Part 2

475 35 2
                                    

Hahhahahahaha....... tawa Seokjin dkk.
"Tae,jim bawa dia"
"Ma-mau apa kalian lepaskan aku,mau di bawa kemana aku? Lepas atau aku akan teriak!!"ancam jungkook yang sudah ketakutan karena dia di seret menuju sebuah ruangan.



"Berteriaklah sesukamu,karna mereka pun yang mendengar tidak akan ada yang bisa menolong mu"seringai jimin.
"Ke-kenapa kalian seperti ini padaku?apa salahku?hiks hiks hiks...jika aku salah maafkan aku" pecah sudah tangis ketakutannya.
"Diam lah...kau disini bukan untuk menangis!!"bentak seokjin membuatnya berjengkit kaget.
"Hiks hiks hiks ...maafkan aku jika memang ini karna tadi aku menabrakmu ,sungguh aku minta maaf aku benar benar tidak sengaja"
"Tidak akan semudah itu !kau pikir aku akan melepaskan mu setelah berani menyentuhku ??kau kira ber urusan dengan siapa hah!!!"
"A-apa yang harus aku lakukan agar kamu melepaskan aku?"mohonnya pada seokjin
"Kalian semua bawa dia ke kamar ku" perintah seokjin pada taehyung dan jimin.
"Baik jin,selamat bersenang-senang"hahhahahhaha tawa ibliss dari teman" seokjin

Saat ini seokjin dan jungkook sudah berada di kamar dan jungkook yang di lempar ke kasur oleh taehyung dan jimin pun langsung merangkak menjauh berusaha melindungi dirinya.

"Tuhan apa yang akan terjadi padaku"hiks hiks hiks batin jungkook

Seokjin langsung melepas baju nya dan membuangnya asal kemudian dia naik ke atas kasur menarik kaki jungkook yang saat ini berada di pojokan agar mendekat ke arahnya.Setelah berhasil mengukung jungkook,seokjin mencengkram kedua tangannya karena terus saja memberontak namun ketika pandangan mereka saling bertemu tiba - tiba seokjin merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.perasaan yang sangat ingin dia hilangkan dari kehidupannya perasaan yang akhinya membuatnya sakit dan menjadi seperti sekarang.

Deg deg deg.... "mata yang indah,bulat hitam seperti bambi"gumam seokjin tanpa sadar terpesona akan kecantikan mata jungkook.

Deg deg deg..."kenapa dengan jantungku,apakah aku terlalu takut sampai jantungku berdetak seperti ini dia sangat tampan dan matanya sangat indah"batin jungkook yang ikut terpesona akan ketampanan seorang kim seokjin.Namun seketika jungkook sadar dan melihat seokjin lengah akhirnya dia berhasil menandang seokjin hingga terjatuh dan dia langsung bangkit menuju pintu berusaha untuk keluar namun sialnya pintu itu di kunci dari luar.
"To-tolong buka pintu nya" teriaknya

"Dasar kurang ajar,berani sekali kau menendangku"amuk seokjin dengan teriakan yang sangat menakutkan.

Jungkook kembali di seret ke kasur dan tanpa basa basi seokjin langsung berusa melepas semua pakaian jungkook dan celananya.Kini mereka berdua sudah telanjang bulat.
Kini jungkook benar-benar tidak bisa berkutik karena tangannya sudah di ikat dan kakinya juga di ikat di kaki-kaki ranjang.Membuatnya melebarkan kakinya dan memperlihatkan asetnya.
Dengan senyum smirk seokjin mulai menelusuri tubuh jungkook.
"Cantik dan indah"batin seokjin terpesona akan apa yang di lihatnya.

Seokjin mulai menciumi bibirnya melumatnya karna tak mendapat respon dan hanya tangisan yang di dengar akhirnya dia menggigit bibirnya "achh.." setelah mendapatkan akses seokjin tak menyia nyiakan itu dia langsunh menjelajahi seluruh isi mulut jungkook menghisap dan menggoda lidahnya membuat jungkook mengeluarkan desahanya lagi "eummhhhh...."
Mendengar itu seokjin semakin menggila,dia kemudian mulai menelusuri tubuh putih jungkook dari leher hingga putingnya ,tangan seokjin pun tidak tinggal diam,dia memainkan puting jungkook dan penisnya.puas dengan leher dia beralih ke putingnya ,dia menjilat dan menghisapnya penuh dengan nafsu.
Membuat jungkook yang sedari tadi berusaha menahan dan melawan tidak sanggup lagi untuk mengeluarkan desahannya.
"Aacchhhh...t-tolong hentikan eummmhhhhhh...." sekali lagi jungkook memohon untuk berhenti karna sensasi yang di berikan seokjin sungguh membuatnya gila,apalagi ini pertama kalinya.
"Kenapa apa kau menikmatinya?"seriangai seokjin merasa menang namun jujur saja seokjin juniornya dari tadi sudah ingin di puaskan juga.

One MomentOù les histoires vivent. Découvrez maintenant