🍄Ke Sembilan

2K 115 3
                                    

"Sorry nama lo siapa?" Pertanyaan dari samping membuat Vanel yang sedang melamun langsung menoleh.

"Apa?"

Cowok itu terkekeh kecil mendengar tanggapan gadis di samping nya.

"Nama lo siapa?"ulang nya

"Oh iya,eh" Vanel menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, mengapa dirinya mendadak jadi lemot gini?.

"Maksudnya nama gue Vanelia panggil Vanel aja"dapat Vanel lihat Elang mengangguk.

"Lo mau ke kantin kan?gue boleh ikut gak?"

"Gue belum tau letak ruangan ruangan di sekolah ini"tambah Elang.

"Ja-"

"Boleh,lo boleh gabung kok sama kita" ucapan Vanel di potong oleh Dea.

Vanel menatap Dea protes,mengapa Dea memberi Elang izin?.

"Ya kenapa sih,lagian Elang kan murid baru ya wajar aja kita temenin emang salah?"tutur Dea membuat Vanel pasrah.

"Yaudah yuk kantin" Instruksi Moana yang langsung di angguki ketiganya.

>>>

"Vanel!" Zidan dan kelima ekornya memasuki kantin sambil memanggil nama Vanel dengan lantang.

Seisi kantin dibuat terkejut mendengarnya apalagi yang di panggil oleh Zidan bukan Dea melainkan Vanel.

Ke empat primadona SMA Adhitama di tambah dua gadis yang selalu mengekor itu berhenti di salah satu meja yang berisi tiga orang cewek dan satu orang cowok.

Vanel mengernyitkan dahi bingung menatap Zidan yang sedang menatapnya emosi.

"Apa apaan lo manggil manggil Vanel" Dea berdiri lalu mendorong dada Zidan agar menjauh dari meja mereka.

"Gue gak punya urusan sama cewek rendahan kayak lo" tutur Zidan membuat Dea dengan cepat menampar cowok itu keras.

"Dulu gue diem aja di hina kayak lo karena gue bodoh, tapi sekarang gue gak bakal diem aja ngedenger mulut busuk lo itu ngeluarin kata kata kurang ajar" kata Dea marah.

Moana mengusap bahu Dea lembut menenangkan gadis itu.

"Banyak bacot lo"decih Zidan sinis.

Zidan menatap Dea nyalang,lalu tatapannya beralih ke arah gadis yang masih tenang dengan semangkuk bakso nya.

"Ikut gue"tanpa persetujuan Zidan menarik pergelangan tangan Vanel dengan kasar.

"Eh" Vanel mencoba menyamai langkah cowok di hadapannya ini.

Ia menoleh ke belakang dimana Dea dan Moana meneriaki namanya dan hendak menyusul tetapi langkahnya di hadang oleh sahabat Zidan.

"Lo mau bawa gue kemana sih?"tanya Vanel ketus,tidak tau apa kalau pergelangan tangan nya perih.

Brak

Tubuh Vanel menabrak dinding gudang sekolah, Vanel di buat merinding dengan suasana yang tampak mencekam.

"Apaan sih lo"Vanel mengusap pergelangan tangannya yang memerah.

Zidan melihat nya terkejut,ia mengambil alih tangan Vanel lalu mengusapnya lembut.

"Sorry honey"

Vanel berekspresi jijik mendengar sebutan itu.

"Lepas"

"Kamu tadi ngapain berdua sama cowok baru itu?"tanya Zidan pelan.

"Berdua lo bilang?emang cuman gue doang disana?emang gak ada Dea sama Moana? Lo punya mata kan?"

Real Or Fiction? (HIATUS) Where stories live. Discover now