5. Menjelajahi Green Mist Forest: Tiba di Gloomy Meadow

24 3 0
                                    

Di sini, penjelajahan dimulai.

Aku sudah menghabiskan sarapan Dead fish black curry dengan cukup cepat, mungkin karena lapar. Namun, satu hal yang sudah kuduga adalah rasanya betul-betul lezat seperti harapanku. Meski tampilannya kurang enak dilihat karena berwarna kehitaman, tapi cita rasanya sungguh tiada tanding.

Oke, dari sini akan kuceritakan bahwa pencarian telah dimulai. Dari ketiga wilayah di pulau ini, aku memutuskan untuk menjelajahi area barat pulau bernama Green Mist Forest.

Sesuai namanya, wilayan ini ternyata dipenuhi kabut. Apalagi saat itu masih pagi, jadi kabut cukup tebal. Suhunya juga cenderung rendah hingga aku harus merapatkan rompiku dan memeluk ranselku agar mendapat kehangatan.

Karena terbiasa berada di Kota Rhea yang letaknya bersisian dengan laut, aku jadi agak mengigil saat menyusuri wilayah ini yang dingin berangin.

Regan pasti akan mengejekku karena menjadi sok pemberani untuk ikut dalam misi pencarian ini, padahal bekal kemampuan saja sangat minim. Namun, Regan juga pasti paham jika aku selalu mengambil keputusan dengan cepat dan cenderung berdasarkan keinginan hatiku saja.

Tunggu, kenapa aku malah berbicara tentang Regan?

Aku tidak ingin mengatakan bahwa aku rindu orang-orang di Kota Rhea, terutama orang-orang terdekatku di saat seperti ini. Akan tetapi, Lihatlah sekelilingku sekarang. Suasananya sunyi, aku berada di pulau misterius yang bahkan tidak pernah kudatangi. Berjalan sendirian tanpa seorang teman yang kukenal. Mungkin, itu sebabnya aku jadi teringat Regan. Dan sekarang, aku malah teringat ayah dan kakakku. Apa mereka pernah ke pulau ini? Apakah mereka hilang di sini? Entahlah, yang harus kulakukan sekarang adalah tetap fokus dalam pencarian. Aku harus menemukan jimat suci itu!

Biar kuberitahu sedikit tentang Green Mist Forest yang sekarang aku susuri. Di sekelilingku ada berbagai tumbuhan hijau yang menyejukkan mata. Ya, ini salah satu kelebihan yang tidak banyak kujumpai di Kota Rhea. Hijau sejauh mata memandang merupakan suatu anugrah yang beruntung kudapatkan. Sebab, kapan lagi aku bisa menikmati pemandangan ini, 'kan?

Wilayah ini didominasi oleh pepohonan yang berlumut. Pantas saja terasa lembap. Ditambah suhu yang rendah menjadikan kabut terbentuk tebal dan mengaburkan pandang.

Terus menyusuri ke arah selatan, aku menemukan sungai. Kalau tidak salah para kru kapal The Holy Serpent pernah menyebut bahwa nama sungai di pulau ini bernama Sungai Sierra.

Biarkan aku tertawa sebentar karena ternyata aku bisa mengingat informasi terkait nama. Sebab biasanya aku hanya selalu menghapal wujud secara fisik dibanding nama. Jadi kurasa ingatanku memiliki sedikit kemajuan yang lumayan bagus.

Berdasarkan pengamatanku, sungai itu sangat luas. Dia membentang jauh hingga hampir tidak kelihatan bentuk daratan di seberangnya. Entah berapa luas diameter sungai ini, mungkin harus ada yang mengukurnya. Tapi, yang jelas aku tidak akan mengukurnya apalagi dalam misi yang sedang kujalani sekarang. Pada intinya, sungai itu luas dan perlu menaiki sebuah perahu untuk bisa sampai ke seberangnya.

Selain itu, arusnya tenang. Aku curiga jika di dalamnya ada berbagai makhluk mengerikan yang berenang-renang di bawah sana. Mungkin, ada buaya berukuran besar yang dapat melahap manusia dalam sekali telan? Well, aku tidak tahu. Mungkin juga di dalamnya ada ikan dan hewan mengerikan lain yang diam-diam menunggu mangsanya tercebur.

Mengingat hal-hal mengerikan dengan rasa curigaku yang tiba-tiba melintas di dalam kepala, aku memutuskan untuk tidak pernah berenang di sana. Tentu saja aku takut jika harus mati muda. Sebaiknya aku hindari dulu.

Semakin berjalan ke selatan, aku tiba di sebuah tempat bernama Gloomy Meadow. Dari namanya memang agak terdengar suram. Tapi, yang kulihat di sini adalah padang rumput yang sangat luas dan ada anak sungai yang kuyakin masih terhubung dengan Sungai Sierra, dan di sisi lainnya kurasa ada tepi pantai jika terus berjalan ke arah selatan.

To New Horizon : Tarsa's JournalWhere stories live. Discover now