Chapter 26 : Masa Lalu Ten

36 8 0
                                    

Ten yang terkenal begitu kuat. Kini malah terlihat kuwalahan.

Tengah susah menahan mulut Roro yang terus menekan tubuhnya. Karin berteleportasi kebelakangnya. Mengayunkan keras pedang miliknya kesisi kanan perut Ten. Menyadari itu. Ten membuat perisai es yang melapisi perutnya. Ayunan kuat Karin menghempas Ten keluar dari mulut Roro. Tubuhnya terpental cukup jauh.

Karin sepertinya sengaja melakukan serangan barusan. Bukan hanya untuk menghantam Ten yang menjadi musuhnya. Tetapi sekaligus menyelamatkan Ten dari mulut Roro. Bagaimanapun, dimakan oleh ular raksasa itu bukanlah hal yang baik untuk temannya.

Roro begitu kesal selalu diganggu oleh Karin. Langsung mencoba menyerang Karin. Tapi, Karin sigap membuka portal dimensi. Untuk kesekian kalinya. Ular raksasa itu masuk kedalam dimensi yang berbeda.

"Sepertinya ide buruk membuatmu keluar dari dimensiku Roro. Kurasa aku memang gak cocok kalau berteman dengan ular." Ucap Karin. Walaupun perkataannya tidak mungkin terdengar oleh Roro yang sudah pindah dimensi.

Selesai mengurus Roro. Karin menoleh kearah Ten terpental.

"Pasti bingung ya ?" Ucap Karin. "Aku pengguna Artefak kok. Bukan seorang Tamer juga. Ular barusan kebetulan berada dalam dimensi yang kubuat. Aku juga gak menyangka kalau Roro akan berguna." Karin bicara begitu santai.

Padahal, Ten sedang melihatnya penuh amarah.

"Ten." Karin memasang wajah lebih serius. "Bukankah saatnya untuk menyudahi semua ini ?"

"Tenang aja. Akan kumenangkan dengan cepat pertarungan ini." Ujar Ten.

Karin menghela nafas. "Bukan itu yang kumaksud."

Membuat Ten berpikir kembali.

"Sudah saatnya menghancurkan tembok yang kau buat diantara kau dan kami Ten." Karin memperjelas maksudnya. Mencari kejelasan tentang hubungan para murid generasi dua dan Ten yang semakin hari semakin merenggang.

"Sudah berapa kali aku bilang. Kalian gak akan paham dengan penderitaanku. Lebih baik kau dia. ."

"BERHENTI MENJADI SOK KUAAAATTT!!!!" Teriak Karin membuat Ten terkejut.

Belum pernah dia melihat Karin sebegitu marahnya. Ten tak lagi menjawab dan hanya diam. Membuat Karin semakin geram. Karin menghilang dan muncul dibelakang Ten.

"Kalau gak mau bicara. Akan kupaksa dengan mengalahkanmu." Tangan Karin mengepal kuat meninju Ten. Ten yang telat menyadari terkena hantaman tersebut dan terpukul cukup jauh. Namun Ten langsung berdiri dan kembali mengambil kuda-kuda.

Karin dari jauh melempar Sword of Rakh lurus kearah Ten berada. Ten membuat perisai es didepannya untuk menepis pedang tersebut. Sesaat sebelum pedang itu menusuk perisa Ten. Karin muncul diatas pedangnya. Meraih Sword of Rakh dan merubah arah serangan. Ten dengan cepat menghalangi dengan perisai es yang baru. Karena sedikit terlambat merespon serangan Karin. Lagi-lagi Ten terpental cukup jauh karena ayunan pedang Karin yang begitu kuat.

Ten dibuat kualahan oleh gerakan Karin dalam memainkan pedangnya.

"Kau terlalu bergelut dengan masa lalumu Ten." Ucap Karin berdiri dengan gagah menenteng pedangnya. "Seolah kau adalah orang yang paling menderita didunia ini."

"Diam Karin."

"Hanya karena orang yang kau sayangi menghianatimu. Kau jadi berpikir kalau semua orang itu sama."

Karin berteleportasi lagi dibelakang Ten. Memberi serangan kuat yang membuat Ten mundur cukup jauh.

"Buka matamu dan coba untuk menerima. Tecchi sudah tak ada lagi disini. Tempat yang kau tinggali sekarang adalah Sakurazaka. Bukan lagi Keyakizaka."

Sakamichi War : Nobody's FaultWhere stories live. Discover now