32. How to?

3K 95 16
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ʚ Happy reading ɞ

⎯⎯ ୨✧୧⎯⎯

32. How to?

Di tengah kebingungan, Anya terkesiap saat ada suara ketukan pintu. Bodohnya, ia lupa mengunci pintu sehingga pria itu bisa memasuki kamar dengan mudah.

"Aku tahu kau belum tidur."

Sialan. Kenapa suaranya menjadi menyeramkan sekarang. Anya semakin mengeratkan selimutnya dan kelopak matanya untuk tertutup.

"Dari suara deru napasmu, sepertinya kau sedang ketakutan."

Anya semakin berdebar ketika merasakan ranjangnya bergerak karena Erick menaikinya. Aroma maskulin itu juga semakin tercium jelas di indera penciumannya.

Aaaa! Erick menyentuhnya! Lengan pria itu merangkul perutnya dari belakang! Anya juga bisa merasakan sebuah napas menerpa poni tipisnya yang menandakan bahwa Erick sedang menatapnya. Tidak lama ia merasa pipi Erick menyentuh pipinya.

"Kenapa takut?"

Suara itu begitu dalam dan rendah karena jarak mereka yang dekat, jadi Erick tak harus meninggikan volume agar suaranya biasa terdengar lawan bicara.

"Aku tidak akan menyentuhmu semakin jauh, Anya. Aku akan melakukan sentuhan kecil seperti tadi saja jika kau takut."

Sentuhan kecil dari mananya?!

"Aku tidak akan melakukannya jika kau belum siap." Erick semakin mengeratkan pelukannya.

"Tidurlah, sayang. Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak. Aku juga akan menemanimu, jadi kau bisa tidur dengan nyenyak."

Anya pikir dirinya tak bisa tidur karena ada Erick di belakangnya, tapi ternyata pelukan pria itu berhasil membuatnya cepat tidur. Nyaman sekali. Ditambah tangan Erick menepuk-nepuk perutnya.

Erick tersenyum setelah mendengar deru napas Anya yang semakin teratur. Itu artinya Anya tercintanya sudah tidur.

"Selamat tidur, Anya. Jangan bermimpi basah tentangku, hahaha."

***

"Ayo, kita berangkat," ajak Erick yang sudah siap dengan setelan kerjanya.

Anya menelan ludah lalu menggeleng.

"A-Aku akan berangkat bersama Zephyr. Kami sudah memiliki janji," jawabnya bohong karena memang ia tidak ada janji dengan Zephyr. Itu hanya alasannya saja agar tidak berangkat bersama Erick.

"Zephyr sudah berangkat duluan tadi." Erick tersenyum miring karena tahu bahwa Anya berbohong.

Gadis itu tersentak dengan mulut yang setengah terbuka. Dadanya bahkan sampai kembang kempis.

"Kenapa kau membohongiku, Anya?"

Gadis itu terdiam.

"Kau bukan Anya yang kukenal. Keponakanku yang imut tidak akan berbohong pada pamannya."

ObsessionWhere stories live. Discover now