Part iii

183 26 8
                                    

Setelah sampai dan memesan beberapa makanan jimin langsung memberondong kookie dengan banyak pertanyaan
"Kook,kita bulan depan udah mulai magang lalu kamu mau magang dimana?"
"Di kim corp ,jim.Kemarin pengajuan ku di terima disana"senyum kookie bahagia.
"Wah selamat ya,untuk bisa magang disana tuh susah banget loch,karna kim corp itu perusahaan nomer 1 di negara kita"bangga jimin.
"Iya jim,aku juga sangat bersyukur bisa di terima dan aku di taruh di bagian utama perusahaan.Tapi jim gimana dengan perkerjaan ku di kedai "kookie langsung sedih ketika memikirkan perkerjaannya di tempat jimin.
"Tidak perlu khawatir,appa sama eomma sangat mendukung mu apalagi jika mengetahui kalau kamu berhasil magang di kim corp"
"Terimakasih jim,kalian sangat baik sekali padaku" kookie yang merasa sangat bersyukur karna keluarga jimin selalu menolongnya itu pun meneteskan air mata bahagianya.


.

"kookie...."panggil seseorang yang sedang melihat sosok kookie ketika berada di sebuah cafe yang tak jauh dari kantornya.
Yang di panggil namanya langsung menoleh
"Oh seokjin,hai apakabar?"sapanya ramah dan terlihat akrab.
Seokjin merasa aneh namun juga senang karena kali ini kookienya eh maksudnya kookie yang ingin di ajak kenalan to be boy friend menjawab dengan akrab tidak seperti kemarin yang terlihat sangat pemalu dan seperti orang takut.
"Hai...kabarku baik bagaimana dengan kabar mu?"jawab seokjin dengan senyum merekah di wajahnya.
"Tentu saja aku baik,apakah kamu sedang ingin makan siang?"tanya sosok kookie dengan ramah.
"Iya,kamu sendiri sedang apa disini?apa tidak kuliah?"
"Mmmm hari ini kuliah ku cuma satu mapel dan aku juga sedang iseng ingin makan siang disini"jelasnya dengan sedikit berfikir
"Kalau begitu ,bolehkah aku makan siang dengan mu?"
"Tentu saja boleh,aku malah senang jika ada yang menemani ku makan"
"Kamu belum pesan makanannya kan,biar aku yang pesan kan ya!!"semangat seokjin menggebu gebu "kali ini aku harus berhasil mendapatkan kontaknya" batin seokjin.
Karna sosok kookie ini bisa membaca hati dan pikiran seseorang maka niat seokjin sudah di ketahuinya dan itu membuatnya harus bisa mengalihkan perhatian seokjin dari niatnya.
"Terimakasih"senyumnya memamerkan gigi kelinci dan kerutan di hidungnya membuat kookie terlihat sangat imut dan cantik,sungguh bisa gila jika seokjin kalau terus melihatnya tersenyum seperti ini.

Setelah menghabiskan makan siangnya seokjin berusaha mengajak sosok kookie mengobrol,percakapan yang panjang di selingi dengan tawa ringan serta pesona yang di pancarkan sosok kookie sungguh membuat seokjin lupa akan tujuannya untuk meminta kontaknya.

"Sokjin-ssi sepertinya saya harus segera pulang karna saya harus bekerja nanti sore"pamitnya
"Panggil saja aq seokjin atau jin biar lebih nyaman,dan bolehkah aku mengantarmu pulang?"
"Emmm.....baiklah jin hyung,tapi apakah tidak merepotkan jin hyung jika mengantarku pulang?"
"T-tidak tentu saja tidak,jadi biar aku antar ya !"

Melihat seokjin yang bersemangat seperti itu membuat sosok kookie berfikir sejenak "apa lebih baik dia mengantarku ya?toh jika kookie melihatnya aku akan menjadi orang lain dan pasti ini akan sangat membantu kedepannya"

"Okey jin hyung,kalau begitu tolong antar aku pulang ya"senyumnya menerima ajakan seokjin.

Dan siapa yang tau hati seokjin,dia sangat senang karena bisa mengantar orang yang dia sukai pulang.

Setelah sampai di rumah sosok kookie
"Kookie kamu disini tinggal dengan siapa?"tanya seokjin hati hati
"Aku disini sendirian,orang tuaku sudah meninggal dan hyung ku juga sudah menyusul kedua orang tua ku" jelas sosok kookie dengan menunduk dan setelah beberapa saat terlihat buliran bening cair menetes dari matanya.
Melihat hal itu seokjin merasa sangat bersalah dan tanpa seokjin sadari dia langsung memeluk sosok kookie untuk menenangkannya.
"M-maafkan aku,kook. Maaf jika aku sudah membuatmu bersedih karna mengingat hal yang menyakitkan" seokjin terus berusaha menenangkan sosok kookie dengan terus membelai rambut dan punggungnya.
"Tidak apa jin hyung mungkin ini sudah takdir ku"jawab kookie dalam dekapan seokjin.kemudian sosok kookie melepaskan pelukan seokjin dan pamit untuk masuk rumah.

Sesaat setelah sosok kookie memasuki rumahnya,seokjin kembali teringat akan tujuan awalnya.
"Ah sial...aku lupa lagi untuk meminta nomernya,apa aku ke rumahnya ya??"gerutu seokjin pada dirinya sendiri yang menyadari kebodohannya.
Namun blm sempat seokjin melangkah hp nya sudah berbunyi berisik,membuatnya terpaksa harus mengangkat telpon yang tak lain dari yoongi.
"Hallo yoon,ada apa?"
"Jin,segera kembali ke kantor Tuan Kim ingin kau yang menghadiri rapat bersama Tuang Jang"jelas yoongi.
"Huuhhh...baiklah aku akan segera kesana"

Rencana seokjin kali ini gagal lagi,namun dia cukup senang karena dia sudah mengetahui rumah pujaan hatinya.

Sebulan sudah berlalu dan saat ini hari dimana karyawan magang mulai masuk bekerja.

"Selamat siang,saya jeon kookie hari ini saya mulai bekerja disini dan saya di suruh menemui pak Hoseok" jelas kookie pada recepsionist kantor.
"Baik ,silahkan Anda bisa langsung naik menuju lantai 47 ya"
"Terimakasih"

Sesampainya di lantai yg dituju kookie langsung melihat ada meja di depan pintu ruangan yang besar dan satu satunya di lantai itu.

"Permisi,perkenalkan saya jeon kookie dan saya ingin bertemu dengan pak jung hoseok"sapa kookie pada sosok laki-laki yang berada di meja tersersebut.
"Oh hai.... Saya jung hoseok Biseo(sekertaris) serta aspri sajang-nim" hoseok mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan kookie. "Baiklah kalau begitu mari saya antar ke ruangan sajang-nim"

Tok tok tok ....."Permisi sajang-nim..."hoseok mengetuk pintu
"Ya masuklah..."teriak suara dari dalam.

"Permisi,sajang-nim saya kesini untuk mengantarkan karyawan magang baru yang akan menjadi sekertaris ke 2 sajang-nim"

Mendengar hal itu seokjin yang sedari tadi menunduk membaca proposal langsung menghadap ke arah hoseok dan seketika matanya membola kala netranya menangkap sosok orang yang beberapa bulan ini sudah membuatnya seperti orang gila,tanpa perlu lama-lama seokjin langsung menyuruh hoseok keluar dan meninggalkan mereka berdua.

"K-kookie,,apakah ini benar kamu?"tanya seokjin tak percaya sambil berjalaan ke arah kookie yang masih berdiri di balik meja kerjanya"

Sedangkan kookie hanya diam saja bingung dengan respon yang di tunjukkan bos nya ini
"I-iya sajang-nim" gugup kookie
Dan seketika mata kookie pun membola ketika tiba-tiba seokjin memeluknya,namun disisi lain jantungnya pun berdebar sangat kencang karena ini pertama kalinya dia di peluk orang lain selain jimin dan keluarganya.
"M-maaf sajang-nim" kookie mendorong sedikit tubuh seokjin agar melepaskan pelukannya karena dia merasa bisa mati jika terus seperti itu.

"Ahh...m-maaf maafkan aku kook,aku tidak bermaksud untuk tidak sopan padamu,tapi sungguh aku sangat merindukanmu"
"M-maksud sajang-nim?"kookie semakin bingung dengan perkataan seokjin.
"Apakah kamu sudah melupakan aku dan kenapa kamu memanggilku seperti itu ?panggil saja seperti biasanya,tidak perlu formal jika kita berdua atau di luar kantor" jelas seokjin dengan nada sedikit sedih melihat respon kookie yang sepertinya tidak mengenalinya lagi.

karna tidak ingin di pecat di hari pertamanya gara gara sifat pelupanya akhirnya kookie pun meminta maaf.
"M-maaf sajang-nim mungkin saya lupa karna saya sering pelupa"jawab kookie merasa tidak enak pada bosnya ini dan mungkin memang dia yang lupa kalau pernah bertemu dengan bosnya.
"Ah tidak apa-apa kook,tapi sekarang jangan lupa lagi ya,apalagi sekarang kamu akan menjadi sekertarisku"senyum seokjin mengembang kembali kala menyadari bahwa pujaan hatinya ternyata akan menjadi sekertarisnya.
"I-iya sajang-nim sekali lagi saya mohon maaf"
"Panggil saja hyung hmmm,,, ini kita sedang berdua kan?"
"Aaa...nee maaf hyung,jadi apa yang harus saya kerjakan hyung?"
"Duduklah dulu sambil aku jelaskan apa saja tugasmu"
"Baik terimkasih hyung"





Maaf banget baru bisa update,kemungkinan untuk episode ini akan tersisa aq selesaikan dengan cepat. Jadi maaf kalau nanti ceritanya agak kurang enak 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Selamat membaca

One MomentOù les histoires vivent. Découvrez maintenant