39. Kiss Me!

2.2K 98 8
                                    

ʚ Happy reading ɞ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʚ Happy reading ɞ

✧ ───── ୨✧୧ ───── ✧

39. Kiss Me!

Anya yang tengah sibuk mengerjakan tugasnya, terkesiap ketika ada napas hangat menerpa puncak kepalanya. Tidak lama ia merasa benda kenyal menempel di sana. Ya, Erick sedang mencium sambil menghirup puncak kepalanya.

"Kau sudah pulang, Uncle."

Pulang sekolah, Anya memang dijemput oleh Erick, tapi pria itu kembali keluar karena suatu urusan.

"Hm. Kau sendiri mengerjakan tugas? Tidak istirahat?"

"Aku tadi sudah tidur beberapa menit."

"Anya."

"Ya?"

"Sudah mencoba lingerie yang kuberikan?"

Anya menelan kasar ludahnya. Bahkan rasanya ia juga lupa caranya bernapas bagaimana.

"Belum."

"Kalau begitu nanti malam kau harus memakainya."

Anya membelalak lalu membalikkan tubuhnya menghadap Erick yang sedang berdiri di belakangnya.

"Tidak mau. Itu terlalu ... seksi."

"Memang itu tujuanku membelikannya untukmu. Agar kau terlihat dewasa dan menggairahkan."

Berbicara dengan Erick seperti sedang berbicara dengan orang mabuk saja. Benar-benar melantur walau itu memang jawaban yang sesuai. Anya benar-benar dibuat pusing oleh kelakuan pamannya itu.

"Aku malu. Itu sangat menerawang." Anya mencoba memelas tapi sepertinya harus gagal lagi. Erick adalah seorang yang pemaksa.

"Tidak usah malu. Kemarin seru, 'kan? Apalagi sekarang hanya ada kita berdua di rumah ini. Bebas."

Anya semakin cemas mendengar kata 'Bebas'. Itu artinya Erick bisa saja melakukan sesuatu yang lebih gila lagi padanya.

"Jangan lupakan bahwa kita tinggal bersama juga untuk simulasi berumah tangga."

Astaga, ternyata Erick masih mengingat hal itu.

"Seorang istri harus patuh pada suaminya."

Erick mengelus pipi Anya yang saat ini sedang mendongak menatapnya.

Cup.

Cup.

Cup.

Ia mengecup beberapa kali bibir gadis itu sangat lembut, bahkan berhasil membuat Anya menutup mata dan menikmatinya.

"Belajarlah yang rajin. Aku akan membuat makan siang untuk kita."

"Aku sudah membuatnya."

"Hm? Benarkah?" Erick terlihat terkejut bahkan hingga membelalakkan matanya.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang