Chapter 50 : Takdir Tiga Gadis (End)

43 6 3
                                    

Satu minggu setelah kekacauan Perang Semester Sakurazaka.

Ibu kota mulai melakukan pemulihan. Semenjak pagi buta. Anggota osis Sekolah Sakurazaka dibantu prajurit kerajaan mulai menangani dampak dari serangan Neru seminggu yang lalu. Terlihat para pekerja bangunan melakukan rekronstruksi bangunan yang hancur di beberapa titik ibu kota. Stadium dan gerbang barat mengalami dampak yang paling parah karena kehadiran raja iblis. Namun kini semua telah aman. Harada Aoi terlihat mengarahkan beberapa prajurit di stadium. Membantu para pekerja memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Seseorang datang menghampiri Aoi. Orang tersebut rupanya Watanabe Risa.

"Aoi." Panggil Risa. "Istrahatlah dulu. Biar aku yang menggantikan untuk mengawasi semua."

"Baiklah. Sebentar lagi ya. Biar aku selesaikan perhitungan anggaran biaya perbaikannya." Jawab Aoi.

Sembari mencatat di bukunya. Aoi berbincang dengan Risa.

"Bagaimana dengan gerbang barat ?" Tanya Aoi.

"Matsuri sedang menangani yang disana."

"Kalau begitu baguslah. Aku bisa tenang kalau Matsuri yang mengurusi di bagian sana."

"Serahkan saja sama calon wakil ketua osis kita yang satu itu." Risa tersenyum. Juga mempercayai Matsuri sepenuhnya.

"Lalu, aku dengar Akane akan tetap melaksanakan upacara kelulusannya sesuai tanggal yang sudah di tentukan. Apa tidak masalah ? Setelah semua kekacauan ini langsung mengurusi upacara kelulusan ?" Tanya lagi Aoi.

"Sugai tidak mempermasalahkannya. Akane juga sudah menetapkan hati. Kalau menunda upacara kelulusannya. Sama saja kita tak menghargai keputusan Akane." Jelasnya Risa.

Mendengar hal itu membuat Aoi sedih. Tambah lagi teman seperjuangannya memutuskan lulus dari sekolah. Ditambah Rika yang juga mendadak mengumumkan kelulusannya dan berencana membuat upacara kelulusan bersama Akane.

Risa melihat wajah Aoi yang sedih. Mengelus pundak Aoi untung menenangkan. "Kau pasti memikirkan Rika ya ?" Tebak Risa.

"Iya." Angguk sekali Aoi.

***

Di Taman belakang sekolah Sakurazaka.

Watanabe Rika sedang duduk sendirian di bangku taman. Memandang langit yang begitu cerah. Awan berjalan lamban diatas sana. Rika lalu tersenyum ketika ada awan yang membentuk seekor kucing.

"Wajahmu ceria sekali hari ini." Seseorang datang menghampirinya.

"Akane ?"

Orang tersebut ternyata Moriya Akane yang sehari lalu sudah dibolehkan keluar rumah sakit. Setelah melawan raja iblis. Akane menerima luka cukup parah. Akane bahkan tak sadarkan diri selama tiga hari. Lebih lama dari Kobayashi dan Koike yang sadar satu hari lebih cepat.

Akane lalu duduk disebelah Rika yang sedari tadi memperhatikan perut Akane. "Luka diperutmu sudah sembuh ?" Tanyanya.

Akane mengelus perutnya sembari tersenyum. "Uemura bilang kalau luka bagian luar sudah tak berbekas. Tapi sel-sel bagian dalamnya belum tersambung seutuhnya. Jadi sementara aku harus melakukan pemeriksaan rutin."

"Syukurlah kalau begitu." Ucap Rika tersenyum setelahnya.

Tiba-tiba Akane memegang tangan Rika yang terpangku. "Aku ikut berduka atas apa yang terjadi dengan Pe-chan."

Begitu khawatirnya Akane dengan Rika.  Karena kematian Pe-chan yang merupakan peliharaanya. Rika telah kehilangan kemampuannya sebagai seorang Tamer. Ini juga alasan kenapa akhirnya Rika memutuskan lulus bersama Akane.

Sakamichi War : Nobody's FaultWhere stories live. Discover now