"Sorry ya." ucap Jonathan, dia sudah menggenggam tangan kanan Chloe.

"Maafin gue juga." kata Chloe sambil menatap Jonathan yang fokus menyetir.

"Iya, Chloe." sebenarnya dia sudah memaafkan Chloe. Namun rasa kesal didalam hatinya itu masih ada hingga 4 hari mereka perang dingin kemarin. Dan sekarang sepertinya rasa kesal itu sudah lenyap.

Jonathan menyetir dengan tangan sebelah kiri yng menggenggam erat tangan Chloe. Dia ingin hubungannya dengan Chloe baik-baik saja tanpa ada masalah sedikitpun.


☄️
☄️
☄️
☄️
☄️


PARTNYA SENGAJA AKU BUAT SINGKAT, SUPAYA KALIAN NGGAK BOSEN, HAHAHA. MAAF KALO ADA TYPO. HOPE U LIKE IT BECCIZ🤍🤍🤍

Chloe Veronica Taslim

Chloe Veronica Taslim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Jonathan Origo Halim

Jonathan Origo Halim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CEO AND THAT MODELWhere stories live. Discover now