4

223 21 2
                                    

kini mereka mengadakan rapat dadakan.

"sudah aman, kita bisa berbicara dengan bebas" ucap Soo Cheol.

"Haruskah kita tetap seperti ini?" tanya Jun Hee.

"kita tidak punya pilihan lain" jawab Yeon Ju.

"sial. sejujurnya aku tidak percaya orang tua kita pergi ke penampungan, bagaimana jika dia berbohong agar kita tetap disini?" ungkap Jun Hee.

"seolah olah komandan peleton.. Dia bukan orang yang suka berbohong" ucap So Yeon dengan sedikit jeda.

"aku ingin memercayainya, tapi aku tidak ingin memercayai siapapun lagi" ucap Youngshin.

"mari kita pastikan sendiri" lanjutnya.

"sebodoh apa kamu? kita tidak bisa menelpon dan internet mati" ucap Bora.

"itu batasmu. tentu saja, kita masih bisa berkomunikasi" ucap Taeman dengan wajah serius.

"apa ada cara untuk menghubungi mereka?" tanya Jun Hee antusias.

"apa yang kita punya disekolah?" tanya Taeman.

"entahlah"

"merpati" jawab Taeman.

"shibal, aku mendengarkan dengan serius omongan si bodoh ini" gumam Myung Hoon frustasi.

"kita akan mengikat catatan dikaki dia-" lanjut Taeman dengan serius.

"tolong siapapun bungkam dia" kesal Youngshin.

"mari kita mundurkan beberapa langkah, kita tidak punya pilihan selain memastikannya sendiri" ucap Youngshin.

"aku, aku akan pergi" ucap Jangsoo.

"Kimchi, bukankah kamu juga harus pergi?" ucap Bora.

"aku? kenapa aku?" tanya Kimchi.

"rumahmu yang terdekat, itu tempat termudah untuk dikonfirmasi" jawab Bora.

"namun.." baru saja Kimchi akan menjawab.

"Chi Yeol akan ikut" ucap Youngshin.

"Namun, aku belum siap untuk ini" jawab Kimchi.

"Duk Jeong" panggil Youngshin.

"ya? rumah kami cukup jauh" Duk Jeong berniat untuk menolak namun tidak jadi karena Ilha.

Bora dan Ilha saling bertatapan kemudian menatap Myung Hoon, merasa ditatap Myung Hoon mengalihkan perhatian kesekitar.

netranya menangkap sosok Bora dan Ilha yang kini menatapnya dengan senyum jail, "ada apa?" bingung Myung Hoon.

"bukankah kau juga harus ikut?" ucap Ilha.

"aku? kenapa?" bingung Myung Hoon.

"diantara kami semua, nilai olahraga paling tinggi adalah milikmu" ucap Bora.

"baiklah, Myung Hoon ikut" putus Youngshin.

dan begitulah kini mereka berkumpul ditoilet.

"kita akan keluar lewat sini" ucap Youngshin.

"apa? kita akan keluar lewat sini? Jangsoo, aku tidak akan bisa lewat. jadi aku akan pergi" ucap Duk Jeong segera bergegas pergi, namun terhenti karena Myung Hoon dan Jangsoo segera menariknya.

"ini sekolah sejarah dan tradisi, apa maksudmu dengan itu?" tanya Youngshin pada Duk Jeong.

Duk Jeong nampak berpikir, Youngshin menoyor kepala Duk Jeong.

"itu sudah tua, lihat" jawab Youngshin.

Jangsoo segera menarik besi besi yang menghalangi jendela, dan terlepas.

DAS(Duty After School) X MALE READERSWhere stories live. Discover now