🍄Ke Dua Puluh Dua

401 38 1
                                    

"Vanel Lo beneran mau pergi?" langkah Vanel terhenti di ambang pintu,ia tak menoleh kebelakang lagi dimana para saudaranya sedang berkumpul.

"Nel"

"Buat apa gue disini Kay, kalau keluarga gue aja gak percaya sama gue" tutur Vanel sambil mengeratkan genggaman kopernya.

"Tapi bisa kita bicarain baik baik lagi Nel"Zara bersuara membuat Vanel menyugingkan senyuman sinis.

"Gak ada yang perlu di bicarain lagi" balasnya dingin.

Azella maju mendekati Vanel, memegang lengan gadis itu tapi langsung di tepis oleh Vanel.

"Vanel ini Mbak"Azella menatap Vanel yang enggan menatapnya balik.

"Vanel tau Mbak,tapi maaf Vanel gak bisa turutin kata kalian,Vanel pergi"

"Kalau kamu pergi berarti emang kamu pelakunya Vanel"Vanel mengepalkan tangannya mendengar penuturan itu.

"Berarti kamu bener bener yang lakuin itu sama aku, emang aku di mata kamu siapa sih Nel?"

"Udah?"Vanel berbalik badan, menatap Vanya sinis.

"Udah ngomongnya?"

"Vanel!"Vanel mengangkat dagunya kala Zora menegurnya.

"Di mata Lo emang gue jahat banget ya?Lo tau kan kalau gue Amnesia?Lo juga pasti paham gue gak hafal nama suami Lo itu,nama Lo aja gue gak inget yang statusnya kembaran gue, apalagi dia yang cuman orang asing di hidup gue" kata Vanel dengan datar, ia menatap keluarganya satu persatu.

Karena kabar berita yang sudah menyebar itu,saudaranya yang tengah ber acara santai dengan keluarga masing masing harus menunda nya dulu.

"Bullshit!ucapan kamu itu semuanya bullshit Nel!"kata Vanya terus menyudutkan Vanel.

Vanel tersenyum miring,matanya melirik Kanaya sekilas yang tengah menatap nya.

"Bunda saksinya,apa perlu gue manggil dokter yang meriksa gue juga buat jadi saksi?karena Bunda udah tutup kuping sama masalah gue?"

"Jangan makin berani kamu Vanel!" Kanaya membentak.

Hati Vanel berdenyut nyeri, seumur umur kayaknya Kanaya baru pertama kali membentaknya.

Ia mengepalkan tangan,menatap Zara, Zora,Azella dan Kayla bergantian.

"Gue titip Vanya, bunda sama yang lain ya Mbak" kata Vanel menatap Azella serius.

"Mbak gak bisa nel, walaupun Mbak saudara kalian juga tapi Mbak gak bisa jagain keluarga kamu, kamu yang berperan penting disini, Mbak udah jadi peran penting juga di keluarga Mbak"jelas Azella.

"Bang Vero...tolong bilangin ke Bang Vero,buat jagain mereka"tutur Vanel pelan.

Ia sedang menahan tangisnya,kalau saja disini ada Ummi Aisyah dan Abi Hasan sudah pasti keluarganya di marahin habis habisan karena menuduhnya.

"Nel please Lo jangan pergi,kita kan udah ngerencanain mau liburan bareng" Kayla membuka suara.

"Maaf Key,gue gak bisa ikutan,gue mau tenangin diri dari tuduhan yang aneh itu,sekali lagi maaf"

"Assalamu'alaikum" ucap Vanel lalu menghilang di balik pintu.

Keyla menatap punggung Vanel yang menjauh dan menghilang di balik pagar.

"Bunda Kanaya emang bunda percaya berita itu?"tanya Keyla setelah lama sunyi.

"Disitu udah ada buktinya Key, mau gak percaya gimana lagi?"kata Kanaya membuat Keyla menatap Kanaya tak percaya.

Real Or Fiction? (HIATUS) Where stories live. Discover now