3

236 26 0
                                    

mereka semua kini tengah berkumpul dengan perasaan yang campur aduk, mereka menangis.

"aku sudah menghubungi unit terdekat untuk mengambil jasadnya" ucap Sersan Kim won Bin.

"kau memberi mereka peluru?" tanya Letnan Lee.

"ya, masing masing tiga" jawab sersan Won Bin.

"yang kalian lihat hari ini adalah, penyebaran bola yang jatuh dari langit itu" ucap Letnan Lee.

"bola bola kecil yang terpisah itu, menyerang orang orang dan melahap mereka" lanjut Letnan Lee.

"melahap mereka?" ucap mereka bertanya tanya.

"bola bola itu mengincar kita para manusia, mangsa mereka" tambah Seong Min

"kalian sedang dilatih, untuk membunuh bola bola itu" jelas Letnan Lee.

"sial" umpat mereka semua.

"jadi-" ucapan Letnan Lee terhenti ketika mendengar sebuah suara.

mereka terus berjalan untuk mengetahui bunyi apa itu, hingga Letnan Lee memberikan komando untuk berhenti.

"Bersiaplah untuk menembak" pimpin Letnan Lee.

semua segera bersiap, mengambil posisi untuk menembak.

"kulempar helmku kedepan, jika bola lebih kecil menyerang, semua orang akan menembak, ya?" ucap Letnan Lee memberi arahan yang dibalas anggukan mengerti oleh mereka semua.

Letnan Lee segera melempar helmnya dan menunggu. namun tanpa mereka duga, itu adalah Heerak dan Taeman.

"jangan tembak! hentikan tembakan!" perintah Letnan Lee.

"Hentikan tembakan!" perintah Letnan Lee sekali lagi.

Dor!

No Ae Seol menarik pelatuknya.

"No Ae Seol?" bingung Myung Hoon.

"hei" panggil Ilha.

"Ae Seol" panggil Kimchi.

"Hei, Woo Heerak!" panik Ilha seraya menghampiri.

"kamu baik baik saja? kamu terluka?" tanya Ilha, tepat saat itu teman teman yang lain juga menghampiri.

"Tamtama No Ae Seol, semua sudah baik baik saja sekarang" ucap Letnan Lee seraya menghampiri.

'dia sangat terguncang' batin Myung Hoon.

Myung Hoon menepuk pelan pundak Ae Seol, bermaksud memberi semangat.

"ekhem!" iseng Seong Min.

***

mereka semua kini berada didalam kelas, namun tidak ada satupun yang berbicara.

"ini, bukan mimpi, benar? apa Bu Park sungguh.. sungguh.." ucap Soon Yi.

"maafkan aku, aku bukannya sengaja tidak membuka pintu mobil. aku takut" ucap Hana pada Bora.

"Lupakan saja, aku sedang tidak ingin bicara denganmu" ucap Bora.

"maafkan aku Bora" ucap Hana.

"aku akan pulang. aku tidak bisa tinggal disini lagi" ucap park so yoon.

"aku juga akan pulang" ucap Jun Hee.

"shibal. pada akhirnya, mereka hanya ingin kita melawan mahluk itu, shibal" kesal Heerak.

DAS(Duty After School) X MALE READERSWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu