🪶 35. KADO SPESIAL UNTUK ANTARIKSA

221 23 2
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

• • • • •

Tidak terasa, sudah seminggu lamanya Antariksa dirawat di rumah sakit, keadaannya pun sudah cukup membaik, meskipun masih sedikit lemas. Untungnya, waktu itu para sahabatnya sigap membawa ke rumah sakit. Jika tidak, mungkin sudah beda cerita.

Sejak mereka tau hubungan keluarga Antariksa yang sebenarnya, mereka semakin merangkul Antariksa untuk bangkit, hingga kembali berdiri tegap. Tidak hanya untuk Antariksa, mereka semua saling menopang, agar kuat menghadapi badai yang akan datang.

Dan dalam seminggu terakhir ini, mereka juga berusaha mengembalikan keceriaan Antariksa. Mereka selalu menyisihkan waktu untuk menjenguk, setiap pulang sekolah. Seperti sekarang ini, masih dengan seragam sekolah yang melekat di tubuh masing-masing, mereka berenam sudah menyusuri koridor rumah sakit.

"Kira-kira Anta suka gak ya?" tanya Angkasa. Remaja ber-headband itu terus membayangkan bagaimana reaksi Antariksa nanti, dalam hatinya juga berharap Antariksa menyukai apa yang akan mereka berikan.

"Semoga aja," sahut Langit yang berjalan tepat di samping Angkasa, dengan sebelah tangan menggenggam erat sebuah gitar.

Beberapa saat kembali saling diam, Bintang bertanya, "Kira-kira Om Sastra dateng gak ya?"

"90% kemungkinan dateng, secara dia tangan kanan nenek Anta, apalagi hubungannya sama Anta udah deket banget," sahut Samudra, sembari membenarkan kacamatanya.

"Bener, di hari biasa aja, Om Sastra gak pernah absen jenguk Anta, apalagi hari ini," timpal Galaksi sependapat, di posisi paling depan.

Berbeda dengan mereka berlima yang sesekali berbincang, Bumi hanya diam saja. Ia berada di posisi paling belakang, memperlihatkan raut wajah sedatar tembok, dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana, memberi kesan cool pada dirinya.

Setibanya mereka di depan ruang rawat Antariksa, kondisi pintunya sedikit terbuka. Saat Galaksi ingin menyentuh gagang pintu, pergerakannya terhenti karena tidak sengaja mendengar percakapan antara Antariksa dan Pak Sastra. Dengan cepat Galaksi memberi kode para sahabatnya untuk diam, agar bisa menguping dengan jelas.

"Selamat ulang tahun, Antariksa Danu Maheswara. Semoga dengan bertambahnya usiamu, kamu jadi lebih kuat dari sebelumnya, dan semoga kebahagiaan juga menghampirimu," ucap Pak Sastra yang tengah duduk di tepi brankar, mendoakan dengan tulus.

Antariksa yang juga tengah duduk, bersandar di atas brankar, tersenyum dan berkata, "Aamiin. Makasih banyak Om, Om emang gak pernah lupa sama hari ulang tahun Anta, padahal Anta cuma orang asing di hidup Om."

"Siapa bilang? Kamu anak saya," sahut Pak Sastra, kembali mengundang senyum Antariksa. "Kamu lupa, heh? Saya ini duda anak satu."

"Baru kali ini nemuin duda, bangga sama statusnya," celetuk Antariksa, diakhiri dengan tawa mereka berdua.

The 7 BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang